Berdamai dengan Waktu

4 0 0
                                        

' Joon , kala aku tak mengenal siapa pun selain dirimu , kau yang selalu ada di dekat ku ,susah senang kita lalui bersama . Tapi kebersamaan kita selama ini telah menimbulkan perasaan lain di hatiku , aku mencintai dan menyayangimu lebih dari sekedar teman.
Aku memendam nya selama ini , bahkan ingin memeluk mu saja aku takut akan semakin serakah menginginkan mu .hadir nya Moa dalam ragamu , bagai memberi kesempatan terakhir ku untuk mencurahkan segala perasaan ku padamu ..tapi sayang ...itu bukan dirimu yang sesungguh nya..meski begitu aku bahagia Joon , melihat mu melupakan masa lalu yang menyakitkan di hari-hari terakhirmu...
Semoga kita bisa bertemu lagi Joon...saranghae...Annyeong '

🍂Jee Yeon

Moa merawat Jee setiap hari nya yang terlihat sedih , Jee selalu memakai kamar Joon , dan melihat barang-barang Joon ,memeluk baju-baju Joon dengan mata yang deras mengalir kepedihan...

Itu seperti sesuatu yang hampir saja kau gapai namun terlepas dan hilang begitu saja . Menyesakkan dada !

Moa semakin pedih melihat nya .
" Jee ... Kumohon..jika seperti ini, Joon juga akan bersedih di alam sana..kau harus relakan ia .." Moa memeluk Jee pelan dengan tangisnya pula.

" Aku tak punya siapa pun selain dia , bahkan orang tua ku pun tak ada..dia yang selama ini selalu memperhatikan ku...kini...dia..." Jee terisak tak melanjutkan kalimatnya , membiarkan Moa memeluk nya.

" Kau masih punya aku !! Jeball masih ada orang lain yang menyayangimu !! Lihat lah aku sekali ini saja ! " Moa melepas pelukannya , menangis menepuk dada , dengan nada tinggi nya.

Jee terdiam , melihat Moa dengan sendu.
" Jika kau di takdirkan untuk berada disisiku , bantulah aku berdiri lagi . Tapi aku juga tak mudah menggantikan Joon dengan yang lain...mau kah kau bersabar ? " Jee menatap Moa yang sedang menangis.

Moa mengangguk " Sampai kapan pun aku akan menunggu mu bisa seutuhnya mencintaiku , Jeball jangan berlarut dalam kesedihan seperti ini...karena ini membuat aku pun tersiksa " Moa kembali memeluk Jee.

Kali ini Jee membalas pelukan Moa . Jee mulai menggantungkan harapan baru pada Moa.

-*-

Satu Tahun berlalu , Moa tampak sibuk merangkai bunga di toko yang baru ia buka.
Bunyi bell pintu gemericik menandakan ada seseorang yang masuk toko ,

Tampak seorang wanita yang sedang hamil memilih-milih bunga . Moa menghampiri wanita itu.

" Ada yang bisa aku bantu Nyonya ? " Moa tersenyum meski hanya melihat punggung wanita itu.

" Iya..aku sedang cari bunga untuk mengunjungi makam " Wanita itu berbalik ke arah Moa.

Moa sedikit terhenyak ' Aahhk dia... Seo.. Seo Yun ! '

" Apa kau bisa membantu merangkai nya ? "  Tanya wanita itu memecah lamunan Moa.

" Oh nee..bunga untuk makam, saya sudah punya beberapa rangkaian , silahkan " Moa memberikan rangkaian bunga .

" Aku pilih bunga yang ada campuran warna kuningnya...dia sangat suka warna kuning " Ujar wanita itu agak melamun.

' Warna Kuning ? Jee juga selalu membawa bunga warna kuning ke makam Joon..apa Seo yun akan kesana ?' Batin Moa.

Seo Yun pun membayar bunga nya dan pamit pergi , terlihat ia memasuki mobil dan berbincang manis dengan pria di dalam mobil . ' Mungkin itu suaminya ' Pikir Moa yang masih memperhatikan kepergian Seo Yun

Mobil Jee tampak datang setelah Seo Yun pergi.
Dan memasuki toko bunga.
" Kau datang " Moa tersenyum menyambut Jee .

" Bagaimana perkembangan toko seminggu setelah buka ? " Jee tersenyum membalas Moa

" Bagus , minggu pertama yang lumayan " Ujar Moa sambil membereskan sisa rangkaian bunga nya.

"Ayo kita makan siang bersama ,aku belikan jajangmyeon di kedai favoritmu " Ujar Jee sambil mengangkat bungkusan makanannya.

Mereka makan dengan senang di toko .
' Aku senang kau sudah kembali tersenyum seperti ini, meski tak mudah bagimu melupakan Joon , tapi setidaknya kini kau bisa tertawa bersama ku ketika mengenang Joon ' Batin Moa sambil tersenyum menatap Jee.

" Kalau dipikir-pikir kemana-mana kita selalu bersama , sampai ibumu mengira aku ini calon suami mu...bagaimana kalau kita tunangan sungguhan ? " Ujar Jee tiba-tiba

Moa tersedak mendengarnya " Mwo? mwoyaa tidak lucu ! Kenapa tiba-tiba ?"

Jee memberi minum pada Moa " Aigo tidak perlu kaget begitu , lagi pula kita memang selalu bersama..dan lagi aku tak bisa melihat wanita lain selain dirimu..kau yang mengerti aku...aku serius, otte ? "

" Dasar aneh ! Meski aku tak dengar kata-kata kau mencintaiku, oke baiklah ayo kita bertunangan ! "

" Hei , cinta bisa hilang kapan saja..tapi rasa sayang akan selama nya berada disini " Ujar Jee menepuk dada nya.

" Berarti kau sayang padaku ? Coba katakan !" Moa senang nya bukan main

" Ya aku sayang padamu " Ujar Jee cuek sambil memakan makanannya.

" Aku juga !! " Moa berteriak girang .

. . . ⇢ ˗ˏˋ The End ࿐ྂ

Bukan DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang