Tubuh Moa

4 1 0
                                    

Joon sampai di rumah sakit , perlahan Jee mendorong kursi roda Joon mendekati tubuh Moa yang koma.

' Aku juga penasaran bagaimana Moa itu ' Batin Jee Yeon.
Terlihat Moa berbaring koma , dengan infus yang terpasang.

"Astaga ! Ini tubuh ku ! Dewa maafkan aku ! " Sosok Joon langsung memeluk tubuh Moa .
Sementara Jee berkecamuk dengan pikirannya sendiri.

Semilir angin dingin membelai tubuh Joon . Dewa hadir melihat dari kejauhan .
' Dasar manusia , berperilaku buruk bertahun - tahun , tapi baru di beri hukuman sebentar saja sudah mengeluh ' Dewa geleng-geleng dan menghilang lagi.

-*-

" Sudah ya , kau harus pulang dan meminum obat mu " Ajak Jee pada Joon .

" Kau akan pulang kemana nak ?  Kenapa tidak ke rumah ibu ? " Ibu Moa masih merindukan anak nya.

" Maaf , bu tapi Moa ada dalam tubuh Joon , orang tua Joon hanya tahu bahwa dia benar-benar Joon , jadi Joon akan saya bawa pulang bersama " Ujar Jee menyanggah pertanyaan nya kepada Moa .

Sosok Joon hanya pasrah.  Menunduk . Ia kini ada di tubuh orang lain dan tak bisa melakukan semau nya sendiri.

' Dan aku pun tak ingin kehilangan mu, Joon ! Biar jiwa mu belum kembali , yang penting aku bisa melihat raga mu dekat dengan ku ' Jee menahan air mata nya mengingat Joon , begitu pilu ia rasakan di hati .

Jee Yeon dan Min Joon pulang ke apart nya . Jee menjatuhkan badannya ke sofa , masih murung.

Joon mendekat pada Jee " Kau kenapa ? Tak senang ya aku memang bukan Joon ? " Joon bertanya hati-hati .

Terlihat Jee menutup mata dengan lengannya dan terdiam . Joon menyingkirkan lengan Jee dan mendapati mata Jee yang sudah basah .

" Kenapa kau menangis ? " Joon  ikut bersedih.
Jee duduk perlahan menatap sosok Joon , dan memeluk nya.

" Ku mohon jangan pergi dulu sampai jiwa Joon kembali ke tubuh ini ... Aku tak mengerti apa yang terjadi , aku hanya ingin Joon tetap bersama ku " Jee menangis tak bersuara

Joon mulai menangis " Tentu , aku akan disini " Tanpa banyak kata Joon pun memeluk Jee , membiarkan Jee menumpahkan kesedihannya .

' Aku tahu , bukan aku yang kau inginkan , tapi boleh kah aku berharap pada mu , Jee ? Aku mulai menyukaimu '  Batin Moa.

" Biarkan aku tetap memanggil mu Joon...boleh kan , Moa ? " Akhirnya Nama Moa disebut oleh Jee.

Moa mengangguk meski hati nya perih .

-*-

Malam yang sunyi , sendirian di kamar Joon , lagi-lagi angin dingin bertiup ke leher Joon .

Joon menoleh ke arah angin dan Dewa muncul tiba-tiba.
" Kamchagiya !! Aaahk Dewa kau datang !! "

' Ssst ! Jangan berisik kau bisa disangka gila , bicara sendiri ! ' Dewa mengingatkan sambil meledek.

" Iya aku memang hampir gila karena mu !! Eehh ....ma..ma..maaf kan aku Dewa ! Ampuni aku ! Jeball kembalikan aku ! " Joon setengah berteriak .

' Belum waktu nya , jiwa Joon  juga belum waktunya sadar ,   kau ku beri tugas untuk menggantikan joon sementara , pulang lah ke rumah orang tua Joon , orang tua nya merindukan Joon , sebenarnya ia juga tak akur dengan orang tua nya '

" Lalu dimana jiwa joon ? Akan kah dia kembali ? " Moa penasaran.

' Itu urusan ku , lakukan saja apa yang kusuruh ! ' Dewa melipat tangan nya , kini kuasa ada di tangannya.

" Hei , dewa yang tampan dan baik , jelaskan pada ku dulu bagaimana aku bisa kembali ke tubuh ku ? Apa setelah ku lakukan tugasku semua nya selesai ? Kau ingin aku buat Joon dan orang tua nta akur kan? Aku akan berusaha ! " Moa semangat.

' Tergantung kau mau kembali apa tidak , aku banyak urusan , jadi...babay ! ' Dan Dewa menghilang lagi.

" Heeii heii !!! Kebiasaan buruk ! Selalu pergi begitu saja menyisakan tanya di otakku !! Aahhk ! " Moa jengkel .

" Kau bicara dengan siapa ? " tiba-tiba Jee sudah berdiri di depan pintu kamar Joon.

" Hhahh ?!! Aa ituu..kau sejak kapan disitu ? " Moa terkejut bukan main.
' Dewa sialan ! Aku bisa di kira gila oleh Jee !! ' Batin Moa yang kembali mengumpat.

. . . ⇢ ˗ Bersambung ˏˋ ࿐ྂ

Bukan DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang