38 |Bertemu ibu

221 23 1
                                    


.

.

Angin kecil masuk di celah-celah jendela yang kubuka sedikit untuk membiarkan AC alami masuk membawa oksigen sehat ke dalam kamarku. Aku sedang duduk di kursi belajar dengan buku novel biru berada di tanganku. Semua yang kualami hari ini tertulis secara detail dal buku itu.

"Hah.." Aku menghela nafas dan memijat pangkal hidungku yang sedikit berdenyut. Memikirkan perkataan Mark tempo hari membuatku tidak bisa berpikir dengan jernih sekarang.

Misi katanya? Dan Mark hanya masih menduga-duga, tapi jika dipikirkan lebih.. memang masuk akal sih.

"Hmm.. kalau benar aku datang kesini untuk menyelesaikan sebuah misi.. tapi misi apa?"

Aku mengusap-usap dagu dan bangkit mengitari kasur supaya otakku bisa bekerja lebih keras lagi.

"Masalahnya ya disini, kalau aku tahu misinya, aku juga bisa memikirkan penyelesaiannya. Lalu setelah itu aku bisa kembali ke duniaku semula."

"Mungkinkah.. aku dan Renjun bertukar jiwa karena Renjun tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang menimpanya di dunia ini? Lalu secara kebetulan aku dan Renjun berada dalam keadaan yang sama.. sama-sama tertidur mungkin.. jadi jiwa kami bertukar begitu? Ah! Kenapa pemikiranku jadi melenceng sih?"

"Mungkin gara-gara aku menemukan buku novel bersampul biru itu! Ya! Itu! Jika temanku yang menemukan buku itu, maka jiwanya yang terjebak disini! Ya! Itu pemikiran sangat logis! Good job!"

Aku melompat-lompat senang atas pemikiran cemerlangku. Cara yang selalu kugunakan jika otak sedang buntu adalah dengan berpikir sambil berjalan mondar-mandir. Mungkin sebagian orang cara ini tidak terlalu ampuh, namun jika itu aku maka cara ini sangat berguna.

"Apa buku novel itu dikutuk ya?" Aku menolehkan kepalaku ke arah buku bersampul biru itu yang terletak di atas meja belajar.

"Ckckck, betapa malangnya aku harus mendapatkan buku sial seperti ini." Aku terkekeh hambar meratapi nasibku yang terasa miris.

Aku tiba-tiba terdiam memikirkan sesuatu. "Kalau jiwa kami tertukar itu berarti jiwa Renjun berada dalam tubuhku dong?"

Mataku seketika melotot hampir keluar. Aku bergegas mengambil buku novel itu, membuka halaman secara acak dan meletakkannya di ujung kasur dengan sedikit bantingan.

"RENJUN!? KAU APAKAN TUBUHKU HAH!? JANGAN MEMBUAT MASALAH ATAU KULEMPAR KAU KE KOLAM HIU!! RENJUUUN WOOOYYY!! KAU DENGAR TIDAK!??"

Nafasku tersengal-sengal akibat mengerahkan seluruh kekuatanku saat berteriak tadi. Aku menjambak rambut frustasi. Bagaimana Renjun menjalani kehidupannya dengan memakai tubuhku? Apa dia membuat masalah di sekolah? Tidak! Tidak! Aku tidak mau namaku tercoreng akibat ulah Renjun!



Sedangkan di dunia yang berbeda..

"ASTAGA JANGAN BERKELAHI LAGI!"

Seorang siswi tergesa-gesa menghampiri sang teman yang berkelahi dengan siswa kelas sebelah yang terkenal dengan kenakalannya.

"Kamu ini kenapa sih? Kamu kayak bukan sahabatku huhuhu.."

Siswi itu berusaha menarik tangan sahabatnya menjauh dari area kantin yang sekarang sedang menjadi area pertarungan antara seorang siswi dan siswa, entah apa yang menyebabkan mereka beradu tinju.

"Lepaskan! Berani-beraninya tusuk gigi itu menumpahkan kuah sup ke arah rokku! Dia harus bertanggung jawab!" ucap sahabatnya masih berusaha melepaskan pegangan siswi itu.

"Tapi kamu perempuan! Jangan nantangin laki-laki!"

"AKU TIDAK PEDULI! Aku ini Huang Renjun yang tidak takut dengan siapapun! Hey kau harus bertanggung jawab SEKARANG! Atau kucongkel biji matamu supaya tidak bisa melihat lagi!"

Terjebak dalam Tubuh Huang Renjun ft. NCT DREAM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang