Dua

15 3 1
                                    

Pagi menyambut riang sang gadis yang kini sedang asyik menikmati sarapan paginya. Hari ini adalah hari dimana orientasi sekolah telah berakhir, gadis ini sangat senang karena sekarang tak ada lagi tugas yang berkaitan dengan sosialisasi.

"Akhirnya aku ga akan ada tugas sosialisasi lagi", ucap sang gadis ketika makanannya telah habis.

"Kayanya seneng banget nih anak papa", ucap sang ayah kepada putrinya.

"Iya dong harus seneng."

"Ya udah yang penting kamu seneng di sekolah, mama sama papa juga ikut seneng. Jangan lupa belajar yang rajin ya", papanya berbicara kembali.

"Ay ay captain!"

Melihat sang anak yang sangat senang hari ini membuat kedua orang tuanya ikut merasakan hal yang sama.

Kini sang gadis sudah berada di depan rumah untuk pergi beraktivitas seperti biasanya. Setelah menyalami kedua orang tuanya, sang gadis pergi sekolah bersama teman barunya menggunakan sepeda.

"Dadah ma, pa!", ucap sang gadis sambil melambaikan tangannya.

"Dadah om, tante!", ucap Aiyla mengikuti.

"Ya, hati-hati di jalan", balas sang ibu.

Mereka kini mengayuh sepedanya menuju sekolah. Mereka pergi menggunakan sepeda dikarenakan jarak rumah ke sekolah yang tidak terlalu jauh. Awalnya mereka akan pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor, tetapi mengingat mereka yang belum mempunyai surat izin maka rencana mereka harus dibatalkan.

"Ra, Ara, Ara, Ara!", panggil sang teman.

"Ish jangan panggil gue kaya gitu. Panggil Jiwa aja J-I-W-A", ucap sang gadis membenarkan.

"Tapi nama lo kan Amara jadi gue panggil Ara."

"Tau, tapi lebih enak dipanggil Jiwa aja lagipula gue kan tomboy."

"Ya udah deh. Ra eh Wa, kita mau langsung ke sekolah aja? Ga akan beli sesuatu dulu gitu?"

"Mau beli apa?"

"Em beli snack gitu? Nanti kan kita mau main."

"Kita main pulang sekolah jadi bisa beli nanti aja."

"Oke deh."

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, akhirnya mereka sampai di sekolah. Ketika mereka akan memasuki gerbang sekolah, mereka disapa oleh temannya yaitu Sasa. Sasa tidak berangkat sekolah bersama karena arah rumah mereka yang berbeda. Dia pergi ke sekolah diantar oleh kakaknya yang kebetulan sering melewati sekolah itu untuk pergi ke tempat kerjanya.

"Halo sahabat! Ayo masuk buat parkirin sepeda kalian terus kita naik ke atas", perintah Sasa yang kemudian dituruti oleh teman-temannya.

Selesai memarkirkan sepedanya, mereka pergi ke kelas untuk mengikuti pelajaran hari ini. Mereka mengikuti pelajaran hari ini dengan penuh konsentrasi dan semangat hingga tiba waktu pulang.

JIWA RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang