"hai," sapa nathan menepuk pelan pundak jasmine, "udah beres?"
hari ini hari yang cukup singkat di sekolah. tidak ada ekskul tambahan, pelajaran juga berjalan cepat tanpa halangan. kini nathan berniat mengajak jasmine pergi berburu jajanan lekas sekolah.
sedikit terkejut, jasmine memukul pundak nathan pelan, "iya, udah nih."
gadis itu menggendong tas punggungnya lalu menghadap nathan dengan senyum konyol namun menggemaskannya.
nathan mengacak rambut jasmine gemas. ia pun merapikan poni jasmine yang berantakan akibat ulahnya. tangannya beralih menyubit halus pipi jasmine. perutnya terasa geli akibat tingkah imut perempuan ini.
"kamu laper nggak?"
kedua alis jasmine seketika naik dengan semangat. ia bersusah payah menahan senyumnya yang memberontak ingin menunjukkan diri. jari-jarinya memainkan kain dari rok seragam putih abu-abunya.
"iya, aku laper!" serunya.
nathan terkekeh, "yaudah, ayo kita jajan!"
panggilan aku-kamu pertama mereka.
jasmine berlari kecil ke arah kasurnya meninggalkan meja riasnya yang diceceri makeup kesukaannya. ia menyambar ponselnya yang berdering kencang, menampilkan nama kontak "natann 🫶🏻" dengan jelas pada layarnya.
tanpa ragu, ia langsung memencet tombol hijau untuk menjawab panggilannya.
"halo?"
"halo, kamu udah siap?" ucap suara dari arah seberang.
"sebentar lagi, aku dikit lagi selesai makeup-an nih," jawab jasmine yang diikuti dengan kekehan recehnya, sedikit merasa malu mengakui hal tersebut.
"haha, yaudah kalo gitu. lanjutin aja, tapi jangan lama-lama ya."
"okaay! kamu udah berangkat?" tanya jasmine. ia melangkah kembali ke meja riasnya dan melanjutkan rutinitas makeupnya. ia meletakkan ponselnya di atas meja dan menyalakan mode speaker.
"udah, bentar lagi aku nyampe rumah kamu," ujar nathan.
bohong. ia sudah sampai di depan rumah gadis tersebut sejak sekitar 5 menit yang lalu. namun ia tidak mau mendorong jasmine dan hanya membuat gadis itu panik yang nanti membuatnya terburu-buru harus menyelesaikan aktivitas bersiapnya. nathan mengerti, perempuan butuh waktu untuk memanjakan dirinya sebelum keluar rumah, apalagi untuk pergi kencan.
"ih, hati-hati dong jangan sambil telpon aku! udah ya aku matiin, biar aku lanjut siap-siap terus kamu fokus di jalan. dadah!"
nathan tertawa kecil, "iya, cantik. daah."
lelaki itu menatap layar ponselnya dengan senyuman di wajahnya. ia memasukkan benda pipih tersebut ke dalam saku celananya, raut senang di wajahnya tidak mau hilang.
di sisi lain, jasmine menahan teriaknya. walaupun ini bukan kali pertama nathan memanggilnya cantik, tapi gadis tersebut masih saja tergila-gila.
jasmine pun menahan dirinya dan tak lama kemudian, gadis tersebut muncul dari balik pintu depan rumahnya dengan wajahnya yang dirias cantik.
"loh? kamu udah nyampe?" tanyanya.
"iya, baru aja," jawab nathan. bohong, lagi.
jasmine tersenyum lembut. ah, lelaki di hadapannya ini terlalu memesona saat ini. senyumannya pun seketika berubah menjadi ekspresi terkejut kala nathan memperlihatkan serangkai buket bunga yang sangat cantik dari belakang punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cherrybelle ; lee jeno
Fanfiction[ lokal au ] kayak kata orang lain, pertemanan beda jenis pasti selalu menimbulkan rasa.. rasa apalah itu jasmine gak peduli. non baku, harsh words, lowercase small conflict on going