cowok cowok udah pada nyampe di rumah dilan.
"eh, lo pada tunggu dulu ya, gue kebelet!" ujar dilan yang abis itu langsung kabur ke toilet
yang lainnya duduk aja di sofa ruang tv. hassan sama nathan di sofa yang panjang dan shaka di sofa yang single. kayak yang dudukin
"dilan.. temennya dateng kok malah kamu tinggalin sih!" omel wanita paruh baya yang ngeliat anaknya itu lari ke toilet
"kebelet mah, bentar!"
mamanya dilan geleng geleng ngeliat kelakuan anaknya
"duh, maafin dilan ya nak. kalian pada haus? mau minum apa?" tawarnya ramah
"mau es—"
"air putih aja, tante"
nathan motong kata kata hassan. karena kalo dibiarin pasti ini anak minta yang nggak nggak
shaka cuma nyimak sambil mesem mesem aja
mamanya dilan senyum manis, "yaudah. mau yang dingin? atau pake es?"
"pake es tante!" jawab hassan cepet. dia nyengir lebar
"yaudah, tunggu sebentar ya nak" mamanya dilan pamit ke dapur sambil terkekeh pelan
emang ya, hassan ini bisa bikin siapa aja gemes. termasuk gue
nggak lama setelah itu, dilan balik lagi berbarengan sama mamanya yang bawa nampan dengan 4 gelas air es diatasnya
dilan duduk di sofa samping hassan dan ngambil satu gelas
yang lainnya juga ikut ngambil
habis minum beberapa teguk, dilan taro gelasnya di atas meja
"mah, aku sama temen temen mau ke rumah tetangga baru ya," ucap dilan ke mamanya yang lagi jalan menuju dapur
mamanya nengok ke belakang, "yaudah, hati hati ya" jawabnya
dilan ngangguk ke mamanya, "eh, yok cabut sekarang" ucapnya terus berdiri
tiga cowok lainnya langsung pada neguk airnya cepet sampe habis. mereka semua ikut berdiri dan ngikutin dilan yang jalan ke pintu keluar
"mah, aku berangkat ya!"
"iya, nak!"
🍒
tok tok tok
"assalamualaikum!" teriak dilan yang berdiri paling depan. dia udah kayak ketua geng aja
belum dijawab, dilan nengok ke belakang dan saling lirik lirikan sama cowok yang lain. mereka semua ngangkat bahu nandain kalo mereka juga gatau apa apa
tok tok tok—
"iya bentar!"
akhirnya ada suara laki laki yang nyaut dari dalem. mereka berempat lega soalnya rumahnya ada orang
ceklek
pintunya terbuka dan muncullah seorang laki laki seumuran dilan. badannya ga terlalu tinggi dan mukanya lebih ngarah ke imut
laki laki itu, radhifan, kebingungan ngeliat empat orang laki laki di depan rumahnya
dilan yang ngeliat raut muka radhifan itu langsung ngangkat suara,
"oh, kita cuma mau kenalan kok. lu kan baru di sini, jadi kita mau temenan" jelasnya
padahal.. ada yang kenal kok..
radhifan ngangguk sambil senyum kecil
"gue radhifan. mau masuk?" tawarnya sambil ngebuka pintu lebih lebar. dilan ngangguk dan masuk duluan disusuli ketiga cowok dibelakangnya
"lo semua duduk aja, gue ke belakang sebentar" izin radhifan ke cowok cowok lainnya. dia jalan ke belakang dan menghilang sebentar
nathan's pov
radhifan..gue tau dia siapa.
gue gatau perasaan gue sama dia gimana. suka? nggak sih.. gasuka? ya nggak juga..
gue tau kok cerita dia sama jasmine. hassan pernah cerita sama gue. hell, jasmine sendiri pun pernah.
gue tau seberapa parahnya dia bikin jasmine terpuruk. walaupun emang bukan salah dia sepenuhnya, tapi gue ngerti gimana rasanya jasmine saat itu
sekarang cowok itu balik lagi
kalo dia balikan sama jasmine gimana?
gue ga sanggup...
— radhifan haikal, radhifan, al
huang renjun
akhirnya tau siapa radhifan sesungguhnya. AKU BIKIN VISUALISASI RADHIFAN RENJUN ERA HOT SAUCE KARENA GAK TAHAN GMTNK BGTdan aku mikirnya cocok aja gitu radhifan rambutnya panjang, dan laki banget. GK TAUU COCOK AJA
KAMU SEDANG MEMBACA
cherrybelle ; lee jeno
Fanfiction[ lokal au ] kayak kata orang lain, pertemanan beda jenis pasti selalu menimbulkan rasa.. rasa apalah itu jasmine gak peduli. non baku, harsh words, lowercase small conflict on going