BAB TIGA BELAS, XIXIXI

162 31 1
                                    

Hai gaysss

Maaf kalo aku jarang update, dan nggak teratur ya. Aku lagi berusaha untuk membuat alur yang nggak membosankan untuk kalian yang udah mau baca cerita aku 🤗🤗🤗

Ini love untuk kalian❤️❤️

**********

Aileen berjalan dengan senyum merekah dibibirnya. Aileen menatap ponselnya yang ia sengaja matikan agar rencananya semakin mudah.

Aileen membuka gagang pintu dengan hati-hati, betapa senangnya ia ketika tidak melihat batang hidung Al disana.

"Yeayyyy" soraknya berbahagia sambil melompat meninju angin. Sangking bahagianya

Brumm

Brumm

Kebahagian sementara Aileen sudah hilang, Al baru saja memasuki kawasan rumahnya. Saat ini, wajah aileen terlihat lesu dan bete. Harusnya tadi ia sedikit agak telat agar Al meninggalkan nya. Pikir Aileen.

Al membuka helm full face nya dan memandang Aileen sambil menopang dagunya. "Seneng banget Lo mau gue jemput. Rela-relain bangun pagi, biar gue nggak nunggu lama. Ya kan" ujar Al dengan alis naik turun.

"Lo jadi orang PD banget." Ucap Aileen

"Udah buruan naik." Titah Al

"Nggak mau. Gue mau naik ojek aja atau angkot dibanding harus naik motor butut Lo"

"Anjirt. Motor gue Lo bilang butut?" Tanya al memandang heran Aileen.

"Kayanya kuping Lo banyak kotorannya ya? Masa gitu aja gak dengar." Ucap Aileen sarkas.

Al hanya geleng-geleng kepala mendengar jawaban Aileen. "Pms Lo ya?"

Tanpa mengindahkan pertanyaan Al, Aileen berjalan melewati Al dengan Santai, tetapi pergelangan tangannya langsung ditahan. "Lo naik sendiri atau gue gendong!" Tanya Al yang sudah emosi gara-gara Aileen.

Aileen memutar bola matanya, "gue nggak mau dua-duanya" ucap Aileen masih santai dan berusaha melepaskan tangannya dari Al.

Al kemudian langsung turun dari motornya dan menggendong Aileen dengan gaya bridel style.

Aileen yang belum siap, terkejut atas perlakuan Al

"Aaaaaa."

"Modus lo anj*"

"Itu pilihan Lo" jawab Al tak merasa bersalah. Emeng apa yang salah. Pikirnya

Aileen menghela nafas panjang. Ia mengatur nafasnya, kemudian dalam sekejap merubah mimik wajahnya menjadi memelas.

"Al, gue naik angkot atau ojek aja ya? Kasihan motor Lo diduduki sama orang yang gak pentas kek gue. Nanti kuman lagi"

"Lo pacar gue! Jadi Lo paling pantes duduki motor gue." Jawab Al tegas. Apakah kurang jelas kemarin ia mengumumkannya di aula sekolah.

Deg

Mendengar hal itu, lagi-lagi detak jantung Aileen berpacu lebih cepat dari biasanya. Ia menjadi salting sendiri hingga susah mengeluarkan kata-kata balasan seperti biasanya

Setelah mengatakan itu, Al menjalankan motornya menjauhi rumah Aileen menuju ke sekolah.

********

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Al lagi-lagi kekeh ingin Aileen ikut pulang bersamanya. Namun, dari kelas Sampai di parkiran motor Al terus mengoceh, mengumpat, dan memaki pak Boby.

"Lo bisa diam gak sih!." Kesal Aileen

"Gue tu lagi kesal anying!" Balas al ngegas

"Ya gak usah ngegas juga! Emeng kenapa sih" Al pun menceritakan kejadian tadi siang saat pelajaran pak Boby dikelasnya.

ALARIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang