BAB EMPAT BELAS, XIXIXI

69 15 0
                                    

Heyyo WhatsApp bro, ada yang masih nungguin alaric update gak sihh😔

Happy reading ❤️

*****

Hening. Satu kata yang dapat menggambarkan keadaan Aileen dan Al sekarang. Sungguh, Aileen merupakan selalu salah satu orang didunia yang sangat membenci suasana hening.

"Al"panggil nya, yang hanya dibalas deheman singkat oleh Al. Sungguh, Aileen menyesal telah mengatakan Al cerewet.

"Seandainya matahari minum Paracetamol, pasti bumi gak akan sepanas ini" ceplos Aileen asal. Baginya yang terpenting sekarang adalah menghilangkan suasana hening ini.

"Goblok" kesel Al mendengar penuturan Aileen.

"Al" lagi-lagi al hanya membalas dengan deheman singkat.

"Lo tau apa perbedaan Lo sama ayam?" Tanya nya. Al hanya membalas dengan mengangkat bahu acuh, malas memikir.

"Kalo ayam halal dimakan,--"

"Kalo gue halal untuk dipersunting" sela Al dengan percaya diri yang tinggi

"Yeee!, kalo Lo halal untuk ditendang tau gak!" Semprot Aileen.

"Gerimis" sindir Al

"Masa sih," Aileen menatap langit "mana ada gerimis" Aileen masih belum peka

Satu detik

Dua deti

Tiga ...

"HEH!" Dengan tak berperasaan Aileen menggeplak kepala Al yang dibaluti helm.

Tok

"Sembarang banget tu mulut kalo ngomong, belum pernah liat gue sembelih mulut kayanya. Lo mau yang kek gimana? Tinggal dipilih, pake belati, gergaji, silet atau yang mana. Sikate-kate lo" murka Aileen

Mendengar itu, membuat al tertawa diatas motor. Siapa sangka, Al tertawa gemas melihat muka kesal Aileen. Alis yang tertekuk, bibir kecil yang berkomat-kamit dan pipi yang menggembung. Ah, sepertinya mulai saat ini Al akan lebih sering membuat Aileen kesal.

Brumm....

Brumm....

Brummmm

Suara motor terdengar sahut-sahutan dari belakang. Sontak Al menoleh, umpatan kasar keluar dari mulutnya. Dibelakang nya, kini ada Rio dan teman-temannya yang mengejar.

"Pegangan yang kenceng" titah Al tegas.

Al kemudian melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, karna saat ini merupakan daerah yang sepi.

Sedangkan dibelakang, Aileen sudah melafalkan beberapa doa dan permintaan maaf kepada ibu dan adiknya, takut hari ini adalah hari terakhirnya melihat dunia.

"Bunda maaf, kalo misalnya ileen suka buat bunda marah, maaf kalo ileen suka bantah kalo disuruh mandi. Maaf juga kalo ileen sering bohong sama bunda. Bunda ileen sebenarnya, pernah makan salah satu kue pesanan orang, tapi jujur sebenarnya itu karna ileen nggak tau bunda. Maaf kalo ileen nggak jujur, soalnya kalo jujur pasti bunda bakal bakar novel dan bangunin ileen pagi-pagi buat mandi. Oh iya, untuk adek gue si pencinta boneka monyet, gue minta maaf karna gue yang jadi kakak Lo. Gue yakin Lo pasti beruntung banget karena itu. Jadi, gue minta maaf karna sebentar lagi kayanya Lo bakal kehilangan Kaka cantik, imut, gemesin, dan baik hati kek gue ini,"

ALARIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang