BAB LIMA,XIXIXI

205 32 4
                                    

Klik bintang dulu gayss🌟🌟🌟

Sebelum mandi, Aileen membersihkan terlebih dahulu kamarnya yang berantakan akibat ulah sibocil cadel penyuka monyet.

Setelah itu baru ia mandi membersihkan tubuh. Kemudian setelah itu, Aileen melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Areen mana bund" tanya Aileen kala matanya tidak melihat batang hidung si bocil cadel penyuka monyet tersebut.

"Lagi sembunyi, takut kamu bakar Momo katanya" jawab ireen kesal kala mengingat perkataan areeen tadi

Flashback on

"Bunda, sekalang dalulat,dalulat. Momo dalam bahaya bunda!. Bunda apa yang halus aleen lakuin, sebental lagi mak lampil pembulu monyet akan tiba." Ucap areen dengan panik dan gelisah melihat kesana-kemari seperti mencari sesuatu sambil berfikir.

"Emeng areen ngapain berantakin kamar kak ileen?" Tanya ireen serius.

Areen menatap bundanya, lalu menghela nafas panjang. Kemudian menatap bundanya intens.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Ireen masih menunggu jawaban sang anak dengan kerutan jelas di dahi. Menatap anaknya yang ternyata bisa serius jika ditanya.pikirnya.

"Kamu nanya?"

Plak

"Awsh" ringis areen kala sendok nasi mengenai kepalanya. "bunda kdlt. Kbl,kbl,kbl, kesel banget loh" ucap areen dramatis.

"Bisa-bisa darah tinggi bunda gara-gara kamu!" Ucap Ireen menatap anaknya yang pergi sambil menghentakkan kakinya dan bibir yang dimajukan.

"Bisa-bisa mati muda aleen gala-gala bunda kdlt in telus" ucap areen kala mendengar bundanya. Yang ada Aileen yang setres gara-gara kamu reen.

Flashback off

"Aaaaaaaaaaa" sebuah pekikan membuyarkan ingatan ireen dan tentu mengejutkan ileen.

Areen muncul, berlari dengan tergesa-gesa dengan mimik panik membuat ireen dan ileen heran apa lagi yang terjadi pada gadis kecil penyuka monyet satu ini.

"Bundaaa..."rengek areen menarik-narik baju bagian bawah ireen.

"Areen kenapa?" Tanya ireen khawatir sambil mengelus-elus rambut putri kecilnya.

"Kecelakaan bunda.. kecelakaan" ucap areen sambil menunjuk-nunjuk.

"Ngomong yang jelas areen" titah tegas ireen. Sedangkan ileen hanya mendengarkan dengan perasaan yang sama-sama khawatir.

"Itu bunda... Kecelakaan.."areen berkata tergagap membuat sang bunda jadi kesal. "Kecelakaan apa sayaaang" tanya ireen geregetan

"Momo ketablak tikus bunda!" Kata areen. Kepanikan berubah menjadi kekesalan. Itulah perasaan yang dirasakan ireen dan aileen

"Kok diem?" tanya heran ireen. "Bunda Momo kecelakaan, kasian Momo bunda, nanti dia mati." Kata areen dengan nada panik lagi.

"Sabar, sabar, bunda sabar areen jadi waras" ucap ireen sambil mengelus dada

"Reen, mending Lo update deh otak lo. Bodoh banget" kesal aileen

"Aleen bilangin bunda ya!" ancam areen yang lupa bahwa bundanya berada di sampingnya menonton

ALARIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang