❗Contain Harshwords❗
Dari balik kaca besar yang menjadi pengganti dinding, Irene dapat memantau kondisi jalanan di luar. Meski teredam suara musik dari dalam ruangan, ia bisa membayangkan suara bising klakson yang saling bersahutan karena kendaraan-kendaraan di luar sana tidak bergerak dengan cepat di jalanan yang padat. Beberapa menit berlalu dan ia tersenyum saat melihat sosok gadis berambut sebahu yang ditunggunya sedari tadi muncul dari pintu utama. Ia mengangkat tangannya ke udara sebagai petunjuk keberadaannya. Gadis itu pun mendapatkan sinyalnya lalu menghampiri meja Irene dan duduk di hadapannya.
"Maaf telat, jalanannya macet. Soalnya aku habis dari kantor papa." Si gadis beralasan. Irene pun mengangguk. Tidak terbesit sedikitpun kecurigaan jikalau gadis itu berbohong atau tidak, karena mereka membuat janji temu saat jam makan siang dan di pusat kota Jakarta. Masih mendapat tempat parkir yang dekat dengan lokasi bertemu saja sudah sangat bagus
"Aku udah pesanin ice Americano sama tuna sandwich buat kamu." Beritahu Irene.
"Thanks." Ucap si lawan bicara. Ia melayangkan pandangan ke setiap sudut ruangan dan menemukan hal yang menarik perhatiannya.
"Mereka nggak sengaja lunch di tempat yang sama atau emang sengaja mau mantau kita?" ia bertanya sambil menggerakkan dagunya untuk menunjukkan arah matanya tertuju.
Irene tanpa harus melihat apa yang dimaksud si gadis pun meringis pelan lalu tersenyum canggung. "Maaf ya So Hee, Seulgi yang minta mereka untuk nemenin aku." Tuturnya.
Semalam ia sempat berdebat dengan Seulgi yang memaksa dirinya untuk mengaktifkan panggilan video selagi ia berbicara dengan So Hee. Si monolid ingin mendengar percakapan mereka dan memastikan So Hee tidak mengatakan atau melakukan hal-hal yang berbahaya. Tapi gadis cantik itu menolak karena merasa hal itu berlebihan. Hingga akhirnya mereka menemukan titik tengah dengan meminta Wendy serta Moonbyul untuk menemani Irene namun tetap menjaga jarak.
"Emang dia kemana?" So Hee menyesap kopinya.
"Udah balik ke Surabaya." Jawab Irene.
"Oh udah siap LDR-an dia?" Pertanyaan itu mungkin terdengar biasa namun Irene tahu sang mantan tengah menyindir Seulgi. Karena gadis itu tahu alasan mengapa dirinya dan Seulgi bisa sampai putus di saat keduanya masih saling mencintai.
Irene pun menatap sang mantan yang kini juga menatapnya. Ia sudah memikirkan ini sejak kemarin dan ia rasa jika lebih cepat mengungkapkannya maka akan lebih baik untuk keduanya.
"So Hee, aku minta maaf untuk semua hal yang aku lakuin ke kamu ya. Aku sadar udah mainin perasaan kamu dan jadiin kamu pelarian. Saat itu aku memang bilang kalau aku akan coba buka hati aku untuk kamu namun ternyata sulit karena Seulgi masih memiliki seluruh hati aku. Aku tanpa sadar malah manfaatin kamu." Irene akhirnya mengatakan hal yang sudah ia persiapkan untuk gadis di depannya itu. Ia ingin hubungannya dengan So Hee berakhir dengan baik dan ia harus memulainya dengan meminta maaf. Dirinya sama sekali tidak masalah jika So Hee marah karena ia pikir dirinya pantas untuk dimarahi.
Segala macam skenario terburuk sudah ia persiapkan namun nyatanya sang mantan hanya menganggukkan kepala nampak begitu mudah memberikan maafnya.
"No problem, aku juga salah kok karena maksain kamu untuk jalin hubungan di saat perasaan kamu belum hilang buat dia. Aku harusnya sadar kalau nggak akan bisa nyingkirin dia apalagi gantiin posisi dia di hati kamu. Lagipula awalnya hubungan kita kan juga didasari pura-pura aja karena aku yang minta kamu untuk bantu aku." Balas So Hee. Ia pun memberikan senyumnya pada gadis di depannya itu agar ia tidak merasa salah sendiri. Walaupun harus ia akui bahwa rasanya cukup menyakitkan untuk berpisah dengan Irene karena sesungguhnya perasaan yang ia miliki untuk gadis itu adalah nyata bukan pura-pura. Namun karena dia tidak berpengalaman dalam cinta, dirinya menjadi tidak tahu bagaimana menunjukkannya. Selain itu dia juga merasa terbebani dengan sosok Seulgi yang tidak akan bisa ia tandingi dalam mendapatkan cinta si gadis cantik. Namun melihat Irene yang sangat bahagia saat bersama gadis itu membuatnya tidak menyesali pengorbanan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SR - MANTAN ✔
Fanfic- Sequel of "SR - PACARAN" - Semi Socmed AU - Contain Harshwords - GxG