04 {A}

2.3K 342 16
                                        

Saat memutuskan untuk pulang ke Jakarta dan menghabiskan liburan semesternya di sana, Seulgi tidak berencana untuk menyentuh skripsinya sama sekali. Ia bahkan tidak membawa laptopnya. Namun adalah keputusan yang tepat untuk tetap membawa file tugas akhirnya yang tersimpan di flashdisk, sehingga ia bisa mengerjakan sumber sakit kepala para mahasiswa tingkat akhir itu dengan meminjam laptop usang milik Papanya. Alasan utama mengapa ia tiba-tiba menyentuh skripsinya adalah karena ia ingin memenuhi kepalanya dengan berbagai teori bangunan, design bangunan dan yang lainnya, bukan malah memikirkan Irene Bae.

Meski hubungannya dengan sang mantan sudah tidak seburuk dulu, namun Seulgi merasa dirinya harus tetap menjaga jarak. Ia juga memutuskan untuk tidak peduli dengan informasi apapun yang berkaitan dengan sang mantan maupun kekasihnya. Ia melakukan itu karena tidak ingin terlalu membandingkan dirinya dengan gadis bernama Han So Hee tersebut. Meski dirinya tahu bahwa ia lebih baik dan lebih banyak mendapat dukungan untuk kembali menjalin hubungan dengan si Cantik.

Tapi kembali lagi, Irene lah yang memutuskan dan Seulgi bukanlah pilihannya.

Si Monolid terus berkutat dengan skripsinya dan hanya berhenti saat ponselnya menyala karena ada panggilan masuk. Nama Solar muncul di layar dan membuat keningnya berkerut. Tidak biasanya gadis itu menghubunginya, pasti ada sesuatu yang penting. Jadi ia langsung mengangkat panggilannya.

"Halo Lar." Sapanya. Ia menjauhkan tubuhnya dari layar laptop. Panggilan dari Solar ternyata berguna juga untuk mengingatkannya beristirahat sejenak.


 Panggilan dari Solar ternyata berguna juga untuk mengingatkannya beristirahat sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Seulgi melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukan pukul 11 malam. Ia meregangkan tubuh sebelum berdiri dari kursi belajar dan keluar kamar. Ia meminta ijin terlebih dahulu pada papanya yang ternyata masih terjaga di ruang tv lalu mengeluarkan mobil dari garasi. Dirinya pun berkendara dengan kecepatan sedang karena club dimana Moonbyul berada tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Setibanya di tujuan ia langsung masuk ke ruangan yang dipenuhi asap rokok juga aroma alkohol yang menyengat. Seulgi berusaha menjaga pandangan saat melewati panggung-panggung kecil dimana para penari telanjang sedang meliuk-liukkan tubuhnya di tiang. Ia jadi teringat saat pertama kali ke club itu, dirinya sampai didiamkan oleh Irene selama dua hari, padahal ia ke sana karena diajak oleh temannya. Gadis itu baru memaafkannya setelah Seulgi menyeret si pengajak kehadapan Irene dan menjelaskan semuanya.

SR - MANTAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang