23화

28 7 0
                                    

Hari masih belum berganti, tapi sinar matahari sudah meninggalkan bumi sejak beberapa jam yang lalu. Udara dingin beserta es-es yang berjatuhan dari langit menemani kesendirian Gong Jun. Pekarangan di kamarnya benar-benar tertutup salju yang tak henti-hentinya turun sejak ia kembali ke kamarnya, setelah beradu mulut hebat dengan ayahnya.

Ia tak jua menemukan keberadaan Yoo Na di istana, entah apa yang terjadi pada gadis itu. Gong Jun hanya ingin melihat Yoo Na agar amarahnya kembali mereda. Gong Jun memang menyuruh Yoo Na kembali berbaikan dengan Ji Ah sebagai alat penghubung antara dirinya dengan Ji Ah. Rencana miliknya semua gagal total. Jika sejak awal patah, maka tak bisa dilanjutkan kembali. Bukan tak ada alternatif, tapi semua rangkaian itu sudah tergambar jelas di pikirannya.

"Aku tidak tahu kenapa harus begini akhirnya," gumamnya.

Dingin.

Angin menerpa kulit mulusnya yang dibalut pakaian sutra itu. Tak lama seorang perempuan datang menghampirinya. Ia sangat jarang melihat ada perempuan yang berlalu-lalang di istana selain dayang dan para pelayan. Kali ini yang datang mengenakan pakaian sedikit mewah. Ia juga cukup cantik, pikir Gong Jun.

"Kau sedang apa?" tanyanya sopan.

Gong Jun tak ingin menjawabnya. Ia hanya diam memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

"Oh, saya lupa memperkenalkan diri. Saya Soo Hee dari Baekguk," ucapnya.

Tak ada minat untuk membalas, Gong Jun bersiap-siap pergi ke dalam kamarnya.

"Kalau mau naik ke tahta itu, harus melalui pernikahan, kan?" tanyanya. "Kudengar pacarmu tak kembali, jadi aku menawarkan diri untuk menggantikannya."

Gong Jun yang hendak masuk ke dalam kamar itu tiba-tiba berhenti berjalan. Ia kembali melirik gadis itu. "Apa maksudmu?"

Senyum Soo Hee mekar. "Aku akan membantumu naik ke tahta yang kau inginkan. Sebagai gantinya, aku harus menjadi Permaisuri, bagaimana?"

Gong Jun tersenyum miring. "Sekarang aku tak perlu menikah untuk mewarisi tahta."

"Lalu, kau mau aku melakukan apa? Aku akan membantumu," kata Soo Hee dengan semangat.

Gong Jun yang awalnya tak tertarik, kini mendekati Soo Hee. "Apa yang kau mau? Apa yang kau dapatkan dari ini semua?"

Soo Hee tersenyum miring. "Aku sangat terobsesi pada posisi Permaisuri. Kalau aku bisa menjadi Permaisuri, maka Baekguk akan berada di bawah pemerintahanku karena akan kubuat Baekguk ada di bawah Cheonguk."

Otak licik kedua orang itu berjalan.

***

Malam masih terus berlanjut, tapi kedua insan ini belum mencapai tempat tujuan mereka karena memilih berjalan memutar yang sekiranya tak akan bertemu dengan para prajurit istana yang berjaga. Gong Wook sangat tahu letak penjagaan yang ketat, jadi ia memilih berjalan memutar dan tak melewati jalan rahasia yang dilalui oleh Yoo Na dan Hwang Joo.

"Kau kedinginan?"

Ji Ah yang sedang berdiam diri di depan sungai itu terperanjat mendengar suara Gong Wook. Gadis itu mengangguk lemas. "Iya. Aku ingin segera pulang."

Gong Wook duduk di samping Ji Ah. "Maaf, ini semua karena aku."

Ji Ah menggelengkan kepalanya. "Tidak, bukan salahmu. Aku memang yang membuat rencana ini."

Gong Wook menghela napasnya. "Tapi, yang kau pertaruhkan sekarang adalah masa depan."

"Aku tahu," balas Ji Ah. Jemarinya menyisir rambut yang menghalangi pandangnya. "Kau masih bisa mewarisi tahta itu, kau mau kembali ke sana, kan?" tanyanya.

THRONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang