CAHEM 14

252 8 0
                                    

Haiiii, aku hadir kembali bawa new chapter nih

maafin karena slow update-nya terus. lagi ada kesibukan soalnya, hehe

semoga masih ada yang mau baca deh

Tab tombol VOTE-nya dong. KOMEN juga harusnya. Biar nambah semangat untuk Up next Chapter

Langsung baca aja deh, nih...

~Happy Reading~


Notifikasi di ponsel laki-laki bermata sipit itu terus saja berbunyi setelah memposting sebuah foto perempuan untuk pertama kalinya di akun pribadi miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Notifikasi di ponsel laki-laki bermata sipit itu terus saja berbunyi setelah memposting sebuah foto perempuan untuk pertama kalinya di akun pribadi miliknya. Walaupun wajah sang gadisnya tak terlihat begitu jelas di dalam foto, unggahan tersebut tetap mendapatkan banyak respon dari orang-orang yang mengikutinya di sosial media. Tapi Rahm justru tak mempedulikan komentar-kementar yang mereka berikan.

"Rahm, lo gak mau pulang apa?"

Rahm menoleh, terlihat Aya berjalan kearahnya dengan handuk kecil di tangannya. Setelah mendudukan dirinya di kursi tamu seberang Rahm, Aya kembali mengeringkan wajahnya dengan handuk ditangannya.

"Iya, bareng Caca nanti"

Aya mendelik, "NO RAHM!"

"Gue dan Caca udah buat list activity ya. lo jangan ngacauin, bisa?"

"Tenang Ay, gue anteng kok"

"Pala lo anteng" kesel Aya melempar handuk kecil tadi pada Rahm

"Kenapa lagi Ay?" tanya Caca yang datang membawa nampan ditangannya

"Seperti biasa, ni cowok selalu nyebelin" jawab Aya "Gue heran deh ca, kok lo bisa betah sama ni anak"

"Kalo gue nyebalin, lu apa Ay? Menjengkelkan? Gak cape apa nyusir gue mulu?"

Aya memilih tak pempedulikan Rahm, fokusnya beralih pada Caca yang baru saja menata makanan serta minuman yang sempat di pesan Rahm saat mereka sedang maskeran tadi. Sekalian sih karena laki-laki itu juga merasa lapar.

"Itu apa ca?"

"Toast."

Bukan itu maksud Aya. tapi kenapa Caca membelinya

"Kak Rahm tadi yang pesan. Mau gak? Ada chicken, ada tuna juga"

"Kan rencananya itu kita mau masak, kok malah beli makanan sih Ca?" kalimat Aya terdengar kesal

Caca mengendikan bahu, "Udah makan aja Ay, udah di beli juga. Mubazir kalo gak dimakan"

Mendengar itu Aya mendengus, seperti dugaannya, Rahm hanya akan mengacaukan acaranya dan Caca

"Nih, lo suka yang tuna kan? And.. Americano kesukaan lo" Caca menyodorkan makanan yang sering menjadi pilihan dari sahabatnya itu.

"Kali ini gue mau lemon tea aja Ca"

CAHEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang