CAHEM 8

424 23 1
                                    

Happy Reading!!


***

Pintu bercat putih terbuka setelah beberapa ketukan. Menampilkan seorang wanita dewasa, cantik, mengenakan blus biru denim dengan bawahan kulot abu lengkap dengan hijab warna senada menambah anggun penampilannya.

"Assalamualaikum tante" sapa Rahm pada wanita yang masih tampak muda dan fresh di umur yang hampir kepala lima.

"Wa'alaikumussalam"

"Loh? Rahm? Caca baru saja pulang. Kok gak bareng Caca?"

Belum sempat Rahm menjawab pertanyaan tersebut, Zaki-dengan tangan terulur bermaksud menyalami Arumi- memotong pembicaraan kedua orang itu. "Assalamualaikum camer"

"Camernya Rahm maksudnya" Zaki nyengir tanpa dosa setelah mendapat tatapan tajam dari Rahm.

Meski bingung, Arumi-mamanya Caca-atau yang sering di sapa Arum itu tetap tersenyum ke arah Zaki "Wa'alaikumussalam"

"Masih ingat saya kan, tan?"

"Masih lah. Kalian kan juga ikut anter Caca ke bandara waktu itu."

Zaki tersenyum merekah. Tante Arum selain cantik juga ramah orangnya. Calon mertua idaman.

"Ayo masuk" ajak Arum

"Sebentar ya. Tante panggil Caca dulu sekalian buatin minum"

"Gak usah repot-repot tan" ujar Dafi

"Gak kok. Gak repot. Sebentar."

Arum berlalu ke belakang. Jadi sekarang sisa mereka bertiga. Rahm langsung menatap kedua temannya tak suka. Mereka berdua selalu saja ngintilin kemana Rahm pergi.

Menggangu saja.

"Lo berdua ngapain ikut kesini?" Tanya Rahm sinis

"Mau ketemu camer lah. Apalagi?!"

Dafi memukul pundak Zaki pelan "Suka banget minta digeplak sama Rahm" tuturnya. gemes banget dia sama anak ini. Sudah jelas Rahm dalam mode badmood sekarang. Masih aja mancing-mancing.

"Hehe. canda Rahm. Aelah. Serius banget lo"

"Gue suntuk di rumah. Kan tadinya kita mau ke rumahnya lo. Eh lo nya malah kesini, jadi kita ngikut aja"

"Yoi" nah, kali ini Dafi menyetujui ucapan Zaki

Tak lama Arum datang kembali dengan nampan di tangannya. Ada beberapa minuman dan makanan ringan yang dibawa.

"Ini namanya keripik sanjai balado. Makanan khas Sumbar. Cobain..." ujar Arum membuka tutup botol yang isinya keripik dari singkong yang diiris tebal lalu dibalur bumbu balado lengket. "Rasanya gurih, renyah, ada pedas-manisnya juga"

Dafi sumringah "Wah.. Makasih tan, pake repot-repot segala. Jadi enak kan kita"

Dafi memandangi hidangan di depannya itu dengan mata berbinar. Tampak mengiurkan untuk dicoba. Gak sia-sia dia kesini.

"Gak sopan lo"

Zaki beralih menatap Arum "Maafin ya tan, dia emang agak gak sopan anaknya." Katanya sok bijak

"Lo sama aja" ejek Dafi

Arum hanya tersenyum "Cacanya masih di kamar ya? Biar tante panggil-"

"Gak usah ma. Caca udah disini kok"

Caca berdiri di belakang mamanya dengan style-an baju santai rumahan. Berbeda dengan Rahm, Zaki, Dafi yang masih pakai seragam sekolah.

"Yaudah. Kamu temanin mereka. Mama mau ke belakang"

Mama Caca pamit

"Kok pada kesini?" Caca menatap ketiga laki-laki itu satu-persatu setelah duduk di sofa single samping rahm.

Tidak ada jawaban

1 detik
2 detik
.
.
5 detik

"Tau nih Rahm. Kita sih ngikut aja"

Zaki akhirnya menjawab.

Caca mengalihkan padangannya pada Rahm yang sedari tadi sudah menatap Caca sejak awal berdiri. Tapi tidak bersuara sama sekali.

"Wah, enak banget ca. Keripik apa namanya tadi?"

Caca beralih menatap Dafi yang sibuk mengunyah makanan ringan dihadapannya tanpa menghiraukan dua temannya yang tampak cuek dengan makanan yang sudah disajikan tuan rumah.

"Keripik sanjai balado"

"Enak.." Dafi menikmati makanan yang terbuat dari singkong itu. "Gue suka!"

"Woii.. bagi gue" Zaki merebut toples yang ada ditangan Dafi. Padahal toples lainnya masih ada lagi di meja. Dafi yang tidak terima toples-nya direbut begitu saja, merebut balik toples dari tangan Zaki. Jadilah mereka saling berebut toples.

Menggeleng pasrah dengan kelakuan dua teman Rahm, Caca memilih menatap Rahm yang masih diam saja.

"Kak Rahm gak mau cobain?"

"Gak"

"Cobain Rahm. Enak tau"

Zaki menyodorkan makanan itu ke Rahm. Rahm menolaknya. Tujuannya kesini bukan untuk menikmati keripik. Melainkan mau bicara sama Caca, pacarnya.

Tapi sepertinya dua temannya itu tak bisa membiarkannya berdua sama Caca. Pengen rasanya Rahm mengurung mereka di goa.

Caca tersenyum melihat respon Rahm. Caca tau Rahm masih kesel padanya.

Caca meraih toples yang ada di meja. Lalu mengambil isinya. Keripik itu Caca arahkan kepada Rahm "Cobain kak. Enak loh. Serius" Caca tersenyum

Alih-alih mengambil keripik itu, Rahm malah mendekatkan mulutnya kearah tangan Caca yang memegang keripik lalu memakan keripiknya langsung dari tangan Caca.

Senyum Caca melebar. Sedangkan Dafi dan Zaki memandang Rahm mengejek.

"Dih"

"Pake sok-sok-an ngambek. Dimakan juga tuh keripik."

Respon keduanya

"Kak Rahm kalo lagi ngambek, lucu deh" ujar Caca yang sama sekali tidak ditanggapi orangnya.

Rahm lagi silent mode sekarang. Kalo kata orang-orang sih lagi 'Irit bicara'. Jelas saja, teman-temannya dan juga Caca lah yang menjadi penyebabnya. Mereka dengan seenaknya memutuskan sesuatu tanpa memikirkan Rahm dan perasaannya.

Poor Rahm. Tidak ada yang memihaknya sama sekali.

Zaki berdecak sebentar lalu memadang Dafi meringis "Bisa-bisanya ya, lo berdua suap-suapan di depan Dafi"

Zaki memegang bahu Dafi seolah memberi kekuatan agar Dafi kuat menyaksikan adegan dihadapannya ini.

"Kenapa gue?" Dafi sewot.

Perasaan sedaritadi dia hanya asyik memakan keripik. Kenapa dia dibawa-bawa?!!

"Kan Lo jomblo"

"Napa gue dah? Lo apa?"

"Gue? Lo nanya? Gue jelas single dong" Zaki menegakan badannya dengan dada dibusungkan ke depan seolah berbangga dengan penuturannya barusan.

Dafi merotasi matanya. Tak abis pikir dengan pikiran dangkal Zaki "Sama aja."

"Beda dong. Jomblo itu nasib, kalo single mah pilihan"

Dafi tak menjawab lagi. Bodo amat sama Zaki. Mending dia lanjut makan keripik lagi.

Caca tertawa karena ulah dua teman Rahm. "Kak Rahm nemu dimana sih dua orang ini"

"Gak usah peduliin mereka" jawab Rahm jutek

***

Utuutu.. Rahm ngambek gais..

Kenapa tuh?

Jawabannya di next chapter ya.

Seperti biasa.. pencet tombol bintangnya untuk vote cerita ini.

Jangan lupa tinggalkan komentarnya, yang baek-baek yo, haha... biar aku semangat untuk up next part.

CAHEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang