✓Vote
✓Comment
✓add to your libraryHappy Reading!!
***
Weekend itu waktunya untuk senang-senang!
Setelah semingguan disibukan dengan berbagai rutinitas harian yang hampir berulang tiap harinya, disaat inilah waktu yang tepat untuk menikmati hari, melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan di luar rumah atau justru memilih untuk sekedar bersantai di rumah seharian penuh.
Hal tersebut juga dilakukan oleh Aya. Usai berolahraga sendirian dekat taman komplek yang biasa ia datangi, sekarang Aya yang sudah berdiri di depan pintu rumah seseorang sembari menenteng kantong kresek di tangannya.
Ia masih sibuk mengetuk sambil berucap salam sampai seseorang dari dalam muncul bersamaan dengan terbukanya pintu berwarna hitam tersebut.
"Nih"
Aya langsung masuk tanpa menunggu laki-laki itu mempersilahkannya untuk masuk. Sedangkan Rahm hanya menghela nafas mendapati perlakukan minus sopan santun begitu. Sekilas Rahm membuka kantong kresek pemberian cewek bar-bar menurutnya itu
"Ini apaan?"
"Gado-gado untuk om Imran" jawab Aya yang sudah duduk manis depan meja pantry, di tangannya sudah menenteng gelas berisi air dingin yang diambil sendiri di kulkas dapur milik keluarga Rahm. Rahm tak mempersalahkan itu, lagian Aya pun sudah sering melakukan hal sesuka hatinya di rumah ini.
"Satu lagi buat lo. Ada dua tuh" Aya kembali berucap setelah menenguk air dinginnya separuh
"Papa masih di luar kota"
"Loh katanya balik kemarin?" tanya Aya
"Gak jadi. Baru nanti siang baliknya"
Aya hanya mengangguk paham "Ya udah, buat lo deh dua-duanya"
Memilih tak menjawab, Rahm meletakan kantong tersebut di meja pantry "Tolong siapin ya Ay. Gue mau ke atas dulu" ujarnya berlalu tanpa berniat mendengar balasan Aya
Beberapa saat Rahm kembali dengan pakaian casualnya. Ikut duduk di samping Aya yang tengah sibuk dengan ponselnya.
Aya menoleh, "Mau kemana?"
"Jalan"
Aya tak bertanya lagi, ia sudah mengetahui maksud laki-laki itu. Sudah rapi di pagi weekend begini, mau kemana lagi kalau bukan mau pacaran.
Rahm tengah menikmati gado-gado pemberian Aya.
Soal tadi, Rahm yang minta tolong buat disiapkan gado-gado, Aya benar-benar melakukan permintaan pemuda itu. Terbukti saat Rahm selesai ganti baju, makanan dalam kresek tersebut sudah berpindah tempat pada piring dengan sendok dan garpu, lengkap ada segelas air di sampingnya.
Calon istri idaman gak tuh. Udah dibeliin sarapan, dibantu siapin pula.
"Mau minta apa nih?" tanya Rahm di sela-sela makanannya
Aya menoleh, "Suuzon mulu. Gue Ikhlas ya. Tadi abis jogging di taman dekat sini. Tau om Imran pulang, jadi mampir sekalian"
Rahm mencibir "Gue tau lo nitip oleh-oleh khas bangka sama papa"
"Nah kalau itu sekalian." ujar Aya nyengir. "Biar lo gak perlu repot-repot anter ke apart. Baik kan gue"
Tak lagi menjawab, Rahm sibuk memakan gado-gado tanpa suara
"Tante Ina sama Davin masih lama di Bandung?" Aya kembali bertanya
"Senin juga udah balik, Acaranya cuma seminggu" balas Rahm tanpa mengalihkan pandangan pada gado-gado di depannya
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHEM
FanfictionMerasa nyaman dan tak diusik, itulah keinginan Caca di sekolah barunya. Langsung ke chapter aja, Happy Reading♡