15

730 77 9
                                    

Semua berawal ketika Jake masih mengikuti masa orientasi siswa baru, awalnya tidak ada yang menarik pada kegiatan itu hingga Lucky berdiri di depan barisan untuk melakukan game bersama kakak kelas dan OSIS.

Sempat Jake mengira Lucky adalah seorang omega karena penampilannya yang cantik; wajahnya putih bersih, bibir kemerahan, bisa dikatakan cantik namun juga cukup tampan, dengan senyum sehangat mentari pagi yang berhasil membuat Jake terpana detik it...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sempat Jake mengira Lucky adalah seorang omega karena penampilannya yang cantik; wajahnya putih bersih, bibir kemerahan, bisa dikatakan cantik namun juga cukup tampan, dengan senyum sehangat mentari pagi yang berhasil membuat Jake terpana detik itu juga. Namun begitu pheromon Lucky tercium saat mereka berpapasan di koridor, Jake menyadari dia juga seorang alpha.

Jake mulai menyukainya saat itu, saat dimana mereka berbagi payung ketika hujan deras mendera selasa malam. Mungkin Lucky tidak ingat, Lucky sempat memayungi Jake yang tengah menikmati hujan di hari ayah dan ibunya resmi bercerai, dua tahun lalu. Jake yang mulai tidak percaya dengan adanya cinta, malah jatuh cinta pada mata indah Lucky yang bersinar sambil memberikan kata-kata penyemangat padanya. Mulai saat itu juga Jake ingin memiliki pemilik mata indah itu, tidak peduli bahkan jika dia alpha sekalipun. 

Namun Jake memendam rasa, takut-takut mengungkapkan nanti malah mendapat penolakan. Apalagi Lucky terlihat angkuh di sekolahan, apa jadinya jika ada alpha lain yang mengajaknya berkencan? Dia pasti akan risih.

Satu-satunya jalan agar mereka bisa dekat adalah menjadi rivalnya. Jake bukan orang yang kompetitif walaupun dia mampu, namun dia melakukannya demi mendekati Lucky. Di tahun terakhirnya, Jake ingin memiliki hal-hal berkesan bersama Lucky, jadi dia merebut juara satu yang Lucky pertahankan dua tahun belakangan. Dirasa sudah cukup hanya menonton Lucky yang mengejar Shane habis-habis, kini saatnya dia juga bertindak.

Shane bilang; sekarang atau tidak akan pernah.

Oh, tentang Shane. Dia sudah tahu jika Jake menyukai Lucky sejak lama, bahkan dari awal mereka sudah berteman berkat bisnis orang tua mereka. Sering kali Shane menjadi tempat berkeluh kesah bagi Jake, begitupun sebaliknya. Dari sanalah Jake mendapatkan informasi tentang Lucky, katakanlah Jake memanfaatkan Shane yang dikejar oleh Lucky.

Pertaruhan yang mereka buat hanya permainan semata, Jake tahu Shane tidak akan pernah menyukai Lucky meski Shane juga tidak akan memilihnya. Ini hanyalah trik agar Jake dapat menggoda Lucky, namun tentang fakta jika Shane dan Lucky memiliki hubungan darah juga membuat Jake terkejut, skenario yang tidak pernah dia duga.

Bahkan bisa menghabiskan malam bersama dengan Lucky tidak pernah dia bayangkan dalam hidupnya, dia memang mencintai Lucky, namun tidak pernah terpikirkan dalam fantasinya untuk menjamah tubuhnya pemuda Zakno itu. Terbesit rasa bersalah, namun Jake semakin tidak ingin melepaskan Lucky sampai kapanpun.

Kemarin Jake mendapat kabar Lucky sakit dan perlu dirawat inap. Tanpa basa-basi hari ini menyeret Shane ke rumah sakit dengan alasan perintah orang tua Shane demi menemui Lucky. Jake merasa sedikit tenang setelah melihat ekspresi kesal Lucky ketika dia datang, itu sangat menggemaskan. Jika Lucky sudah mampu mengumpat, itu berarti dia sudah sembuh. Syukurlah.

The Submissive AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang