"buat apa kak?". Tanya Zuhra.
"Ada deh, boleh gak nih?".
"Boleh rumah Zuhra ada di Jl. Mencintai dalam diam kak". Jawab Zuhra.
"Wah namanya keren juga ya?". Tanya Alfin sambil terkekeh.
"Iya dong moderen kan?".
"Ada ada aja kamu Zuh". Ujar Alfin sambil geleng-geleng kepala.
"Eh iya kamu kenapa nangis?". Tanya Alfin dengan nada khawatir.
Aduh alasannya apa ya. Batin Zuhra.
"A-anu enggak kak tadi tu ada temen ku yang udah nikah duluan jadi Zuhra nangis deh". Jawab Zuhra berbohong.
"Ya Allah cuma itu aja nangis, cengeng banget sih". Ujar Alfin.
"Hehehe". Zuhra pun hanya membalas dengan cengiran.
"Eh yaudah kakak pulang dulu ya, kasian ibu dirumah sendirian".
"Eh iya kak hati-hati ya".
"Siapp kalo gitu duluan ya Assalamu'alaikum".
"Wa'alikumussalam".
Andai kakak tau. Batin Zuhra sambil menatap kepergian Alfin.
Tanpa disangka di kejauhan ada seorang pemuda yang melihat dan mendengar interaksi antara Zuhra dan Alfin.
"Gw trauma sama cewe".
"Tapi kenapa gw dijodoh in sama cewe yang sudah punya inceran". Gumam pemuda itu.
"Sialan". Umpat nya.
Setelah melihat Alfin menjauh Zuhra pun berdiri lalu berjalan menuju meja kedua orang tuanya.
Zuhra dari kejauhan melihat Sakha yang sedang melihat dirinya juga. Zuhra pun mendekati Sakha lalu bertanya "kamu kenapa disini?".
Sakha pun gelagapan "g-gak papa". Jawab Sakha dengan nada dingin.
"Terus kenapa gak kembali ke maja?".
"Nungguin Lo nanti kalo gw kesana dulu dikira ngapain". Jawab Sakha.
"Oh". Jawab Zuhra dengan nada jutek.
"Dih". Gumam Sakha.
Zuhra pun berjalan didepan Sakha untuk menuju meja kedua orang tua nya dan orang tua Sakha.
"Gimana sudah kenalan nya?". Tanya Clarinta.
"Sudah". Jawab Zuhra dan Sakha bersamaan.
"Bagus deh, giamana Sakha mau kan nikah sama Zuhra?". Tanya Clarinta.
"Terserah sih mom Sakha nolak pun juga gak guna". Jawab Sakha dengan juteknya.
"Oke deal ya nikahnya tiga hari lagi". Ucap Clarinta.
"Hah apa?". Teriak Zuhra dan Sakha.
"Cie cie barengan Lo cie". Ejek Naila.
"Dih apaan sih teh". Ucap Zuhra sambil menjiwit paha tetehnya.
"Aw sakit dek". Ringis Naila sambil mengelus pahanya karena panas.
Zuhra pun menghiraukan ucapan tetehnya.
"Maaf mom emang gak kecepatan ya?". Tanya Zuhra dengan gugup karena belum terbiasa memanggil Clarinta dengan sebutan Mommy.
"Ya enggak dong sayang lebih cepat lebih baik ya gak dad?".
"Bener tu". Sahut Arsenio.
"Udah gak papa dek gak sabar juga papa sama mama punya cucu". Ucap Zayden.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PEMILIK HATI
Teen Fictionhallo Assalamualaikum ukhti-ukhti ahlan wasahlan disquel CUMG...... Squel white CUMG Sebelum baca SPH baca CUMG agar cerita nya nyambung. Ini cerita mengisahkan tentang seorang gadis bernama Azzuhra Nur Fadilah yang menyukai Ustadz dimana ia menimb...