Part 15💫

772 49 14
                                    

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh baik para hadirin sekarang saatnya akad, dimohon pengantin pria untuk duduk di meja akad". Ucap MC.

Sakha pun berjalan dengan gagah nya menuju meja akad.

"Hubby, bunny baru kali ini nyasar ke kondangan orang". Ucap Aisyah.

"Udah gak papa gak enak sama bapak-bapak tadi".

"Iya juga sih".

"Gus ini kita gak papa to?". Tanya Alfin.

"Udah gak papa".

"Baik kita mulai akad nya, untuk bapak kandung ulurkan tangan nya".

Sampai disini mereka belum sadar jika bapak yang mengulurkan tangan ini adalah papa nya Zuhra.

Kaya mirip papa nya Zuhra gak sih?. Batin Aisyah.

Kenapa Aisyah bertanya seperti itu karena ia jarang sekali bertemu dengan ayah Zuhra ditambah belum pernah ke rumah Zuhra.

"“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Sakha Chavash Athayya bin Arsenio Bagas dengan anak saya yang bernama Azzuhra Nur Fadilah dengan mas kawinnya berupa Sawah sebesar 50 hektar, mobil Rolls Royce, apartemen 50 lantai, emas seberat 100gram, dengan uang 1 Milyar, berlian 1 carat,rumah lantai 3, satu buah pulau pribadi, tunai.".

“Saya terima nikahnya dan kawinnya Azzuhra Nur Fadilah binti Rafael Talha Zayden dengan mas kawinnya yang tersebut, tunai.”

Deg

Gus Fatih, Aisyah, dan Alfin pun terkejut bukan main mendengar akad tersebut yang baru saja terjadi.

Ternyata yang mempunyai hajat adalah Zuhra sendiri. Betapa hancurnya hati Alfin melihat wanita yang akan ia lamar ternyata sudah sah menjadi istri beberapa detik lalu.

"A-pa z-zuhra?". Lirih Alfin.

"Apa Zuhra?". Tanya Aisyah dengan terkejut.

"Fin sebenarnya kamu mau lamar siapa?". Tanya Gus Fatih.

"Yang baru saja menikah gus". Lirih Alfin.

"Apa?yang bener?". Tanya Gus Fatih dengan terkejut.

"I-iya gus".

"J-jadi ini yang nikah Zuhra?sahabat Ais?". Tanya Aisyah dengan tatapan kosong.

"I-iya bunny". Jawab Gus Fatih dengan ragu.

Tak lama kemudian pengantin perempuan keluar, Aisyah hanya bisa menggelengkan kepalanya ia tak percaya jika sahabat nya tidak mengundangnya diacara sakral nya.

"Kak". Panggil Aisyah.

"Iya ning". Jawab Alfin dengan lirih.

"Kakak mau lamar Zuhra kak?". Tanya Aisyah dengan air mata mengalir.

"I-iya Ning". Jawab Gus Fatih.

"Kak yang sabar ya ka, Ais tau Kakak gak bisa menerima ini". Ucapan Aisyah membuat air mata Alfin keluar.

"In syaa allah Ning, Alfin akan menerima nya". Ucap Alfin dengan air mata mengalir.

Mata Gus Fatih sudah memerah menahan tangis karena dua orang yang ia sayangi menangis.

"Umma Napa nangis?". Tanya Aqeel.

"Sahabat umma nikah sayang, sedangkan yang mau dilamar om apin itu sahabat umma". Ucap Aisyah dengan gemetar.

"Apa jadi dia yang buat umma nangis?". Tanya Aqeel.

Tanpa ba bi bu Aqeel berlari menghampiri meja akad yang disana sudah ada Zuhra sedang duduk untuk menandatangani buku nikah.

SANG PEMILIK HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang