2

3.1K 375 7
                                    






"Daddy! Itu! Itu!"

Suara pekikan itu terus terdengar seiring netranya menangkap sesuatu yang dapat menarik perhatiannya. Tak ketinggalan tangannya juga digerakkan menunjuk objek untuk memberitahukan kepada seseorang yang duduk di sampingnya perihal apa yang tengah ia lihat. Satu orang dewasa disana menanggapi segala ocehan yang keluar dari mulut mungil sang buah hati dengan antusias.

Jaehyun membawa sang buah hati pergi jalan-jalan seperti apa yang kemarin ia minta pada Renjun. Dan kini ia bersama Chenle telah duduk di dalam bangku kereta menuju suatu tempat yang menjadi destinasinya bersama sang buah hati hari ini.

Menjadi seorang public figure membuat Jaehyun tak pernah bergerak dengan bebas karena segala tindakannya diawasi oleh banyak mata, maka kini pakaian yang ia kenakan sedikit tertutup dengan tambahan topi dan juga masker sebagai perlindungan identitasnya. Meski telah empat tahun berlalu tidak ada siapapun yang mengetahui bagaimana latar belakang Jaehyun sebenarnya kecuali orang-orang terdekatnya. Bukan enggan mengatakan hal yang sebenarnya pada dunia, hanya saja Jaehyun menjaga kenyamanan buah hatinya.

"Senang tidak jalan-jalan dengan daddy?" tanya Jaehyun yang mengundang tatapan dari sang anak.

Anak berusia hampir menginjak empat tahun itu mengubah posisi duduknya menjadi duduk di atas pangkuan sang ayah, memeluk tubuh tegap itu yang tidak setiap hari dapat ia peluk. "Cenang" jawab Chenle.

"Maaf ya daddy sering meninggalkan Chenle. Daddy bekerja untuk membelikan Chenle mainan" kata Jaehyun berusaha memberikan pengertian.

"Mommy celing kacih tau itu. Katanya daddy bekelja agal bisa belikan Lele mainan"

Jaehyun cukup bersyukur karena Chenle adalah anak yang tidak mudah rewel. Bahkan hampir tidak pernah Jaehyun mendapatkan panggilan dari Renjun untuk memberitahukan bahwa sang anak tengah rewel mencarinya kala sedang bersama sang ibu. Anaknya juga tidak pernah protes saat seharusnya ia menikmati hari bersama dengannya namun Jaehyun justru harus pergi bekerja dan meninggalkannya di rumah bersama dengan kedua orang tuanya.

Entah Chenle yang memang tidak mudah rewel atau hanya Jaehyun yang tidak mengetahui itu.

"Anak pintar" puji Jaehyun dan memberikan kecupan pada kening sang anak. "Nanti jika daddy mempunyai waktu luang panjang kita jalan-jalan ke luar negri ya?"

"Mau!" antusias Chenle menatap wajah Jaehyun dengan mata yang berbinar. "Belcama mommy juga"

"Oh kita sudah sampai" Jaehyun membawa sang anak pada gendongannya, mengambil beberapa barang bawaan milik Chenle lalu segera keluar dari kereta untuk membawa sang anak pada destinasi mereka.

.

Kepulan asap menyeruak keluar dari dalam cangkir berisikan minuman yang baru saja disajikan di atas meja pemesannya bersama dengan beberapa camilan sebagai pelengkap. Sang pemilik makanan di atas meja tengah asik memandang bunga yang bemekaran sepanjang jalan sekitar cafe yang tengah ia kunjungi.

Renjun menghabiskan waktu liburnya hanya untuk sekedar bersantai di sebuah cafe. Melamun, berdiam diri, menikmati kesunyian diri tanpa memikirkan sesuatu apapun karena sang buah hati yang seharusnya hari ini bersamanya kini sedang bersama mantan suaminya.

Renjun memilih untuk menyerahkan Chenle kepada Jaehyun, karena Renjun tau bahwa sang anak jauh lebih menunggu momennya bersama sang ayah. Benar kata mantan suaminya bahwa ia setiap hari bersama dengan buah hati mereka, berbeda dengan Jaehyun yang harus menunggu waktu liburnya untuk bertemu dengan Chenle.

US | JAEREN on holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang