Jaehyun paham bahwa untuk mendapatkan lagi kepercayaan Renjun bukanlah hal mudah dengan kesalahan yang pernah ia perbuat. Ia mengerti bahwa keadaan mereka tidak dapat berubah seperti sedia kala dalam waktu dekat. Ia memaklumi sifat Renjun yang masih kaku terhadapnya meski ia telah berusaha untuk memperbaiki hubungannya.
"Jangan nakal ya? Nanti sore mommy daddy jemput kembali disini" tutur Jaehyun pada putra kecilnya.
Renjun mengenakan tas kecil milik Chenle pada punggung sang anak. Lalu tubuhnya turut ia rendahkan mensejajarkan tingginya dengan Chenle. Tangannya mengusak pucuk kepala sang anak yang kini riak wajahnya terlihat sedikit murung.
"Bermain disini dulu dengan teman-teman ya, nak? Mommy daddy harus bekerja dulu"
Pagi ini Jaehyun dan Renjun kembali mengantarkan Chenle pada tempat penitipan anak karena keduanya sama-sama harus pergi bekerja. Chenle terlihat tidak terima diantarkan karena merasa telah terbiasa bersama dengan kedua orang tuanya saat siang hari beberapa minggu ini.
Jika memiliki waktu, sebenarnya Renjun juga ingin dapat mengasuh sendiri buah hatinya di rumah. Menemani tumbuh kembang sang putra setiap waktu dan memastikan segala kebutuhan anaknya terpenuhi dari tangannya sendiri. Namun kewajiban atas pekerjaan membuat keinginan tersebut harus tertunda. Jika ia tidak bekerja maka kehidupan keduanya akan terhambat karena Renjun yang tak memiliki seorang pasangan sebagai kepala keluarga yang menjamin kehidupan mereka.
"Lihat, sudah ditunggu teman-teman" tunjuk Renjun pada beberapa anak yang sudah berada di dalam ruangan.
Chenle mengangguk. "Lele macuk dulu"
Jaehyun dan Renjun tetap berdiri di depan pintu lobby hingga sang anak berjalan beriringan dengan seorang pengasuh dan masuk pada ruangan dimana tempat Chenle berada. Ini kali pertama bagi keduanya mengantar Chenle pada tempat penitipan anak karena sebelumnya hanya Renjun yang mengantarkannya sebelum ia pergi bekerja.
Jaehyun menggenggam sebelah tangan Renjun dan diajaknya untuk kembali ke mobil setelah putra mereka tak lagi terlihat dalam pandangan. Hari ini pula Jaehyun berinisiatif untuk mengantarkan Renjun ke tempatnya bekerja. Sebenarnya submissive mungil itu menolak namun Jaehyun tetap bersih keras untuk mengantar demi semakin terciptanya hubungan keduanya.
"Nanti jika sudah selesai langsung hubungi aku. Hari ini aku bekerja tidak jauh dari kantormu" ucap Jaehyun di tengah perjalanan mereka.
Renjun yang tengah manatap pemandangan di luar kaca mobil hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya. Terdengar hembusan nafas besar Jaehyun yang kemudian disusul dengan sebelah tangannya yang menggenggam tangan Renjun yang membuat sang mantan istri mengubah pandangan menjadi ke arahnya.
"Jangan diam saja"
"Maaf" ucap Renjun.
"Mau nanti makan siang bersama? Akan ku luangkan waktu jika kau mau" tawar Jaehyun yang terus berusaha untuk mengubah hubungan mereka menjadi yang lebih baik.
Meski mereka akan kembali ke jenjang pernikahan dan Jaehyun yang masih berusaha untuk berbicara dengan perusahaan, Jaehyun tau perjalanannya tidak semudah ia diberikan kesempatan oleh Renjun kemarin.
Renjun memang memberinya kesempatan namun rubah mungil itu tetap membutuhkan sebuah pembuktian atas dirinya. Sebuah pembuktian bahwa dirinya sudah menjadi pribadi yang berbeda dengan Jaehyun disaat pernikahan pertama mereka. Jaehyun masih harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan pandangan Renjun padanya, terlebih beberapa waktu kemarin keduanya masih terlibat pertengkaran hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
US | JAEREN on hold
FanfictionApa arti sebuah hubungan dan keluarga jika dikalahkan dengan ego?