11

3.4K 401 18
                                    





Saat matahari mulai memperlihatkan diri dan menyinari belahan bumi yang sebelumnya ditemani dengan kegelapan, Jaehyun menjadi orang pertama yang membuka mata di dalam kamar berisikan dua insan disana. Menatap lekat pada pusat hidupnya yang masih setia memejamkan mata sejak tiga jam yang lalu.

Jaehyun merapikan rambut Renjun yang berantakan dan terlihat lepek akibat keringatnya sendiri. Setelahnya tangannya turun mengusap lembut pipi yang kini tak terlihat segembul saat mereka menjadi sepasang kekasih dulu. Jaehyun sedikit memundurkan kepalanya saat Renjun mulai sedikit menggeliat pertanda sebentar lagi rubah mungil itu akan terbangun dari tidurnya.

"Enghh" rengek Renjun kala Jaehyun justru semakin mendekapnya dan membuatnya kembali menyembunyikan wajahnya pada dada bidang pria itu.

"Masih sakit?" tanya Jaehyun.

Tanpa mengeluarkan suara, Renjun hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Jaehyun. Tangannya mengepal di depan perut berotot kekasihnya, merasa malu saat teringat kembali kegiatan apa yang mereka lakukan hingga menjelang fajar.

"Nanti ku obati setelah mandi" ucap Jaehyun.

Renjun melingkarkan sebelah tangannya pada tubuh Jaehyun, semakin merapatkan tubuh keduanya hingga tak terlihat jarak di antaranya. Sedang Jaehyun meredam tawanya melihat sang kekasih yang merasa malu hingga menampakkan semburat merah pada telinganya. Renjun masih terlihat menggemaskan meski semalam keduanya melakukan kegiatan panas.

"Mommy, daddy"

Jaehyun dan Renjun kompak menolehkan wajah pada pintu kamar yang masih tertutup namun terdengar suara ketukan dari luar. Keduanya sempat bertatap mata sebelum Jaehyun bergerak cepat melepaskan pelukan dan menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Ia meraih kembali celana yang semalam ia buang sembarangan dan segera dipakainya untuk menemui sang anak yang kini berada di luar kamar.

"Kau mandilah terlebih dahulu, aku yang akan mengurus Chenle" ucap Jaehyun yang kemudian tubuhnya tak terlihat lagi ditelan oleh pintu yang tertutup.

Renjun turut bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi dengan tubuh yang terbalut selimut tebalnya. Sesampainya di depan kamar mandi selimut itu tak lagi ada harga dirinya dan tergeletak di atas lantai, menyajikan tubuh mulus yang kini terdapat beberapa bercak tanda kepemilikan yang memenuhi mulai dari leher hingga pangkal pahanya.

Langkahnya terkesan sedikit lambat dari bisanya karena menahan rasa sakit pada selangkangannya. Meski ini bukan yang pertama kali baginya, namun ia telah lama tidak tersentuh ataupun dipenuhi. Terlebih Jaehyun adalah dominan yang tidak akan puas hanya dengan satu kali pelepasan saja.

Renjun bergegas untuk membersihkan sisa kekacauan semalam pada dirinya untuk segera dapat mengambil alih anak mereka dan bergantian dengan Jaehyun. Renjun sadar dengan apa yang ia lakukan bersama dengan mantan suaminya semalam. Keduanya bukan lagi sepasang remaja yang menjalin kisah monyet dan akan berakhir saat merasa bosan, namun keduanya adalah sepasang orang dewasa dimana kebutuhan besar biologis mereka juga harus terpenuhi. Renjun tidak membenarkan kegiatannya semalam, namun mereka juga membutuhkannya.

"Hati-hati terpeleset, nak" peringat Renjun yang mendapati putranya berlarian mengelilingi ruang tengah dengan hanya menggunakan handuk dan rambut yang masih basah dengan air saat ia keluar dari kamar.

Renjun mengambil pakaian sang anak dari tangan Jaehyun saat pria itu keluar dari kamar putra mereka. Ia memberikan kode mata pada Jaehyun untuk segera membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Pria itu menurut dan mencuri kecupan pada pipi Renjun sebelum berlalu masuk ke dalam kamar.

US | JAEREN on holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang