6

3.1K 399 32
                                    





"Daddy pergi bekerja dulu ya?" pamit Jaehyun pada sang putra.

"Tidak boleh"

"Kenapa tidak boleh?" laden Jaehyun menaikkan kedua alisnya. Posisi Jaehyun sekarang tengah berdiri di ambang pintu dengan Chenle yang berada dalam gendongannya. Sejak mengetahui dirinya akan pergi bekerja sang anak langsung menempeli Jaehyun begitu saja dan tidak membiarkan pria itu bergerak dengan bebas. "Nanti daddy kesini lagi sepulang bekerja. Daddy janji, kan tas daddy juga ada di dalam"

Jika boleh memilih Jaehyun juga ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama sang anak. Namun tanggung jawabnya bukan hanya berada di rumah saja, pekerjaan yang telah ia setujui telah menunggunya dan hasil yang ia dapatkan juga untuk kebutuhan sang putra. Dan kini beberapa orang tim telah menunggunya di bawah untuk pergi bekerja.

"Dengan mommy ya, nak? Daddy biar bekerja dulu" bujuk Renjun yang datang menghampiri Jaehyun, mengambil alih sang anak dari gendongan mantan suaminya.

"Daddy bekerja dulu ya?" pamit Jaehyun sekali lagi dan tak lupa memberikan kecupan pada pipi gembil Chenle.

"Bye-bye, daddy!" teriak Chenle dengan melambaikan tangannya pada sang ayah.

Lagi dan lagi sebuah pemandangan layaknya keluarga harmonis terjadi di antara mereka, dimana anggota keluarga mengantarkan dan menyambut sang kepala keluarga pergi dan sepulang bekerja.

Renjun membawa kembali Chenle masuk ke dalam setelah sosok Jaehyun tak lagi terlihat di lorong apartment. Menurunkan dan membiarkan sang anak kembali pada kegiatan awalnya yaitu memainkan setumpuk mainan yang telah berserakan memenuhi ruang tengah.

Jika menurut jadwal yang Jaehyun dan Renjun telah buat seharusnya hari ini adalah hari dimana Chenle ikut bersama dengan sang ayah seperti di minggu-minggu sebelumnya. Namun karena Jaehyun yang pergi bekerja dan pria itu yang masih tetap berada di apartment sang mantan istri maka Chenle tetap bersama dengan Renjun selagi Jaehyun menjalankan pekerjaannya sebagai seorang idola.

Sebenarnya Renjun tak keberatan jika Jaehyun berada di apartmentnya karena kehadirannya cukup membantu dalam mengasuh Chenle, hanya saja ia cukup takut jika kekasih Jaehyun berpikiran yang lain dan menimbulkan kesalahpahaman meski pria itu berujar bahwa wanita yang dibawanya kemarin hanyalah sebatas teman.

"Loh susunya belum habis, nak?" tanya Renjun yang mendapati gelas di atas meja makan berisikan susu yang tinggal setengah.

"Cudah kenyang, mommy"

Renjun melanjutkan kegiatannya membersihkan area dapur yang sempat terhenti karena mengambil Chenle dari Jaehyun. Menyusun alat makan yang tadi mereka pakai kembali ke tempat asal lalu berlalu menemani sang putra yang asik dengan dunianya.

Renjun mendudukkan dirinya di sofa, mengambil salah satu mainan Chenle dan turut bergabung dalam imajinasi sang anak. Sebenarnya Renjun cukup kasihan dengan Chenle karena teman anak itu kala di rumah hanyalah dirinya karena hidup di apartment dengan mayoritas penghuninya adalah pekerja. Berbeda dengan masa kecilnya yang bermain dengan sekumpulan anak tetangga karena hidup di lingkungan padat penduduk. Sedangkan masa bersosialisasi Chenle hanyalah saat dititipkan pada daycare.

"Chenle" panggil Renjun.

"Kenapa, mommy?"

Renjun menatap sang anak yang masih berfokus pada mainannya. Sebenarnya Renjun tidak tega harus membicarakan dan memberikan paham pada sang anak yang masih terlalu kecil untuk mengetahui kehidupan pahit yang sebenarnya. Ia menatap getir pada sang putra dan mengelus rambut tebal Chenle dengan lembut.

US | JAEREN on holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang