1.
Namaku Rubio Amartya Pratama,
Jenis kelaminku laki-laki yang
kadang sedih, kadang senang kadang
baik, kadang galak ya namanya juga
manusia hehe.
Nama tengahku di ambil dari nama
belakang ibuku dan nama belakangku
adalah nama belakang ayahku, aku di
namai seperti itu karena mereka takut
kehilanganku atau ya mungkin emang
kepekirannya itu aja aku tidak tau.
Aku tinggal di rumah yang begitu
sederhana, Ya maklum saja mungkin
ayahku belum mampu membeli kan
rumah yang mewah untuk anak anak
dan istrinya.
Aku adalah anak nomor satu dari
tiga bersaudara anak ayah dan ibu
laki-laki semua hehe, Dan aku sangat
bersyukur bisa menjadi salah satu
anak dari mereka.
Ayahku bekerja sebagai tukang
bangunan, Dia pun sangan lihay
dalam bidang menggambar konstruksi
bangunan dan mungkin itu juga yang
ayah wariskan untuk ku walaupun
kemampuanku hanya menggambar
gambar basic saja, Ayahku pintar
menggambar karena katanya dulu dia
bersekolah di salah satu sekolah
menengah kejuruan yang mengajarkan
tehnik dasar ilmu arsitektur.
Dan tidak lupa ibuku, Awalnya ia
adalah seorang ibu rumah tangga tapi
karena ia ingin membantu
perekonomian keluarga di rumah
Ibuku menjalani beberapa bisnis
apapun itu mulai dari berjualan
pakaian alat rumah tangga dan
makanan.
Dan ya seperti itulah mereka
layaknya orang tua pada umumnya
tapi bagiku mereka sangat spesial danaku menyayangi mereka.
Aku tinggal di salah satu kota yang
tidak besar juga tidak kecil tepatnya
di Kabupaten Tasikmalaya.
Di rumah kami tinggal berlima kami
tinggal di rumah yang di bangun pada
tahun 2006, karena sebelumnya kami
tinggal di rumah nenekku (Ibu dari
ibuku), karena pada saat itu ayah dan
ibuku sudah memiliki tabungan yang
cukup untuk membangun sebuah
rumah jadi kami memutuskan pindah
ke rumah yang ayah dan ibu bangun
dengan hasil kerja keras mereka.
Aku merasa bangga pada mereka dan
aku pun sangat nyaman tinggal di
rumah itu walaupun rumahnya
tidaklah besar dan mewah tapi ayah
dan ibuku saling bertukar fikiran
berupaya membuat rumah itu sangat indah.
Saat itu di tahun 2007 aku berusia
19tahun dan aku baru lulus sekolah.
Setelah 2 Minggu lulus bekerja dan
memnganggur di rumah aku pun
berniat merasakan rasanya dunia
kerja, Dari sana aku memberanikan
diri untuk mencari pekerjaan dan saat
itu Bandung adalah kota tujuanku.
Dengan berbekal Ijazah SMA dan
uang bekal yang di berikan ayah dan
ibu aku pergi ke rumah alm nenek ku
(Ibu dari ayahku) Di daerah Dago.
Disana aku tinggal bersama tanteku
dan beberapa anaknya,
Berhari-hari aku mulai
mengirimkan dan melamar pekerjaan
ke beberapa perusahaan yang ada di
Bandung,setelah itu aku pun
memutuskan untuk tinggal beberapa
hari di sana dan berharap ada
panggilan pekerjaan dari salah satu
perusahaan yang sudah ku lamar
sebelumnya.
Tapi sudah satu minggu berlalu tidak
aku dapatkan satupun panggilan kerja
untuku mungkin belum ada rejeki saat
itu.
Dan saat aku menyerah dan
memutuskan pulang kembali ke Tasik,
tanteku pulang bekerja dan
memberikan informasi untuk ku
“ Kang tante kan punya temen,nah di
tempat temen tante kerja katanya lagi
ada lowongan pekerjaan,tapi sebagai
weiters kira kira kakang mau ngga
kerja di sana? “ tanya tanteku
“ Wah boleh juga tan,emang di mana
tempatnkerjanya? “ jawabku
“ Deket ko itu di bawah di jl.Riau ada
namanya di situ Warung Malabar
kaya restoran gitu sih,kalo kakang
mau nanti tante kasih tau ke temen
tante yah “
“ Oh iya tante boleh besok kakang
cobain dateng ke sana juga buat
ngelamar “
“ Iya kang tante doain mudah
mudahan ada rezeki di sana yah “
“ Iya tante makasih ,amin “ jawabku
sambil merasa senang.
Dan setelah aku datang ke sana dan
melamar bekerja di sana aku pun di
terima bekerja sebagai weiters.
Setelah 3 Minggu berlalu aku merasa
mentalku tidak kuat untuk bekerja
sebagai weiters karena entah kenapa
saat itu aku sangat merasa di
remehkan oleh para customer yang
datang, di saat itu juga aku
memutuskan untuk resign dan pulang
ke Tasik.
“ Tante maaf ya kayanya di tempat
kerja itu kakang ngerasa ga cocok
sama pekerjaannya “
“ Ih kalo kamu ngerasa ga cocok
gapapa kang tinggalin aja tante juga
ga kenapa kenapa ko kalo emang itu
keputusan kakang “
“ Iya tan kayanya aku mau pulang ke
Tasik dulu aja , buat istirahat dulu “
“ Iya tante juga ngerti ko kang, tante
bakal dukung apapun keputusan
kakang “
“ Iya tante makasih ya “
“ Iya kang sama sama “
Saat itu aku pulang ke Tasik, Tapi
ada rasa yang mengganjal di hatiku
karna hati kecilku sebenarnya tidak
ingin meninggalkan kota Bandung .
KAMU SEDANG MEMBACA
KU DI SEBELAH MU
Randomdi dalam novel yang saya tulis ini isinya kurang lebih menceritakan kisah perjalanan hidup seorang laki-laki yang sangat sangat menyedihkan, dia mengupayakan segala perjuangnya untuk perempuan yang ia cintai, tapi perempuan tersebut harus menyerah d...