25.
Bertahun tahun aku menjalani dan menikmati kesendirianku dan ibu ku mengajaku berbicara
“ Nak kamu ko belum bawakan ayah dan ibu calon menantu sih? “
“ Hehe sabar ya bu mungkin belum saatnya, tapi kalo misalkan Qilan nikah duluan pun aku gappa ko bu aku ikhlas, aku pengen puas puasin diri aja ngerawat ayah sama ibu “
“ Tapi nak ibu dan ayah udah bener bener bangga sama kamu dengan semua ini, sekarang waktunya kami melihat kamu untuk bersenang senang dengan kebahagiaanmu “
“ Bu aku ini bahagia ko liat ayah ibu sehat aja aku udah ngerasa seneng banget “
“ Iya nak tapi kamu cari ya orang yang akan jadi istri kamu “
“ Hehe iya bu “
Di sisi lain aku seperri berbicara dalam hatiku bahwa aku tidak akan pernah menemukan perempuan yang lain dan yang cocol denganku karena semua itu sudah aku habiskan untuk Cila dan aku berfikir lebih baik aku sendiri dari pada aku menikahi seorang istri tanpa perasaan cinta sama sekali untukny dan itu akan sangat menyakitkan untuknya
Hari hari aku lewati sendiri, mengulang perjalanan seperti saat aku masih bersama dengan Cila di mulai dari duduk di taman ketika pertama kita bertemu makan di tempat yang sama dan di posisi yang sama seperti dulu, mengunjungi cafe cafe yang pernah aku kunjungi dengannya dulu, thrifting sendiri ke Gede bage dan semuanya aku lakukan persis seperti yang aku lakukan sebelumnya bersama Cila.
Aku membeli 1 Hp yang dulu sangat ingin Cila miliki karena dulu ketika hapenya rusak ia berkata padaku
“ Yang kalo aku punya uang nanti aku mau beli Hp ini (katanya sambil menyebut salah satu merek Hp)nanti kamu yang anter ya sayang, biar nanti kan kalo kita maen kita bisa bikin video video romantis kaya orang orang trus kita upload deh hehe “ .
Aku membeli 1 buah Laptop terbaik karena ada suatu hari dimana ia bercerita padaku, ketika dia sedang mengerjakan tugas kuliahnya laptop miliknya tiba tiba error dan rusak dan pada saat itu aku tidak bisa berbuat apa apa untuknya .
Aku pun membeli 1 motor matic karena saat itu dia suka kebingungan ketika berangkat ke kampus dengan jarak yang sangat jauh dari rumahnya, dia kandang di antar jemput oleh kakaknya, menumpang pada temannya, dan kadang dia harus memakai ojek online dengan ongkos yang tidak sedikit, dia ingin sekali memiliki motor pribadi miliknya sendiri dan dia pun sangat ingin bisa mengendarai motor karena pada saat itu dia tidak bisa mengendarai motor.
Dan terakhir aku membeli satu set alat camping beserta alat grill karena di saat terakhirku bersamanya permintaan terakhirnya ingin bakar bakaran menikmati waktu sore bersamaku di outdoor.
Di masa masa kesendirianku aku selalu pergi ke tempat tempat yang pernah aku janjikan pada Cila bahwa aku akan mengajaknya kesana seperti pergi ke Bali, Kupang, Labuan bajo, Raja ampat dan Banda naira dan setiap bepergian aku selalu membawa alat alat kesukaannya di setiap tempat yang aku kunjungi aku selalu mendirikan tenda menyiapkan 2 kursi dan 1 meja aku selalu melakukan kegiatan bakar bakar dan aku selalu meletakan barang barang kesukaan Cila di kursi sebelahku, dan aku selalu membayangkan ia berada di sampingku dan aku menemaninya bercerita, dan itu selalu aku lakukan setiap aku pergi camping di beberapa tempat yang menjadi tujuanku dan Cila dulu, hal ini gila dan memang aku sadari kegilaan ini tapi entah kenapa aku merasa bahagia ketika melakukannya.
Beberapa waktu berlalu, adiku pun menikah dengan wanita yang dia cintai dan aku sangat merasa senang untuknya saat itu karena setidaknya ibu dan ayahku bisa mendapatkan cucu.
Di sisi lain pak Hakim mengabariku bahwa saat itu Cila meninggal dunia karena sakit, aku pun langsung mendatangi tempat pemakamannya dan aku hanya bisa melihat proses pemakamannya dari kejauhan, tapi ternyata adik perempuan Cila melihatku dan dia pun menghampiriku
“ Aa maafin teteh ya, aku tau ko kalo sampai sekarang aa masih sayang sama teteh dan aku juga sudah menduga kalau aa pasti datang kesini dan sebelum teteh meninggal teteh menitipkan surat ini padaku dan menyuruhku memberikan surat ini ke aa “
aku pun mengambil surat itu dan dengan tidak menjawab pembicaraan adik Cila
“ Aa aku pamit ya, terimakasih aa udah sayang sama teteh “
“ Iya de makasih “
Aku membuka surat itu dan membaca isi di dalamnya
“ Rubio terimakasih buat semua perjuangannya, aku juga tau ko semua barang yang di kasih oleh tetanggaku itu semua dari kamu, aku bahagia bersama keluarga kecilku dan aku ingin melihat kamu bahagia seperti yang aku rasakan, ganti posisi aku di hidup kamu, banyak perempuan yang pantes bersanding sama kamu dari pada aku, kamu pantes untuk di cintai kamu pantes bahagia dan aku ingin melihat itu, untuk semua yang udah kamu lakuin buat aku terimakasih ya dan aku minta maaf “
membaca surat itu aku pun tidak bisa menahan tangis dan aku menangis sejadi jadinya saat itu.
setelah semua pergi, suami dan kedua anak Cila sudah pergi, aku pun langsung pergi menghampiri kuburan Cila aku memegang batu nisannya membayangkan wajahnya seperti dulu saat dia tersenyum di depanku aku pun meneteskan air mata dan menangis lagi di sana dan aku katakan “ Cicilia pratiwi aku sangat mencintaimu “
dan setelah itu aku pergi meninggalkan kuburan Cila dengan berjuta kesedihan di dalam hatiku.
Keesokan harinya aku kembali mendatangi pemakaman tempat Cila di kuburkan, aku langsung menemui pengurus pemakaman tersebut dan langsung membeli beberapa lahan pemakaman padanya 1 lahan di sebelah kanan kuburan Cila, 1 lahan di sebelah kiri kuburan Cila dan 2 lahan di sebelah bawah kuburan Cila, aku berpesan pada pengurus pemakan bahwa nanti disaat aku meninggal aku ingin di kuburkan di sebelah kanan kuburan Cila dan di sebelah kiri itu aku belikan untuk suami Cila dan di bawah aku belikan 2 lahan untuk anak anak dari Cila, dan aku pun berpesan dengan semua keluargaku jika suatu saat aku meninggal aku ingin di kuburkan di tempat tersebut .
Tamat .
KAMU SEDANG MEMBACA
KU DI SEBELAH MU
Randomdi dalam novel yang saya tulis ini isinya kurang lebih menceritakan kisah perjalanan hidup seorang laki-laki yang sangat sangat menyedihkan, dia mengupayakan segala perjuangnya untuk perempuan yang ia cintai, tapi perempuan tersebut harus menyerah d...