Gisera menghempaskan tubuhnya di ranjang hotel, ia baru saja menyelesaikan tiga rute penerbangan yang sangat melelahkan pertama jakarta-surabaya Surabaya-jakarta dan terakhir jakarta-palembang Mereka akan bermalam lalu kembali ke jakarta besok pagi, sangat melelahkan memang tapi ini lah pekerjaan yang dipilih gisera
Tangan nya merogoh tas masih dalam posisi berabaring karena terlihat kesulitan akhirnya ia terpaksa bangun lalu duduk bersandar di sandaran kasur
Setelah menyalakan ponselnya rentetan pesan masuk tiada henti membuat gisera meletakan kembali ponselnya
Ada banyak pesan dari kedua kakak nya gisera sudah menduga itu pasti karena pertengkaran nya dengan sang ibu tadi pagi yang berakhir gisera memutuskan pergi tanpa mendengarkan lagi omelan ibunya
Jam menunjukan hampir pukul 12 malam tapi gisera tengah mengerang kesakitan akibat belum makan apapun sejak siang tadi
Berbekal jaket dan celana panjang gadis itu turun berniat mencari makanan dipinggir jalan sekitar hotel untuk sekedar mengganjal perut nya sampai besok pagi
Tapi Sudah sekitar 5 menit gisera Berjalan disekitar hotel tapi tidak ada satupun makanan yang menarik baginya hanya terlihat berbagai macam cemilan stret food disana, Gisera tidak ingin membuat berat badanya kembali naik dengan memakan itu di tengah malam begini
Perutnya dan kepalanya semakin terasa sakit hingga gisera memilih untuk cepat kembali ke hotel, pilihan nya sekarang hanyalah tidur dan bersiap untuk keberangkatan besok
• • • •
"Bunda udah baik-baik aja jen, ayo pulang" Jenando menatap sang bunda yang sejak kemarin berusaha membujuknya untuk pulang
"Tunggu sampai besok bun, jenan akan pastikan bunda pulang secepatnya"
"Kamu kemaren juga bilang gitu, gak mau bunda pengen pulang sekarang kasur rumah sakit gak enak" Jenan menggeleng pelan
"Bunda besok pulang ko sekarang tidur aja ya" rayu sang kakak membuat sang bunda akhirnya luluh
"Mending lo pulang istirahat sana gue sama dimas yang bakal jagain bunda malam ini, gue bosen liat lo pake baju biru-biru gitu" jenando mendengus tapi tetap menuruti sang kakak
"Kalo ada apa-apa langsung hubungi gue" joya mengangguk lalu memberi isarat untuk mengusir jenan
Di hampir jam 12 malam pun jalanan ibu kota masih terkesan ramai, pantas saja orang bilang ibu kota itu tidak pernah tidur, Jenan melajukan mobilnya dengan pelan karena sudah cukup mengantuk ia tidak mau mengambil resiko membahayakan dirinya maupun orang lain
Saat memasuki basement apartment miliknya ponsel jenan berdering dan ada nama sahabatnya dilayar
"Lo dimana?"
"Apart, gak penting gue tutup "
"Nyesel sih lo kalo nutup telpon gue soalnya gue udah tau siapa aja awak kabin di pesawat nyokap lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY
Historical FictionKisah mereka berdua yang dipertemukan takdir untuk menyembuhkan luka masing-masing Start : 17/01/23 End :