°°°°°°
Gisera berjalan menuju lift apartement nya saat jam memasuki pukul 23.45 Hari ini ia memang hanya terbang untuk 2 landing tapi karena ada beberapa pekerjaan yang masih harus diselesaikan nya di maskapai sehingga gadis itu baru bisa pulang sekarang
Setelah memasuki lift dengan sebuah koper ditangan kirinya gisera segera menutup pintu lift sebelum sebuah tangan menahan nya membuat gisera terlonjak kaget
"Tungguuu" gisera menekan tombol buka dan betapa terkejutnya ia melihat jenan yang berdiri dengan sempoyongan didepan nya
"Jeno" gisera menangkap tubuh besar pria itu yang hampir terjatuh dan segera membawanya masuk kedalam lift
Tangan nya dengan susah payah menekan tombol dimana lantai unit apartement mereka berada
"Lohh giseraa" jenan menunjuk gisera sambil terkekeh
"Gue kira lo si paling anak tuhan karena tiap minggu ke gereja ehh ternyata bisa kobam juga" gisera menggeleng pelan
"Ini gempa yaaa ko gue berasaa muterr" gisera terkekeh pelan
"Mana ada gempa rasanya muter, lo lucu banget sih jen kalo kaya gini" gisera menatap gemas jenan yang kini tengah menyandar sambil terpejam
Ting
Pintu Lift terbuka membuat gisera segera membawa jenan keluar dengan susah payah karena perawakatan besar pria itu
"Mauu pulanggg" gisera dibuat semakin repot saat jenan tiba-tiba saja berbaring di lantai
"Jeno bangun dulu dikit lagi kita sampe"
"Gue mau tidurrr" jenan menepis tangan gisera
"Mabuk lo jelek banget sih jen" gisera menghela nafas kasar lalu berjalan melewati pria itu untuk membuka apartement nya yang lebih dekat dibanding apartement jenan
Setelah membuka pintu dan meletakkan koper miliknya gisera kembali lagi untuk mendatangi jenan
"Ayo bangun, tidur didalem" jenan membuka matanya, dengan sisa kekuatan nya gisera berhasil membangunkan pria itu dan menuntun nya untuk masuk kedalam apartement
"Jalan dikit lagi jen-huhhh
Gisera bernafas lega saat berhasil membawa jenan berbaring di kasur miliknya
"Ini lebih capek dari duduk belasan jam di kokpit" gisera menghela nafas kasar lalu berjalan untuk melepas sepatu milik pria itu dan menyelimutinya
Sementara gisera pergi meninggalkan nya untuk membersihkan diri di kamar mandi
"Segar-jeno astaga!!!!" Gisera yang baru saja keluar mandi memekik begitu melihat jenan yang bertelanjang dada tengah berbaring di balkon kamar dengan sebuah tas branded miliknya yang dijadikan pria itu bantal
"Tuhan tolong transfer kan banyak kesabaran, sebelum gue tendang dia dari sini sekarang juga!!!"
"Tas kremes gue" gisera dengan hati-hati menarik tas kesayangan nya yang sekarang tengah dijadikan bantal oleh jenan
Gisera bernafas lega saat sudah berhasil mengambil tas miliknya "thanks god "
Dengan senang hati ia memeluk tas yang memiliki harga setara dengan mobil lamborgini itu, fyi tas ini menjadi kesayangan nya karena pertama kali ia beli dengan uangnya sendiri
"Sumpah gak akan gue biarin lo kobam lagi abis ini- " gisera dibuat membantu ditempat saat jenan tiba-tiba memeluk pinggang nya erat dan mendusel di perutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY
Historical FictionKisah mereka berdua yang dipertemukan takdir untuk menyembuhkan luka masing-masing Start : 17/01/23 End :