○○○○○
Jenando terdiam menatap gadis yang baru saja keluar dengan baju offsholder putih serta hotpants warna senada yang membalut tubuh nya
"jeno sudah siap? Kalo gitu kita berangkat sekarang" jenan tersentak saat lengan nya dipegang oleh gadis itu
"Ehh apa?"
Gisera menatap jenan bertanya namun sedetik berikutnya ia terkekeh saat melihat telinga lelaki itu yang mulai memerah terlihat sangat kontras sekali dengan warna kulit nya
"Ngelamunin apa sih? Kita mau berangkat sekarang loh" jenan mengangguk
"Ayo" lagi-lagi gisera dibuat terkekeh dengan sifat salah tingkah jenan yang menurutnya sangat lucu
"Gue cantik gak jen hari ini? " gisera memotong jalan dan bergaya didepan jenan yang kini mengangguk dengan canggung
"Dijawab dong jen" gisera masih menggoda jenan dengan posisi ia yang berada didepan laki-laki itu sambil berjalan mundur
"Iya Cantik"
"Apa? Gue apa? Gak kedengeran jen lo ngomong ap-"
Jenan dengan cepat menarik pinggang gisera yang hampir saja jatuh karena salah langkah
"Jalan yang bener bisa gak?" Kali ini gisera yang merasa kedua pipinya menghangat terlebih saat pahatan wajah sempurna lelaki itu berada kurang dari 5 senti dari wajahnya
"I-iya" jawab gisera dengan terbata lalu sedetik kemudian ia berdiri dengan benar dibantu jenan yang masih melingkarkan tangan nya dipinggang gisera
"Y-ya udah ayo cepet, nanti telat zoe bisa-bisa ngomel sama gue"
"Ya udah jalan aja" gisera menatap jenan kaget
"Tapi ini" jenan menatap tangannya yang saat ini masih melingkar dipinggang gisera tanpa berniat melepaskan nya
Ia berdehem pelan dan mulai melepaskan tangan nya, namun belum sampai situ gisera kembali dibuat terkejut saat jenan menautkan jari-jari keduanya dan menariknya dengan lembut
"Biar lo jalan yang bener" ucapnya tanpa menatap gisera yang kini tengah mengulum senyuman dibelakang nya
●●●●
"happy birthday zoe kesayangan aunty" gadis kecil yang tengah bermain dengan teman-teman nya itu berlari kecil menuju sang aunty dengan tawa riangnya
"Thankyou Aunty captain" gisera tersenyum lalu mengecupi kedua pipi keponakan nya dengan gemas
"Ini kado dari aunty dan uncle" gisera menujuk paper bag besar yang berada di tangan jenan
"Uncle? " zoe melepaskan pelukan dari gisera lalu menatap seseorang yang tengah tersenyum menatapnya
"Uncle pacarnya aunty zoe ya?" Gisera dibuat membelak mendengar ucapan polos sang ponakan
"Zoe dari mana tau kata pacaran "
"Papi bilang kalau lelaki dan perempuan bersama mereka adalah seorang pacar kecuali saat mereka menikah maka akan menjadi seperti mami dan papi" gisera memutar bola matanya malas, ajaran kakak ipar nya memang menyesatkan
"Tidak zoe uncle ini-" ucapan gisera terpotong saat jenan menunduk dan mensejajarkan tubuhnya dengan zoe
"Selamat ulang tahun zoe Kenalin nama uncle, uncle jenan" zoe mendekat pada jenan lalu mengambil tangan lelaki itu
"Uncle jenan kenalin namaku zoe, senang bertemu dengan uncle dan terima kasih sudah datang ke ulangtahun zoe" jenan terkekeh sampai kedua matanya menjadi segaris itu tidak luput dari perhatian zoe yang juga tengah tersenyum menatap uncle barunya
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY
Historical FictionKisah mereka berdua yang dipertemukan takdir untuk menyembuhkan luka masing-masing Start : 17/01/23 End :