10. bekal

443 81 10
                                    

...

Hari-hari jenan menjadi lebih menyebalkan semenjak kehadiran gisera, tidak ada satu haripun ketenangan sejak gadis dengan rambut sebahu itu menjadi tetangganya ada saja hal yang membuat jenan mengeram marah dengan kelakuan super ajaib gadis itu

"Lo gak ada kerjaan lain apa selain gangguim gue" jenan menghembuskan nafas kasar menatap gadis didepan nya yang tengah mengerjap kan mata seolah tidak melakukan apa-apa

"Mending lo pulang aja sana, gak perlu sampai gue seret keluar kan?"

"Tapi gue laper jeno"

"Ya terus gue harus nyuapin lo makan gitu? Gue bukan suster lo!!" Jenan mengacak rambutnya frustasi

Gadis itu dengan tidak tau dirinya memencet bel apartemen nya dengan membabi buta di pukul 1 malam hanya karena ia lapar

"Temenin gue nyari makan jeno, masa lo tega biarin cewek keluar jam segini"

Jenan bahkan tidak ingat sejak kapan mereka sedekat ini sampai gadis itu merengek padanya hanya karena lapar

"Gue gak peduli, pergi sana!!"

Gisera menatap jenan dengan mata berkaca-kaca tapi itu tidak membuat jenan gentar ia tetap mendorong gisera untuk keluar dari apartemen nya

"Jeno lo tega banget!! Gue sumpahin gak ada cewek yang mau sama lo!"

Brakk

Pintu ditutup keras membuat kemarahan gisera meluap sampai keubun-ubun

"Dasar cowok sok cool, gak peka, gak pengertian, pantes gak ada cewek yang mau sama dia orang modelan nya aja kaya gitu "

"Gue doain lo bucin akut sama gue nanti" gisera menghentakan kaki nya kesal lalu berjalan menuju apart nya untuk mengambil jaket

Gisera kembali keluar dengan menggunakan hoodie dan celana pendek ia terlalu malas untuk mencari jaket di lemari dan berakhir memakai pakaian seadanya

Salahkan saja perutnya yang tidak mau diajak berkompromi karena meronta-ronta minta diisi padahal sudah lewat tengah malam, setelah ini gisera pasti harus kembali ke gym agar tubuhnya tidak kembali berisi

Berbekal dompet, hp dan kunci mobil gisera berjalan menuju basement dimana mobilnya terparkir

"Kenapa basement mendadak horor gini ya" gisera menoleh ke kiri dan kanan saat telah sampai di basemant ia tiba-tiba merasa takut karena sungguh disini sangat-sangat sepi

"Ini salah arina nih karena sering ngajakin gue nonton horror gue jadi parno gini"

Dengan segenap keberanian yang tersisa gisera mempercepat langkah nya menuju mobil miliknya namun saat beberapa langkah lagi sampai gisera dikejutkan dengan salah satu mobil yang mendadak menyala membuatnya spontan berteriak ketakutan

"HUAAA MAMAA!!"

"Ck berisik lo!" Gisera masih menutup matanya takut

"Masa suara setan nya mirip suara jeno? Ehh lupa jeno kan emang setan-arghhh" gisera berteriak saat tangan nya ditarik

"Siapa yang lo bilang setan"

"Oh beneran jeno hehehe, dikira setan" gisera terkekeh

"Masuk sana"

"Mau kemana?"

"Nenggelamin lo ke ancol" ucap jenan kesal lalu berjalan memasuki mobil di ikuti gisera yang memasuki mobil sambil mengerutu

"Dasar tsundere"

Mobil yang dikendari jenan berjalan santai karena permintaan gisera yang sukses membuat jenan menyesal telah menemaninya

YOU ARE MY DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang