BSJ05

11 5 9
                                    

Hai, apa kabar? Maaf slow update, sibuk ini😭

Ini Adnan.

Gimana? Gans, kan? 🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana? Gans, kan? 🤣

。・:*:・(✿◕3◕)❤

"Lelaki sejati tidak akan pernah bermain dengan cinta, karena dia tahu kata cinta menuntut tanggungjawab."

三三ᕕ( ᐛ )ᕗ

"Kita pulang, Sya," ujar Adnan setelah menghabiskan segelas jus yang ia ambil. Tasya yang sedang asyik memakan kue pun menoleh, ia mengernyit heran, bukannya acara baru dimulai? Ada apa dengan lelaki ini?

"Kenapa lo?" tanya Tasya. Tak dijawab, lelaki itu berjalan menjauh, melihat itu Tasya dengan cepat menghabiskan kuenya dan mengejar Adnan.

"Adnan, tunggu!" Tasya kesusahan berlari dikarenakan sepatu yang dirinya pakai model heels. "Kita belum pamit sama mami," ujar Tasya setelah berhasil menyamakan langkah kakinya dengan lelaki itu.

"Gue udah chat ibu, tenang aja. Panas gue di sini lama-lama." Adnan menjawab cuek.

Mereka keluar dari gedung dan berjalan menuju mobil. Sepanjang perjalanan lelaki itu hanya diam, ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari Tasya. Dirinya kacau.

Tasya menghela napas berat dikarenakan mereka sudah sampai rumah Adnan dan lelaki itu belum juga buka suara. "Lo kenapa?" tanyanya sekali lagi. Tasya memperhatikan raut wajah lelaki itu.

Adnan meraup wajahnya. "Gue hancur, Sya." Akhirnya lelaki itu menjawab.

"Gue sakit."

"Hancur."

"Lelah."

"Capek."

"Mau lari, tapi nggak bisa."

"Soalnya nyangkut."

"Kenapa hidup nggak ringan aja? Kayak berat badan gue gitu."

Tasya melotot. "Lo ringan? Nggak percaya gue, berat pasti. Udahlah, jangan merana melulu." Dengan baik hati, Tasya menepuk-nepuk pelan bahu Adnan.

"Liburan?" tanya Tasya. "Khusus hari ini, gue turutin maunya lo, hari ini khusus untuk Adnan Farizal sad boy."

Adnan melirik sinis. Ia terdiam sejenak sebelum mengangguk. "Ancol, ya?" Adnan mengusulkan tempat liburan mereka.

"Boleh, pakai mobil?" tanya Tasya. "Kita ke pantai pakek baju gini? Aneh, sih, tapi nggak apa, tetep oke."

"Yang penting lo pakek baju," jawab Adnan singkat.

Mereka memulai perjalanan, awalnya Adnan mampir sebentar di minimarket, ia membeli beberapa minuman kaleng dan makanan ringan.

Sepanjang perjalanan hanya Tasya yang selalu memulai obrolan, lelaki itu masih dalam suasana hati yang tidak baik.

Bukan Salah Jodoh (On-going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang