Cassie's pov:
Dan lagi. disini lah aku terduduk dengan manisnya. tapi kali ini, bukan dengan gitar, melainkan dengan piano
I really wanna stop
But I just gotta taste for it
I feel like I could fly with the ball on the moon
So honey hold my hand you like making me wait for it
I feel I could die walking up to the room, oh yeahLate night watching television
But how we get in this position?
It's way too soon, I know this isn't love
But I need to tell you somethingI really really really really really really like you
And I want you, do you want me, do you want me, too?
I really really really really really really like you
And I want you, do you want me, do you want me, too?Oh, did I say too much?
I'm so in my head
When we're out of touch
I really really really really really really like you
And I want you, do you want me, do you want me, too?Lalu ku tarik nafasku dalam.
I love u, but do u love me too? batinku yang lalu menutup tuts piano ini
Niall's pov:
Ntah kenapa, aku sangat merindukannya. ya dia, Cassie. aku sangat merindukan tawa serta senyumnya yang selalu ia tampilkan. serta pertengkaran kecil yang... ah, sangat susah untuk menghapusnya dari memori otakku
Ku langkahkan kaki ku dengan cepat ke ruang musik. dan yeaah! tepat sasaranku, ia di sana sedang duduk memainkan piano milik sekolah
I Really Like You?
Ia memainkan dan menyanyikan lagu itu dengan merdu dan sangat mendalaminya, membuat hatiku merasa berdesir tak tau apa artinya
Saat ia menutup piano itu, dengan cepat aku meninggalkan tempat ini, sebelum aku ketauan dengannya, bisa malu aku
--
Author's pov:
Bel sekolahpun berbunyi. menandakan bahwa segala aktivitas hari ini tlah usai. Cathpun melangkahkan kakinya cepat menuju parkiran sekolah. karna ia punya firasat buruk setelah apa yang terjadi dengannya dan Niall beberapa hari yang lalu.
Benar firasatnya, setelah tiba di sana terlihatlah seorang gadis yang ia hindarkan untuk bertemu "Lisa?" ujarnya
"Lisa, Lisu, Lise. sini lo ikut gue!" ujarnya menarik tangan Cath kasar
"Aduuh! Sakit Lis!!" ujar Cath berusaha melepas tangannya yang di cengkram kuat oleh Lisa
Sesampainya di dalam mobil Lisa, Cath hanya bisa menunduk "apa maksudmu?!" bentak Lisa padanya
"Ap-apa maksudku?" tanya Cath
"Kau bilang kalau kau akan memutuskannya hari ini! Tapi mana? Bahkan kau berciuman dengan ria dengannya di taman belakang sekolah, kan?!" bentak Lisa lagi
"Ak-aku lupa untuk mengatakan hal itu, maafkan aku Lis, tolong, maafkan aku" ujar Cath memohon
"Halah! Kemaren lo bilang lo belum siap, sekarang lupa, terus besok apa lagi? Huh?!" ujarnya menaikkan oktaf suaranya yang paling tinggi "ah ya! Aku lupa, mungkin besok kau takkan bertemu dengannya lagi, hahahaha" tawa Lisa bersemangat
"Apa maksudmu? Tidak bertemu dengannya? Ya tuhan! Lisa, aku mohon padamu, aku benar-benar lupa akan hal itu. maafkan aku" ujar Cath menunduk memegang tangan Lisa
"Okay. jika kau mau bertemu dengannya besok, sekarang hubungi dia, dan bilang kalau kau ingin hubungan kalian putus" ujar Lisa melipat tangannya di dada
"T-tapi--"
"No buts! Mau atau tidak, itu semua ada di tangan kau" ujar Lisa tersenyum mengejek
Lalu dengan berat hati Cath mengambil ponsel yang ada di sakunya, menekan nomor Niall dan lalu menelfonnya
"Hallo Cath? Ada apa? Kau baik-baik saja bukan?" tanya Niall di ujung sana
"Uhm.. aku baik-baik saja Niall"
"Lalu?"
"Uhm.. ak-aku ingin bilang k-kalau ki-kita..." ujar Cath terbata
Lalu ia melihat Lisa, "putus atau kau akan mati" ujarnya tanpa suara
"Kita? Memangnya ada apa dengan kita, honey?" tanya Niall bingung
"Uhm... aku mau kalau kita putus" ujar Cath dalam satu nafas
"Putus? Kenapa?" tanya Niall
"Ntah lah, aku bosan pada mu. kau tak seperti Niall yang dulu. bahkan kau terlihat seperti kelinci, yang mudah masuk dalam perangkap, sangat bodoh" ujar Cath hapal dengan apa yang harus ia bilang
"What?! Jadi selama ini kau--"
"Ya!! Kau fikir aku mencintaimu? Hah! Kau salah besar Mr. Horan. dan aku sangat senang melihat kau musuhan dengan sahabat-sahabatmu yang tak bermutu itu, hahaha" ujar Cath yang lalu mematikan telfonnya
Lalu iapun menarik nafas dalamnya dan melihat ke arah Lisa "alright! It's done, bye Lisa" ujarnya yang lalu keluar dari mobil
Sesampainya ia di mobilnya ia tak tahan untuk tak menahan air mata yang akhirnya keluar dengan deras, di antukkannya kepalanya ke stir mobilnya beberapa kali hingga ia puas.
Di sisi lain Lisa tersenyum senang karna rencananya tlah berhasil
--
Niall menghempaskan tubuhnya ke kasur king sizenya "untung aku belum terlalu jatuh cinta padanya. coba kalau iya, bisa-bisa pasti sekarang aku galau" ujarnya memandang langit-langit kamarnya
Lalu ia pun teringat satu hal, ah, mengapa aku sangat bodoh? batinnya
Dengan cepat ia mengganti bajunya yang lalu menancap gas meninggalkan apartementnya
Sesampainya di sana, ia langsung memencet bel rumahnya, sepersekian detik kemudian pintu itu sudah terbuka "Niall?" ujarnya mengerutkan jidatnya
"Bolehkah aku masuk?" ujar Niall pada perempuan yang ia cintai yang ada di depannya ini
"Hm? Tentu saja boleh, silahkan" ujar Cassie mempersilahkan Niall masuk
"Hahahaha" suara tawa terdengar dengan jelas di ruangan tamu Cassie, dengan ragu ia melangkahkan kakinya ke sana "hai guys" ujarnya tersenyum canggung
Yang tadinya mereka tertawa, jadi terdiam karna kaget tak menyangka kalau Niall bakal ke sana menemui mereka
"Niall? Tumben kau ke sini" ujar Harry
"Pasti ada perlunya, atau mungkin sudah putus, makanya kemari" ujar Louis yang masih fokus dengan pspnya
"Ya, kalian benar. aku menyesalinya. maafkan aku boys, maafkan aku juga girls. harusnya aku mendengar apa yang kalian bilang. bukan menentangnya... maafkan aku" ujar Niall menahan air matanya
"It's okay. semua orang ga luput dari kesalahan Niall" ujar Cassie yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya dengan senyum manisnya
"Ini, silahkan di minum, aku ke kamar sebentar ya" timpal Cassie yang membuat semua orang terheran-heran
"Cassie benar, maafkan kami juga ya, mate" ujar Louis yang lalu menghampiri Niall dan memeluknya. di susul dengan yang lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
You // n.h
FanfictionYou You are the only one And its only you That makes me fall in love, again Feel how wonderful it is to fall in love That even I almost forgot about it Copyright ©2015 by xsweetacha