A

1K 92 2
                                    



"Sial! Dia benar-benar tak mempercayainya" ujar Louis mengarahkan pandangannya pada Niall dan Cath yang baru datang

Sedangkan Niall membalasnya dengan tatapan angkuh dan intimidasinya

"Tak mempercayainya?" tanya Cassie bingung

"Eh? Bukan apa-apa kok Cass, jadi kita pesen apa nih?" tanya Dani, mengalihkan pembicaraan

--

Setelah pulang sekolah the boys & the girls -terkecuali Cassie- langsung pergi ke apartement Clara

"Gimana bisa dia ga percaya sama kita?" ujar Harry

"Ntahlah. ku rasa, ia juga sudah menaruh hati pada Cath?" ujar Liam menaikkan kedua bahunya

"Dia bener-bener uda buta gara-gara cinta yang salah" ujar Louis

"Terus gimana dong? Aku ga mau persahabatan yang udah kita bangun dan kita jaga jadi rusak cuma gara-gara parasit satu ini" ujar Zayn

"Louis? Bagaimana?" tanya Clara

"Hm? Aku juga bingung. aku tak biasa mengatasi hal seperti ini" ujar Louis "tapi kalau untuk ide menjahili, baru aku punya banyak ide" ujarnya yang langsung menerima lemparan bantal dari yang lainnya

--

Belpun berbunyi menandakan murid untuk masuk ke dalam kelas mereka masing-masing. tetapi tidak dengan Niall, Cath dan Cassie.

Ia langkahkan kakinya ke taman belakang, ke tempat di mana lelaki pujaan hatinya sering memainkan gitarnya dulu. tetapi ketika tinggal beberapa langkah lagi, ia mendengar tawaan dari sana,

siapa ya? batinnya

Lalu ia pun mengintip di pohon seperti biasanya, dan terlihatlah dua manusia, tentu saja yang satu cewe dan yang satu cowo. dan ya tepat sekali, lelaki pujaan hatinya yang ada di sana, sedang bercumbu dengan asiknya dengan sang wanita yang sudah mengalungkan tangannya di leher sang cowo

Di satu sisi lainnya, Lisa juga melihat adegan itu, karna ia tak terima dan sangat kesal. akhirnya ia pun menuju ke taman itu dan "ekhem" dehemnya dengan kasar dan lantang yang membuat Niall dan Cath memisahkan diri mereka satu sama lain

Begitu juga dengan Cassie yang terlonjak kaget yang berada tepat di depannya "wow! aku baru tau kalau tempat ini, sekarang menjadi tempat mesum para siswa" ujar Lisa sarkastik

Dan lalu ia mengalihkan pandangannya "Dan kau? Sedang apa kau di sini, Cassie? Mengintili pujaan hatimu? Dan lalu tak sengaja melihatnya berciuman dengan orang yang ia cintai?" ujar Lisa tersenyum licik pada Cassie yang membeku, ia hanya tak tau harus berbuat apa

"Cass" ujar Niall tanpa sadar "tidak! tentu saja tidak! aku hanya kebetulan lewat sini" ujar Cassie memberanikan diri menatap Lisa

"Benarkah? Kalau hanya lewat, kenapa bisa kau berada di balik pohon itu? bukankah itu sama saja dengan mengintip?" ujar Lisa

"Terserah apa katamu, aku tak perduli" ujar Cassie lalu meninggalkan taman belakang

Begitu juga dengan Lisa, tetapi sebelum ia meninggalkan kedua manusia itu, ia menatap Cath terlebih dahulu. dengan tatapan tajamnya, dengan tatapan marah dan juga dengan tatapan kesalnya

**

Niall's pov:

Hari ini aku dan Cath sedang asik bermain di apartementku. ntah kenapa, aku jadi merasa yahh... sedikit nyaman berada di dekatnya

Mungkin aku sedang belajar untuk mencintainya? Mungkin

"Ihh kamuu" ujar Cath menggelitiki ku

"Hahah... hahha u-udah stop... hahahah" tawaku tak tertahankan "stop! Oh my! Ya tuhan, Cath! Hahahaha" tawaku lagi

"Okay-okay" ujarnya tersenyum senang "sekarang kita impaskan, hahaha" ujarnya sembari tertawa

"Hahaha... iya deh iyaa.." ujarku mengacak-acak rambutnya

"Ihh, jangan di ancurin dong, rambut aku jadi rusakkan" ujar Cath cemberut

"Uluuh kamu makin hari makin manja aja ya, sini-sini aku benerin" ujarku menyisirkan rambutnya, tapi kok kasar ya?

Tintongg... tintongg...

"Yeaa!! Pizzanya datenggg!!" teriakku kegirangan

Lalu iapun bangkit dan mengambil pizza dan tak lupa membayarnya "nih pizzanya" ujarnya memberikan pizzanya

"Hmmm harumm.." ujarku mengendus kotak itu ketika aku membukanya, tapi ntah kenapa, aku malah teringat, "kalo ada Cassie pasti aku berebut nih sama dia" ujarku tersenyum tanpa sadar "Eh? M-maksud aku bukan gitu sayang, maksud aku- ah sudah lah, kamu mau? Sini biar aku suapin, Aaaa" ujarku menyuapinya

"eh engga ah, akukan barusan aja makan, ntar aku gendut lagi" ujarnya melipat tangannya di dadanya

"Dikiiiit aja, ya? Masa gamau sih? Enak tau" ujarku membujuknya

"Ga mau! Dan satu lagi, jangan pernah sebut dan bawa-bawa nama dia lagi!" ujar Cath mengarahkan pandangannya ke arah lain

"Iya sayang iya... maaf ya, yauda deh kalo kamu gamau aku abisin aja sendiri, wlee" ujarku sembari mengeluarkan lidahku

You // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang