I

1K 100 2
                                    

Tujuan pertama kami tadi sih, sebenernya nonton, tapi mereka jadi ga mood lagi setelah kejadian Niall, jadinya kita cuma makan doang di restaurant biasa yg kita datengin

Yah... yang menurut gue sih, harusnya mereka gausah mikirin tentang hal itu

Ya walaupun sebenrnya gue ke fikiran sih, emangnya ada masalah apa, Niall sama Cath, tapi ah... ya sudahlah. batin Cassie

"Yang biasa mba" ujar Loui dan di ikuti anggukan dari pelayannya

"Nah, sekarang, let us explain to you" ujar Liam membuka obrolan kami

"What do u mean?" tanya Cassie pura-pura tak tau, karna ia sedang jadi kebawa mood meles ngapa-ngapain

"Jangan pura-pura ga tau deh, Cass" ujar Anggi meliriknya

"Okay fine, so what?" ujarnya menaikkan satu alisnya

"Gini, awal mereka kenal itu waktu smp kelas 2, di situ kita belum saling kenal lo, karna lo yang terakhir kali kita kenal, yakan?" ujar Loui

"Yeaa" ujar Cassie mengangguk

"Nah terus, seinget gue mereka kenal itu karna Niall yang salah ambil plastik waktu mereka ga sengaja ketemuan di toko buku, karna Niall nyadarnya cepet, akhirnya dia kejer deh tu si Cath" ujar Liam

"dia ngejer-ngejer teruuuss sampe dapet.. dan dia bilang deh ke Cath kalo plastik mereka ketuker" ujar Harry

"nah kebetulan sebelum kejadian itu, kitakan dulu osis nih pas smp, nah secara otomatis setidaknya antara anggota sama Niall yang waktu itu jadi sekretaris saling kenal dong" ujar Clara

"Yauda deh, karna mereka kenal, dan kebetulan Niall juga sendiri perginya, ya dia ajak aja si Cath jalan bareng" ujar Dani

"Abis itu Niall juga nganterin Cath pulang sampe rumah, mereka juga uda saling punya kontak nomer jadi ya gitu dehh" ujar Anggi

"Yoi. abis ituu besok-besoknya lagi mereka jadi sering jalan bareng plus saling tuker kabar, dia juga selalu bawa Cath kalo kita lagi liburan bareng" ujar Zayn

"Tapi dari awal, kita uda kurang suka sama sifat dia yang ego, mentingin diri sendiri dan ga mau ngalah, jadi setiap dia dateng pasti kita jadi awkward gitu" ujar Ele

"Sampe akhirnya, malem itu, Cath bilang ke Niall langsung waktu mereka lagi jalan ke taman gitu deh, dia bilang kalo dia sayang sama Niall lebih dari sekedar temen" ujar Zayn lagi

"Awalnya Niall kira dia becanda, soalnya Cath juga pernah bilang gitu, dan akhirnya dia bohong kalo sebernya itu cuma becanda" ujar Loui

"Tapi yang waktu itu, mungkin dia ga tahan banget buat bilang ke Niallnya, yauda deh, mereka jadi marahan ga jelas gitu, terus Niall pindah ke Ireland dan mereka jadi lost contact" ujar Liam

"Lo tau dong gimana rasanya, kalo kita uda suka sama orang, apa lagi sukanya waktu pertama kali kita ketemu dia" ujar Clara yang di ikuti anggukan dari Cassie

Iyaa... itu yang lagi gue rasain sekarang. batin Cassie

"Lo tau kan gimana cewe? GRnya itu ketinggian bangget?" ujar Anggi dan di ikuti anggukan Cassie lagi

Gue tau. dan gue rasa, gue juga lagi GR belakangan ini. batin Cassie lagi

"Nah dan lo juga pasti tau, gimana rasanya kalo si cowo yang lo suka ini deket sama cewe lain, tapi tetep bersikap manis layaknya lo itu pacar dia yang ga akan dia putusin, setelah dia jalan bareng sama cewe lain" ujar Ele dan Cassie mengangguk lagi

Tapi yang ini belum kejadian, dan gue harap, gue ga bakalan sama akhirnya kaya Cath-Niall sekarang. batin Cassie lagi

"Nah, ya gitu deh, kurang lebih ceritanya" ujar Dani

"Ohh gitu, ya bagus deh" ujar Cassie yang tak tau harus berkata apa

"Lah? Kok bagus?" ujar Ele

"Ya...berarti kan mereka ketemu lagi sekarang? Dan bisa nyelesain masalah mereka dengan baik-baik. dan bisa temenan lagi kaya dulu. ya atau mungkin... lebih dari itu?" ujar Cassie mengedarkan pandangannya

"B-bukannya lo suka sama dia?" tanya Clara

"Iya... lo diem-diem juga taken kan sama dia?" ujar Anggi

"Hah? Ya engga lah... gue temenan doang kok, sama kaya ke kalian. suka? Ya engga lah, apa lagi... taken" ujar Cassie menyeruput minumannya

"Lo yakin?" tanya Liam

"Yakin" ujar Cassie menatap Liam

"Kalo mereka pacaran sama kaya yang lo omongin, lo yakin gapapa?" ujar Harry sok serius

"Yaiyalah keriting, kan tadi gue uda bilang, gimana sih" ujar Cassie yang sudah mulai memakan makanannya

Yang lain hanya saling menatap, tak tau apa maksud tatapan mereka

"Ayo di makan, ntar keburu dingin" ujar Cassie yang melanjutkan makannya

--

Cath's pov:

"Rumah aku belok kanan Niall" ujarku yang menyadari kalau Niall membawa ku ke arah yang berbeda dari rumahku

"Shhtt... kamu diem deh" ujarnya yang masih fokus menyetir

Dan sampailah kami di taman yang dulu, dimana kami belum selesai membicarakan hal itu

"Ngapain kita ke sini?" tanyaku begitu aku keluar dan menyusulnya yang sudah keluar duluan

"Manyelesaikan masalah yang belum selesai" ujarnya memandang lurus kedepan

Lalu di dudukkan bokongnya dan di ikuti olehku "aku uda ngelupain semuanya Ni, please, kita bisa ulang semua dari awal" ujarku memegang tanganya

"Iya Cath, tapi aku masih ga enak denganmu" ujarnya memandangku

"Aku sudah memaafkanmu Niall. trust me" ujarku tersenyum sendu

Memaafkan mu? Hah! Just in your dream, bastard! batinku

"Okay. kau bilang kita ulang semua ini dari awal, benarkan?" tanyanya

"Ya" jawabku mengangguk

"Kalau begitu, aku mau, kita bukan temenan kaya dulu... tapi aku mau, kalo...." ia menarik nafasnya "...kalo kita pacaran kaya apa yang kamu pengenin dulu" ujarnya tersenyum

See? Lisa memang benar, semakin cepat, semakin bagus. dan dendamku yang dulupun akan terbalaskan juga. batinku menunduk dan tersenyum sinis

Niall's pov:

"K-kamu serius? Gimana dengan--"

"Cassie? Aku cuma temenan sama dia, iya... temenan" ujarku tersenyum meyakinkannya

"Uhmm... ok-okayy, aku mau" ujarnya yang langsung memelukku

"Thank u Cath" ujarku balas memeluknya

"Thank u too Niall" ujarnya melepas pelukan kami

"Ah ya, maafin ya dulu aku ga bisa tegas, dan maaf juga, aku bukannya nyari kamu tapi malah pindah dan ninggalin kamu... maaf ya babe" ujarku tersenyum tulus

"Niall.... aku uda maafin kamu, lagi pula dulukan kita masih kecil dan ga ngerti sama yang gitu-gituan, jadi yahh... it's ok" ujarnya tersenyum padaku

"Thank u once again, bby" ujarku mengelus rambutnya

"Anytime babe" ujarnya tersenyum lagi dan lagi

"Yaudah, kita balik yu" ajakku dan di ikuti anggukan darinya

Sebenernya aku melakukan ini bukan karna aku mencintainya... tapi untuk membalas rasa bersalahku yang dulu, saat aku masih belum begitu mengerti, apa itu artinya cinta

You // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang