CHAPTER IV

1.5K 89 0
                                    

[AuthorPOV]
Sisi dan galang pergi ke makam tino, sisi menggunakan setelan dress selutut bermotif bunga berwarna hitam.
Sesampainya di makam tino sisi duduk di tepi makam itu membelai batu nisannya sisi menitikkan airmatanya
"Makasih udah hadir di mimpiku malam itu tino, kamu benar aku harus bangkit seperti sisi yang dulu lagi" kata sisi dalam hati.

[FlashbackON]
Malam itu sisi tidur tampak gelisah sekali, sisi mengerjap-ngerjapkan matanya. Dia tersenyum lebar saat mengetahui tino duduk disamping ranjangnya sambil membelai rambutnya pelan.
Sisi memeluk tino lalu tidur di dada tino yang bidang,
"Honey..." panggil sisi manja, dia memainkan rambutnya yang membuatnya semakin cantik!
"Hmm?"
"Aku kangen kamu, orang-orang bilang kamu udah pergi ninggalin aku selamanya, padahal enggak kan hon? Kamu tetep disamping aku kan hon?" Tanya sisi lagi. Tino tersenyum membelai pelan rambut sisi dan mencium puncak kepalanya.
"Aku gak pernah ninggalin kamu sayang, aku selalu disini nih" tino memegang dada sisi "kamu harus bisa ceria lagi seperti sisi yang dulu, balbie kecilku yang centil manjaa dan bawel. Kamu tau hon? Aku sedih liat kamu keg gini, aku gak tenang hon" lanjut tino.
"Tapi honey aku pengen kita keg dulu, aku pengen jalan lagi sama kamu hon" sisi bergelayut manja di dada tino.
"Tidurlah hon, kita memang sudah berbeda dunia. Kamu harus bahagia, aku janji aku bakal selalu hadir dimimpimu, aku selalu dihatimu" kata tino.
Tino membelai rambut sisi "tunggu aku ya hon, jangan kecentilan dengan bidadari tuhan yang cantik-cantik" kata sisi. Tino tersenyum, sisi memeluk dada bidang tino lebih dalam dan kemudian tertidur.

[FlashbackOFF]

[SisiPOV]
Aku duduk disamping makam tino, aku memandangi nisannya, membelai pelan lalu menaburkan bunga yang kubawa tadi.
Hon, udah lama ya aku nggak nengokin kamu. Aku kangen hon..
Aku meletakkan satu bucket mawar putih di makam tino. Aku membacakan alfatihah untuknya, "udah kak...pulang yuk" kataku sambil menyadarkan kakakku dari lamunannya. "Hah? Apa dek?" Kata kakakku sedikit terkejut.
Aku mengernyitkan dahi, dan menarik tangannya dengan cukup keras "aww sakit dek" kata kakakku meringis.
Aku menyuruh kakakku naik motor karena aku trauma dengan mobil.
Aku memandang sekeliling kuburan, rapi nyaman dan teduh. Aku tersenyum tempatnya enak ya hon, makanya kamu betah banget disini. Yang tenang ya hon disini, aku janji aku pasti bakal sering-sering kesini buat nenggokin kamu.
"Deeek, nglamunin apa siih" panggil kak galang membuyarkan lamunanku. "Ehh...emm...hehehe  ayo kak" aku naik di motor kak galang dan memeluknya.

Hay readers :D maaf kalo gajee yah :D

Sepotong Coklat Untuk SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang