CHAPTER VIII

1.3K 91 0
                                    

[AuthorPOV]
Digo memberikan handphone nya ke sisi "catet nomer lo"
Sisi pun menulis nomer nya dihape digo, "gue pulang dulu ya, bye sampe ketemu lagi"
Digo pun meninggalkan sisi yang masih ada kelas, dia ingin segera istirahat karena sebenarnya kondisinya kurang baik.


Malamnya digo menelepon sisi
"Hallo"
"Hallloo siapa ya?"
"Maaf saya bicara dengan siapa?"
"Sisi, anda siapa?"
"Sisi siapa?"
"Ih apaaan sih gaje banget"
"Hahahahahha ngambeek ngaambeek haha ini akuu digo sisi cantik"
"Digoooo ihh kamu tu yaa seneng gitu ngerjain orang"
"Hahah maaf-maaf kamu lagi apa?"
"Lagi dibalkon rumah kamunya?"
"Lagi mandangin kamuu"
Sisi terkejut mendengar kata-kata digo dia menengok ke kanan dan ke kiri tetapi kosong gaada siapa-siapa.
"Panik amat sih bie, haha coba deh liad kedepan"
Sisi melihat kedepan, aah!
"Jadi kamu tinggal didepan rumahku?"
"Hahaha ciee yang terkejuut"
"Kenapa ga bilaang siihh, ih digo mah gitu"
"Gausah manyun gituuu, pipimu tambah chubby kalo kamu manyun"
"Hahahahhaa samperin kesini kek"
"Gag ah bisa-bisa diamuk kak galang ntar malem-malem dateng ke rumah cewe"
"Idiiiih keg baru kenal bang galang ajaaa"
"Yaudaah bobog sana"
"Iyaaa digoo juga bobog yaa"
"Okee... kecup kening kecup pipi ciwel pipi cubit idung muah muah"
"Aduuuuh digoooo maah seneng gitu ciwal ciwel pipi aku"
"Haha abis pipimu itu bikin gemeeesssss"
"Dadaaaah digooo"
"Daaaaa"
Sisi pun menjulurkan lidahnya ke digo, rumah mereka hanya terhalang jalan.



Pagi Hari.
"Kakak hari ini ga ngampus ya dek, kakak gaenak badan" kata galang.
Sisi memegang dahi galang kemudian mengompresnya, "makanya jadi kakak tu yang nurut sama adek. Lagian kakak tu keg bocah, udah tau cuaca lagi ga bersahabat eee nakal gitu"
"Jangan bawel dek, kakak pusing nih"
"Yeee dibilangin mah, yaudah sisi berangkat, kakak istirahat jangan pacaran lu, tu dimeja ada bubur sama obat. Jangan lupa dimakan dan diminum, kalo butuh apa-apa telfon langsung aja" sisi pun pergi meninggalkan galang,
"Dek"
"Hm?"
"Makasi ya, gak rugi dulu gue minta adek sama mamah"
Sisi tersenyum kemudian meninggalkan galang sendiri.
Sisi sedang kebingungan di teras rumahnya, dia bingung  mau naik apa ke kampus, dia masih sangat trauma naik mobil. Tetapi dia juga engga mungkin naik motor kakaknya karena motor kakaknya itu motor laki-laki, bukannya sampe dia malah jatuh.
Disaat kebingungan melanda sisi, dia mendapat ide bagus.
Sisi menelepon digo,
"Halloo digo"
"Hm?"
"Kamu mau kekampus engga?"
"Hmm...hmm"
"OMG Helloow digoo kamu ke kampus engga?"
"Hmmmm"
Sisi gusar, dia mematikan telfonnya kemudian berlari menuju rumah didepan rumahnya.
Sisi mengetuk pintu dan ternyata yang membukakan pintu tante sarah.
"Selamat pagi tante"
"Yaaaa ampuuuuun sisii, kamu kok bisa tau rumah tante disini?? Yaampun tante kangen banget sama kamu" kata tante sarah sambil memeluk sisi.
"Heheh sisi tinggal didepan tuh tante"
Ucap sisi sambil menunjukkan rumahnya
"Mamahmu?"
"Mamah di jerman tante, ngurusin bisnis papa yang terbengkalai disana"
"Sama bang galang aja berati tinggalnya?"
"Iyaa tante, tante om rafa nya mana?"
"Om rafa ke kantor si, pagi-pagi tadi yaa biasalah si kamu tau kan ommu itu sibuknya, oya mau minum apa?"
"Emm sisi kesini mau cari digo tante"
"Oooh digo, dia masih tidur tuuh katanya semalem gaenak badan dia, kecapekan mungkin. Kamu ini udah kangen banget apa sama digo haha"
"Kemaren kita udah ngobrol kok tante, dia nyamperin sisi ke kampus"
"Iyaa kemaren dari bandara digo milih misah dari kita, gak bilang mau kemana nya, ternyata nemuin barbie kecilnya toh"
"Hahaha tante ih bisa ajaa"
"Cieee, itu kamar digo ada diatas, samperin aja. Bangunin sekalian, tante siapin sarapan buat kalian yaa"

Sisi naik kelantai atas, kemudian mengetuk salah satu pintu yang ada namanya "DigoSyariefHome's"
Sisi kemudian menyentuh gagang pintu, ternyata gak dikunci kebiasaaan kalo tidur gak dikunci batin sisi.
Sisi masuk kedalam kamar digo, membuka korden yang masih tertutup.
"Maamaaa digoo masih ngantuk" kata digo sambil menaikkan selimutnya keatas wajahnya.
Sisi menarik selimut itu sampai dia terjelembab ke belakang "aww"
Digo yang menyadari bukan mamanya yang membangunkannya segera bangun.
"Bie ngapain disini?"
"Heheh bangunin kamuuu, digoo anterin kuliaaah yuk"
"Ini jam berapa siih aduuh punya tetangga bawel gini ribet"
"Niiiih"
Sisi mengambil jam yang ada di samping tempat tidur digo
"Haaa? Jam 6? Yaudah aku mandi dulu, kamu keluar sanaa"
"Cepet ya?"
"Dih udah nebeng, malah nyuruh- nyuruh"
"Aaaaaaaaaa"
"Iya iyaa keluar sana"
Sisi pun keluar menuju meja makan, "sisi bantu yaa tante?"
"Eee apaa-apaan engga yaa, sisi itu tamuu"
"Tapi tantee,"
"Nonono tidak terima alasan, oya digo udah bangun?"
"Udah tante, lagi mandi dia. Tante sisi mau nanya"
"Nanya apa sayang?"
"Tante lama kan tinggal dijakarta?"
"Emmmm gimana yaa haha iya sayang tante sekeluarga udah nentuin bakal menetap disini"
Sisi tertawa kecil, dia gak bisa menyembunyikan rasa senangnya lantaran dia berharap gak kehilangan digo untuk yang kedua kalinya.
Digo turun ke meja makan, bau parfum victoria secret menusuk-nusuk hidung sisi.
Digoo ganteeeng bangetttt batin sisi.



Happy readings readers :* kecup manjaa salam sayang darikuu :*:*:)

Sepotong Coklat Untuk SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang