CHAPTER VI

1.4K 96 0
                                    

[SisiPOV]
Entah apa yang aku rasakan sekarang yang jelas aku bahagia! Kebahagiaan yang selama satu tahun terakhir ini enggan menyatu didalam diriku.
"Yuk dek berangkat" kata kak galang sambil mencolek pundakku.
Deg..deg..deg..deg entah kenapa jantung ini tiba-tiba disco dengan sendirinya wahaha.
Aku membonceng motor kak galang memeluknya dari belakang, wangi parfum yang dipakai kak galang menyeruak manja di hidungku. Aku memeluk tubuhnya, perlahan motor nya membawa ku membuka pintu yang selama ini tertutup rapat.

Setelah sampai kampus aku disambut hangat oleh pelukan kak thea dan sahabat-sahabat ku yang lain, tuhan entah apa rasanya ini, aku bersyukur karena engkau tidak membuat mereka menyingkir atau memandang ku dengan tatapan aneh.
"Welcome back sisi" kata kak kevin, aku tersenyum, kak yasha mengacak-acak poniku lembut. Kak liora dan kak thea memelukku, dan kak ken mencubit pipi chubbyku.
Nayla yang baru datang, langsung menghampiriku memelukku dan mencium kedua pipiku.

"Biee"
Aku langsung menoleh kearah sumber suara, aku sedikit terkejut melihat dia disini. Aku menghampirinya dan menenggelamkan kepalaku kedalam dadanya yang bidang, dia membalas pelukanku dengan hangat membelai rambutku dan mencium ujung kepalaku "aku kangen kamu" ucapnya lirih.
Aku lebih kangen kangeen kangen kangen banget sama kamu
Aku memandangnya, bulu matanya yang lentik, hidungnya yang mancung dan jambul kemanjaan yang menjadi ciri khasnya.
Dia sahabatku sebelum aku kenal tino dan kenal yang lain, sejak smp kami selalu bersama-sama. Bahkan orang-orang mengira kami punya hubungan tetapi tidak, aku dan dia punya komitmen untuk tidak menjalin hubungan.
Setelah lulus smp dia dan keluarganya pindah ke manado, selama itu pula aku dan dia terpisah.
Dulu waktu awal perpisahan komunikasi kita lancar, tetapi saat aku mengenal tino, aku dan dia jadi merenggang.
Aku membawanya ke kerumunan sahabat-sahabatku yang lain "kenalin ini digo, sahabat ku dulu waktu smp"
Digo memberi senyum simpul yang awwwww kretek...kretekkk....awwwr hahaha.
Setelah semua nya kembali kekelas masing-masing, aku dan digo duduk di kursi taman belakang kampus.
"Enak ya si disini" aku menggangguk pelan. "Kamu pindah ato cuman maen disini?" Tanyaku.
Dia menatapku, aku menatapnya kedua manik mata kecoklatan kita pun beradu, dia tersenyum maaaniiiisss bangeeeet!! "Aku akan menetap di jakarta" ucapnya pelan.
"Kenapa?"
"Karna aku ingin melupakan semuanya"
Aku mengernyitkan dahi tak mengerti, seperti biasa kutatap dia dengan tatapan puppy eyes ku menuntut kejelasan.
"Aku ingin melupakan kenangan buruk disana bie"
"Apa?? Kenangan buruk apa??" Tanyaku.
Dia menatapku lebih jauh, kulihat matanya memerah seperti seseorang yang ingin menangis selang beberapa menit dia mengeluarkan bulir-bulir bening dari matanya.
"Aku gatau bie mesti ngejelasinnya gimana, aku gamau ngungkit kenangan yang ahh udah aku kubur jauh-jauh" katanya.
Honey, apa ini yang kamu maksud? Kebahagiaan yang direncanakan tuhan untukku? Apa dia akan menjadi obat bagiku? Ah entahlah
"Biiiie?" Panggilnya
"Hm?"
"Dimana tino? Bukankah dia kekasihmu?"
"Iya memang, tapi dia sudah pergi" kataku. Aku sebisa mungkin menahan air mataku yang akan mengalir di pipi ku,
"Kenapa? Kalian ada masalah?" Tanyanya.
Oh digoooo...stop!!
"Dia sudah meninggal" kataku pelan. Aku sudah tak bisa menahan airmata yang sudah lama aku pendam, mereka terjun bebas diantara pipi-pipiku yang chubby ini.

Maaf yaa kalo jelek, ga berbakat mungkin hahaha :D tunggu story ku yang lain yaa hahaha *plak!!*

Sepotong Coklat Untuk SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang