"Sisi..."
Acel dan sisi menoleh kesumber suara, manik mata mereka beradu dan hening.
Acel melepaskan pelukannya dan menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
"Sii gue pergi dulu yaa" pamit acel.Sisi menggangguk, acel mencubit pipi sisi kemudian pergi meninggalkan sisi bersama orang itu.
"Ngapain lo" ujar sisi ketus."gak...gapapa"
Hening.
"Gue mau pulang" ujar sisi.
Digo menahan tangan sisi saat sisi melangkah pergi.
"Lo jauhin gue? Kenapa?" Tanya digo datar."Kenapa? Lo lupa? Ato lo bloon?"
"Tapi aku bener-bener ga ngerti si, aku minta maaf kalo aku ada salah. Tapi plis jangan jauhin aku"
"Kenapa? Lo ngasih harapan ke gue sementara elo mimpiin orang lain?"
Digo mengernyitkan dahinya, dia engga ngerti sama ucapan sisi barusan. Orang lain? Siapa?
"Ak...aku gaada orang lain si""Tania siapa?"
Deg... seketika jantung digo berhenti berdetak. Nafasnya tercekat mendengar ucapan sisi.
Darimana sisi tau soal tania? Batin digo."Lo tau darimana soal tania?"
"Ya gue tau"
"Ga mungkin lo hanya tau gitu"
"Iya gue denger sendiri dari mulut lo! Lo ngigo nama dia waktu lo tidur dirumah sakit! Cihh masih bisa lo ngelak siapa tania?"
"Tania masa lalu gue dimanado, dia udah gaada
"Trus cewe yg lo ajak kerumah gue waktu itu siapa?""Itu tami, dia sahabat gue dan tania. Gue juga gak tau kenapa dia di jakarta, sehabis gue jadian sama tania dia disuruh bapaknya balik ke jogja"
"Oh"
"Oh doang? Setelah gue jelasin sampe mulut gue berbusa cuman oh doang?" Teriak digo
"Yaudahsi! Gaperlu teriak-teriak juga"
"Teganya"
"Bodo"
Digo meninggalkan sisi sendirian duduk dikursi taman. Belum sampe 4 langkah kepergian digo, digo berbalik menatap sisi. "Maaf" ujar digo.
Lalu digo benar-benar pergi meninggalkan sisi.
*****
[SISIPOV]
Aku berlari ke kamar mandi, perutku mual. "Oek...oek...oek...oek" aku mengeluarkan segala isi perutku. Perutku panas, mataku berair dan keringat dingin mulai bercucuran.
Sakit! Iya ini sangat sakit! Lebih dari sakit! Aku menelefon digo, tetapi tidak ada jawaban. Mungkin dia marah, lalu aku menelepon kak galang.
"Tut...tut..."
"Haloo, ada apa de?"
"Ka..kak...dim..dimana?"
"Di kelas de, ada apa? Kok nangis kenapa?"
"Tolo...tolong kak"
"De kenapa??"
"Tut...tut...tut.."********
[AUTHORPOV]
Sisi pingsan, nayla dan liora yang menolong menggotong ke UKS. Kebetulan saat itu nayla dan liora ada disana dan mendengar teriakan sisi.
Nayla menelefon galang.
"Halo nay"
"Lang ini sisi di uks"
"Apa?? Oke gue kesana"Nayla memutuskan sambungan telefon. Nayla duduk disebelah ranjang sisi, "lo kenapa sih bie, bangunn" kata nayla parau.
Sudah kesekian kalinya dia melihat sahabatnya itu kesakitan.Galang sampai dirumah sakit, wajahnya nampak sangat khawatir. Diciumnya pangkal kepala sisi.
"Dia kenapa nay? Ra?" Tanya galang ke nayla dan liora.
"Gag tau bang, td pas kita kekamar mandi sisi teriak-teriak, trus pas kita dobrak pintunya sisi pingsan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Coklat Untuk Sisi
Dla nastolatków"bie...tolong bertahan buat aku bie" kata digo. "digo kembali keruanganmu, sisi akan baik-baik saja, kondisimu belum benar-benar pulih" "plis om biar digo nemenin sisi disini" suasana semakin memanas, ada apa dengan sisi? kalau mau tau lanjutannya...