Sepotong Coklat Untuk Sisi

CHAPTER XIX

[DIGOPOV]
Drrrt....drrrt....
Kulihat ada pesan masuk di ponselku, tertera nama bang galang aku buru-buru membukanya.
From : Bang Galang (081201838210)

27juni2015 02:30
Dig, sisi masuk rumah sakit. Dia di ICU sekarang.

Deg!
Jantungku berdetak sangat keras, yatuhan ada apa dengan bidadariku? Aku buru-buru bangun, cuci muka dan mengambil jaketku.
Aku mengendarai mobilku dengan tergesa-gesa. Yatuhan cobaan apalagi ini, apa aku harus melihatnya terluka lagi? Tuhan selamatkan sisikuuu.

Setelah sampai rumah sakit, aku bertemu bang galang di parkiran. Kulihat matanya sembab seperti orang sehabis nangis.
"Bang" panggilku.
Dia menoleh kearahku dan tersenyum, aku menghampirinya.
"Gimana bang?"
"Gue juga belum tau dig, nanti baru mau dikasih tau hasil lab nya"
"Lah elo ngapain disini bang?"
"Gue...gue cuman takut aja dig, gue takut ngadepi kenyataan kalo sisi sakit parah. Udah cukup kemarin gue ngliat dia depresi berat, gue gamau ngliat dia sakit lagi" katanya.
Aku menepuk pundaknya, aku tau penderitaan bang galang selama ini.
Sisi adalah kekasih abadinya, dia bakalan ngejagain sisi apapun yang terjadi.
Aku tau itu, saat sisi hampir terjun ke dunia malam bang galanglah yang memeluk erat sisi agar tidak terjun ke dunia malam.
Kadang aku iri melihat kedua saudara itu, saling mencintai, saling melengkapi tetapi juga sering berantem dan jail.

[SISIPOV]
Saat aku membuka kedua mataku aku melihat infus di tanganku, selang oksigen juga ada terpasang di hidungku.
Perutku masih terasa nyeri tetapi sudah agak berkurang.
Kulihat om agra masuk keruanganku, sorot matanya seperti mengatakan aku tidak baik-baik saja.
"Om sisi sakit apa?" Tanyaku lemah
"Si, om ga tega ngomong ini"
"Gpp om, apapun yang terjadi sisi bakal terima kenyataanya"
"Dari hasil lab, kamu mengidap penyakit kanker lambung sayang. Ini disebabkan karena tidak adanya asupan gizi dan pola makan yang tidak teratur" ucap om agra pelan.
Apaaa???? Kanker??? Yatuuhan :'(
dosakah aku selama ini kepadaMu yaRob... sampai seberat ini ujianMu
"Om jangan beri tau siapa-siapa ya, biarkan sisi om agra dan tuhan yang tau"
"Tapi si, ini gabisa dibiarin begitu saja, walaupun masih stadium awal kanker ini berbahaya, banyak pantangannya" jelas om agra lagi.
"Nda om, sisi mau ini tetep jadi rahasia. Sisi gamau liat mereka nangisi sisi gegara sisi sakit keg gini.
Sisi mohoon om"
Om agra menghela nafas pasrah, aku tau ini berat bagi tugas seorang dokter, karena melanggar sumpah seorang dokter.
Om agra membelai rambutku pelan "om pasti bantu buat kesembuhan mu jadi jangan takut"
Aku memeluk om agra, menangis dipelukannya. Aku merasa seperti memeluk seorang ayah yang selama ini hilang dari ingatanku.
Tok...tok...tok
Kulihat kak galang dan digo masuk ruanganku, aku menghapus airmataku. Aku tidak ingin dua orang yang aku sayang ini tau tentang penyakitku.
"Hey sayang kamu uda baikan?" Tanya kak galang.
Aku mengangguk lemah, digo mengusap kepalaku, "dia hanya perlu istirahat dan menjaga pola makannya" kata om agra, terimakasiiih ommm terimakasiih udah lindungi sisi.
"Gaada penyakit serius om?" Tanya kak galang.
Om agra memandangku, kemudian tersenyum ke kak galang "adikmu baik-baik saja lang" katanya.
Hufftttt aku legaa sekali mendengarnya.

***

1 new message

Siapa tengah malam keg gini sms? Kuraih ponsel yang tergeletak di nakas, kubuka pesan masuk dari mama
From : +49 30 85852565
Date & time : monday, june 29, 2015 01:30 AM

Hay anak mama :) gimana keadaanmu? Mama kangen kaliaaaan ({}) tunggu mama yaa nak
Besok mama take off dari jermaan.
Get will soon sayang
Peluk sayang mama

Yatuhan mama :')
Aku memeluk ponselku sambil tertidur, rasanya seneng campur terharu membaca sms mama.
ternyata mama masih peduli dengan keadaan kami.
Aku kembali memejamkan mata kali ini terselip doa yang aku kirim untuk mama satu pintaku ya tuhan, jaga mama dimanapun mama berada.
Amiinn

Hay readers :) maaf sedikit yaa :D daripada gaa update =D
Besok aku tamatin ajadaaah kegnya gaada peminatnyaa :( dibelaa2in nuliss sampe pagi keg giniii ee dibaca doaang *disitukadangsayamerasasedih* hahaa
Yaaa apalah ya terserah readers nya ajaa manut laah manuut