VOMENT
Jennie tersenyum saat semua makanan sudah siap di atas meja. Beberapa saat lalu, Nenek lee bilang mau membuatkan makan malam untuk mereka karena melihat ada begitu banyak bahan makanan yang ada di kulkas. Jennie ikut membantu menyiapkan dan membuat makanan yang banyak untuk makan malam mereka disini.
Setiap kali mengangkat topik, Nenek lee selalu membicarakan soal Taehyung yang membuat ia malas sekali untuk menjawabnya. Jika dibandingkan dengan apa yang Jennie rasakan selama ini, Sangat berbeda dengan sosok Taehyung yang nenek ceritakan. Tidak ada yang tahu kalau pria itu memiliki tempramen yang akut.
"Nenek rasa, Akan sangat nyaman berada disini dengan suasana yang tenang. Tetapi nenek sedih karena kita tidak tinggal bersama."
Jennie tersenyum mendengar curhatan nenek yang terlihat sedih karena akan kembali kesepian. Mungkin Nenek lee juga belum tahu kalau ia sendiri sering merasa kesepian juga hidup dengan orang asing seperti Taehyung. Ia tidak tahu seluk beluk kehidupan dan apa pekerjaan nya sampai mau membelikan rumah yang bagus untuk neneknya. Bukankah itu memunculkan tanda tanya besar bagi nya? Stevie juga tidak memberi tahu apa pekerjaan Taehyung sebenarnya.
"Nanti aku akan datang jika pekerjaan ku sudah selesai. Telepon saja jika ada sesuatu terjadi, atau bilang pada pelayan jika nenek membutuhkan apapun." Jennie mencoba mengerti dengan segala kekhawatiran nenek lee. Mengingat di rumah ini juga akan ada orang baru seperti pelayan yang akan datang besok.
Taehyung bilang, Perempuan itu akan datang besok karena sesuatu dan lain hal. Jennie sendiri tidak mau mempermasalahkan itu, seperti nya keinginan nya untuk menginap memanglah benar.
"Kalian terlihat cocok. Apa Taehyung benar benar hanya mempekerjakan mu sebagai pelayan di rumahnya? Nenek tidak mau curiga tapi kenapa kalian terlihat sedang menyimpan sesuatu?"
Jennie tentu saja diam tidak tahu ingin merespon dengan apa. Sebab yang dikatakan nenek seratus persen benar karena dia memang menjadi tawanan seorang Taehyung pria kejam yang menyiksa nya. Pria itu bermuka dua. Setidaknya itulah yang Jennie ketahui.
Jennie mencoba tersenyum mengelus bahu nenek. "Tidak kok. Aku memang bekerja padanya. Hanya saja Taehyung memang memiliki sifat dingin dan tidak suka berbicara banyak. Jadi wajar jika nenek mencurigai pria itu."
Nenek lee tertawa. "Aku mencurigai kalian tahu. Kalau Taehyung, Aku sudah tahu sejak aku sadar di rumah sakit dia memang terlihat sedikit misterius. Mungkin orang orang akan berpikir bahwa dia adalah seorang penjahat karena tampilan nya."
"Kami tidak menyembunyikan apapun nenek." Jennie berucap pelan berusaha mengontrol mimik wajahnya agar tidak mencurigakan. Tampilan yang dimaksud nenek lee mungkin pakaian Taehyung yang selalu berwarna sama.
Pria itu sering berpakaian hitam tanpa ada warna lain yang membungkus tubuhnya. Hal itu juga yang membuat Jennie mencocokkan dengan penjelasan Stevie waktu lalu. Apa Taehyung seorang mafia? Atau— gengster mungkin? Sebab Jennie juga sempat melihat sebuah pistol yang terpajang di atas meja dekat televisi namun, Ia memilih abai dan tidak menyentuh apapun.
"Makanlah. Nenek tahu kau mungkin sudah sering memakan makanan mahal karena tinggal di rumah Taehyung. Tapi jangan pernah bosan dengan makanan yang ku buat ya? Jika memasak di rumah lama, nenek selalu memikirkan mu apakah kau makan dengan baik disana? Tapi harusnya nenek tidak usah khawatir karena kau pasti makan dengan sangat baik kan? Meskipun Taehyung terlihat seram tapi sejujurnya nenek tahu dia pria yang baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUELTY
RomantizmEND "Kau hamil?" "Y-ya." "And you're just telling me now?" Taehyung itu Kejam. Menjerat Jennie dalam kehidupan nya yang gelap dan penuh kekejian. Dia, sosok pria yang tidak berbelas kasihan dan tidak memiliki rasa empati pada siapapun. Taehyung dan...