[Fifth Page]

23 4 0
                                    

Assalamualaikum wr. wb semuanya!

Thia kembali dengan cerita si gadis galau, Maisara yeay!

Anyway gimana kabarnya kalian? Semoga sehat selalu ya! Aamiin.

Hope you like it in my story, give me a vomment too yash? biar aku juga semangut updatenya hehe, masyaAllah.

Katakan satu kata untuk hari ini?

****

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

"Barang siapa menjaga waktunya dengan mengingat Allah atau dzikir, membaca Alquran, berteman dengan orang-orang yang baik, dan menjauhi pertemanan dengan orang-orang yang lalai lagi buruk, niscaya akan menjadi baik dan lembut hatinya".

-Al Imam ' Abdul ' Aziz bin Baz Rahimullah-

🌼🌼🌼

Happy Reading ♡

.
.
.
.
.
.
.

Kalimat untuk hari ini adalah; Subhanallah. Yap, ungkapan itu cocok dengan keadaan hati seorang gadis berseragam putih abu abu itu saat ini.

Mengingat insiden tadi sore membuatnya muak bukan kepalang, entah biasanya ia tak seperti ini. Sehingga, membuatnya terus beristighfar dan mengingat Allah agar ia bisa melapangkan dadanya dan melegakan hatinya.

Lepas meninggalkan seonggok manusia itu, sang gadis pun pulang menggunakan jasa ojol.

"Ya Allah, semoga besok bakal baik baik aja." ujarnya seraya mengusapkan tangannya ke muka, lalu meng-aamiin-kan doanya.

Habis menunaikan shalat maghrib, gadis itu bersiap untuk pergi mengaji bersama adik tertuanya.

"Mah, Yah, kita pergi dulu, Assalamualaikum." mereka pun pergi keluar rumah berjalan menuju tempat pengajian.

"Waalaikumussalam.. Hati hati ya"

Tempatnya tak terlalu jauh dari rumah, hanya sekitar 15 menit saja. Sampai ditempat itu, Geshya mengetuk pintu rumah menunggu sang penghuni rumah menyahut.

Tok tok

"Assalamualaikum.."

"..."

Sekilas gadis itu mendengar ada suara aliran air dari dalam rumah, akhirnya ia mencoba lagi sampai 2x ketukan dan salam.

Tok tok

"Assalamualaikum.." ia sengaja sedikit mengeraskan suaranya, agar bisa terdengar oleh sang penghuni rumah.

Tak lama kemudian, akhirnya terdengar jawaban dari dalam rumah tersebut.

"Waalaikumussalam, masuk aja Neng!" jawabnya dengan suara yang lembut dan ramah.

"Iya, Bu.."

Ia menekan kenop pintu dan masuk kedalam rumah perlahan, menutup kembali pintu rumah. Lalu, duduk menunggu Ibu-guru ngaji, dan mereka lebih sering memanggil dengan sebutan 'Ibu' daripada guru, biar ga canggung gitu.

MAISARA AZ-ZAHRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang