[Fifteen Page] Mulai dari awal.

17 2 0
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Qoute Today :

"Janganlah terpesona oleh kehidupan dunia, sehingga meninggalkan kehidupan akhirat."

—Imam Syafi'i.

🌼🌼🌼

Happy Reading ♡
.
.
.
.
.
.

Happy Reading ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

"Assalamualaikum istriku.."

Seorang gadis yang tengah tertidur pulas memakai gaun putih terbangun, lalu mengerjapkan matanya. Seketika ia kaget saat melihat siapa yang telah membangunkannya, dan ia juga sadar telah tertidur di pangkuan orang tersebut.

Dia adalah seorang lelaki berjubah putih bak pangeran.

Kini gadis itu terduduk dan menatap lelaki di sampingnya dengan tatapan heran sekaligus malu. Bagaimana ia bisa tertidur di pangkuan seorang lelaki yang bahkan tak ia kenal?

Saat melontarkan tatapan heran tersebut, lelaki itupun ikut menatapnya dan hanya tersenyum manis. Sungguh manis, hingga gadis itu menjadi terpana menatap lelaki tersebut.

"Astaghfirullahallazim.."

Tapi, gadis itu seketika langsung mengalihkan pandangan seraya beristighfar dengan menutup wajahnya, ia seketika merasa berdosa telah menatap lelaki asing dengan tatapan seperti itu.

"Siapa kamu?"

Lelaki itu hanya diam dan terus menatap gadis didepannya tanpa berhenti untuk tersenyum. Saat gadis itu mengintip sedikit, ternyata lelaki itu masih menatap mnya dan tersenyum, ia langsung kembali menutup wajahnya malu.

"Saya tanya sekali lagi, siapa kamu? Dan bagaimana bisa saya tertidur dipangkuanmu?"

"Karena kamu, istri saya."

Lelaki itu lantas mengikis jarak antara dia dan gadis itu, dan terus menatap gadis didepannya yang masih menutup wajahnya malu dengan senyuman yang indah serta kekehan kecil.

Merasakan bahwa lelaki itu telah berada diposisi begitu dekat dengannya hingga terdengar hembusan nafasnya, membuat gadis itu menggeser tubuhnya menjauh dari lelaki itu. Sungguh, dirinya benar benar kalut sekarang, ia harus apa? Ia jadi gemas sendiri.

"Tolong, jaga jarak.. kita bukan mahram!"

Gadis itu protes lantas kesal, karena lelaki itu tak paham akan isyarat untuk menjauh darinya. Lalu, lelaki itu hanya tersenyum dan berpindah tempat dan kembali menatap dalam sang gadis.

MAISARA AZ-ZAHRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang