[Sixth Page]

24 4 0
                                    

Assalamualaikum semua!

Thia kembali disini, setelah sekian lama tenggelam dalam rawa rawa hujan musim ini xixixi.

Bytheway anyway busway, Gimana kabar kalian? Baik? Tulis dikolom komentar ya! Aku doakan yang terbaik buat kalian, aamiin.

Terimakasih juga buat readers yang nunggu cerita aku, makasih juga yang masukin cerita aku ke perpus kalian!

Sebetulnya aku ga berharap banyak sih dari kalian, tapi makasih buat apresiasi kalian buat cerita aku, aku in Syaa Allah ikhlas buat cerita ini buat kalian.

Sekaligus juga pengen berbagi cerita buat kalian aja sih, pokonya loaff banyak banget buat kalian yang support aku, meski ga banyak dan kebanyakan siders gapapa deh :)

Okay kayanya segitu aja sih, takut kepanjangan hehe, intinya semoga hidup kita selalu diberkahi Allah aamiin allahumma aamiin! 💐

*****

Usai insiden pagi tadi, mereka berdua harus dibawa ke ruang BK untuk diinterogasi perihal keributan itu. Mereka duduk berdampingan tapi gadis itu sedikit menggeser kursinya agak jauh dari lelaki alay itu.

Lelaki yang disampingnya itu, dengan tampang coolnya duduk di depan guru BK tapi aslinya ketakutan akut, terlihat dari betisnya yang bergetar kuat.

Dih, badan doang gede tapi mental yupi!

Sebaliknya, gadis itu dengan tenang duduk tanpa rasa khawatir sedikitpun, maklum udah langganan. Langganan konsultasi masa depan maksudnya.

"Kalian kenapa ribut-ribut di depan ruang BK?"

Keduanya terdiam, entah harus menjawab apa, lelaki di sampingnya itu menatap dirinya, tapi Geshya menatap lurus.

"Kok diem? Jawab!" tegas Bu Lia. Keduanya terkaget, lalu salah satunya mengangkat suara.

"Buku tugas saya jatoh bu, terus basah kena genangan air, gara gara dia!" jelas lelaki itu sambil menunjuk Geshya.

Geshya hanya terdiam memperhatikan lelaki itu, sambil bersedekap dada lalu dirinya membuka suara.

"Gak sengaja kok bu,"

"TAPI LO KAN YANG NABRAK GUE?! KOK GUE YANG DISALAHIN?" amuk lelaki itu tak terima.

"Emang gue nyalahin lo?" jawab Geshya dengan tatapan tajam menusuk.

"TAPI LO-"

Brak!

"DIAM HILAL!" tegur Bu Lia sambil menggebrak meja.

Lelaki itu seketika terdiam, kalo sudah urusan dengan BK, ia tidak bisa berkutik.

"Jadi gini, Bu aku ga sengaja nabrak dia pas dia lagi bawa tumpukan buku tugas, nah aku juga ga fokus karena lagi main ponsel," jelas Geshya.

"Maafin kita ya Bu.."

Bu Lia menghela nafas pelan, "Iya kalian saya maafin, tapi lain kali jaga sikap kalian ya!" tegurnya.

MAISARA AZ-ZAHRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang