Ali Anderson

8.9K 590 0
                                    

"Apa maksudmu?" tanya Ali. "Bukankah ibunda Tuan sedang terbaring lemah di rumah sakit?" tanya Rian sopan. Ali membelalakan matanya. Ia lupa akan hal itu! Tadi pagi, kakaknya Alya  Anderson atau Kaia menghubunginya untuk memberi kabar bahwa ibunda mereka sedang sakit. Dan Ali berjanji akan pulang nanti dan menginap disana selama beberapa hari, bebas tanpa kontrak apa pun. Namun apa yang terjadi?

Ali terlanjur menandatangani kontrak Superstar Talkshow yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ibundanya yang sedang sakit. Ali diam. "Bagaimana ini, Rian?? Bagaimanaa?! Ini sudah aku tandatanganii!!! Bagaimana dengan bunda?! Bundaaa!!" Tiba-tiba saja Ali berseru heboh. Rian menutup kedua telinganya. "Tuan, Tuan hentikan.." tegur Rian. "Ingat umur..." sindirnya. Ali kembali tenang. "BAGAIMANA DENGAN BUNDAKU, RIAAAN?!" Dalam satu teriakan, Ali menanyakan inti dari semua seruannya tadi. Rian memaksanya untuk kembali tenang. "Mungkin aku bisa berbicara dengan Miss Alyn..." sahut Rian tiba-tiba. Ali mendongakkan kepalanya ke arah Rian yang sedang berdiri.

"Dan aku bisa memintanya untuk mengubah jadwal acaramu dengan mengatakan ada sesuatu terjadi pada bundamu, Tuan.." kata Rian. Ali tersenyum puas. "Terima kasih, Rian. Oh ya, bagaimana dengan Felicia? Kutunggu undanganmu, tapi...."

"Tapi?"
"Kau jangan meninggalkanku saat sudah menikah." Ali terdengar merengek. Membuat Rian terkekeh. "Tidak akan, Tuan. Baiklah, kau ingin pulang?" tanya Rian. Ali melirik jam tangannya mengobrol dengan Rian membuatnya lupa waktu bahwa ini sudah malam. "Hm.." keluh Ali. "Kita ke hotel saja, Tuan. Kau ingin sekamar denganku atau tidak?" tanya Rian sambil memencet tombol lift. "Ya... Aku sekamar denganmu." sahut Ali.

"Gunakan seluruh perlengkapanmu, Tuan. Dan jangan merasa sok keren. Hal itu yang membuat mereka (penggemar) yakin bahwa kau adalah salah satu orang terkenal."
Maaf yah pendekk

Bad Voice ✅Where stories live. Discover now