"I falling in love with you!!"

5.1K 386 23
                                    

Author POV
"Jadiii... Apa perlu dinner lagi?" tanya Ali pada Rian dan Randy.
Drrrt! Drrrrt!
Ponsel Ali bergetar.
"Aduhh... Nyokap! Bentar ya, bro."
Ali mengangkat teleponnya.
"Iya, Bun?"
"Li, kamu kok mengabaikan permintaan bunda bulan lalu?"
"Hah? Permintaan apa, Bun? Perasaan bunda nggak bilang apa-apa..."
"Yang bunda tanya, kamu kapan nikah? Kamu bilang secepatnya! Tapi kok udah sebulan kamu nggak kasih kabar ke bunda sama ayah? Mengabaikan permintaan orangtua itu dosa, loh!"
"Ya allah, Bundaaaa.... Bunda, selama sebulan ini Ali tuh sibuk ngejar-ngejar cewek, bunnn!!"
"Lha? Tumbenan kamu yang ngejar cewek? Biasanya cewek yang ngejar kamu..."
"Iyaa.. Dia cewek spesial, nggak mau ngejar Ali. Ini Ali baru mau nembak dia."
"Alah, kamu payah, Li! Udah sebulan baru nembak?"
"Ya, kan Ali sibuk, bun.... Ali ada project loh, sama dia! Kalo jadi.."
"Wiiih... Jadi ceweknya itu artis juga? Nggak takut ada gosip dan fitnah?"
"Nggak! Kalo sesama artis kan nggak dibully fans.. Yaa... Nggak tau juga sih, pokoknya liat ke depannya aja dulu.."
"Ya trus kapan kamu nikah? Bunda udah lumutan nih! Kakakmu aja udah brojol dua, lah kamu masih diem aja!" "Bun, sekali lagi Ali sibuk. Tapi Ali janji! Kalo Ali ada perkembangan sama cewek itu, Ali langsung kabarin bunda!"
"Emang siapa sih, nama cewek yang berhasil bikin anak bunda ngejar?"
"Miss Gillbert." Ali menjawab sambil tersenyum.
"Ya tuhan, Miss Gillbert?! Kenapa kamu nggak bilang dari tadi? Ya udah, bunda tutup dulu. Assalamu'alaikum.."
"Iya, wa'alaikumussalam..."

"Buseettt.. Lama amat luu!" gerutu Randy.
"Sorii ... Nyokap gue ngoceh mulu. Ya udah... Mau pake dinner apa gimana?" tanya Ali.
"Gak usah deh kayaknya... Lo kan, udah pernah ngajak Prilly dinner... Dan itu udah umum banget kalo misalnya cowok nembak cewek waktu dinner... Nggak perlu..." sahut Rian.

"Ran, lo waktu nembak Cassie gimana?"
"Yaa... Gue ajak ke taman.. Terus bilang kamu mau gak jadi pacar aku. Udahh... Umum juga kan?"
"Ahhhh!! Gue tauuu!" sorak Ali. Ia menceritakan idenya kepada Rian dan Randy. "Ide baguss!!!!"
-----
Akhir-akhir ini Prilly tidak memiliki job dengan alasan ingin beristirahat.
Hari ini hari Sabtu dan Prilly masih bermalas-malasan.
I fall in love... With you
Ringtone ponselnya berbunyi, Rian.
"Haloo..."
"Ehh... Pril... Udah bangun?"
"Belom nih, gue masih di alam mimpi!" Prilly menyahut dengan sedikit dongkol.
"Ya... Maaf.. Gue ada acara... Lo temenin gue yaa?"
"Kemana? Nggak mau ahh... Nanti istri lo marah... Emang istri lo kemana?"
"Enggak, Pril... Istri gue arisan.. Gue udah izin juga kok. Tadinya gue pengen bareng Randy tapi dia bilang udah ada janji sama Cassie."
"Yaudah gue juga udah ada janji.."
"Kemana? Sama siapa?"
"Ke kamar dan sama bantal en guling en selimut!!!"
"Pril, serius... Please... Ali juga nggak bisa karena dia ada urusan... Gue jemput lo setengah jam lagi!!! Lo harus udah mandi dan wangi!"
"Gak usah dandan, kan?" tanya Prilly malas.
"Ya... Olesin aja bedak sama lipgloss.. Gitu aja udah bikin lo cantik, kok! Udah ya, setengah jam lagii!!!"
Tut tut tut....
Sambungan terputus.

"Ah, Rian ngeselinn!!"
-----
"Gimana?"
"Udah bro!"
"Okeeee!!!"
-----
Prilly POV
Ahh! Rian menyebalkan!!! Dia membuat Sabtu pagiku hancurr!!!
Hiks... :'( ya sudah lah... Aku mandi dulu....

Kini aku menghadap cermin di meja riasku dan mulai memoles lipgloss serta bedak.
Aku memakai kemeja jeans yang dipadu dengan kaus putih polos sebagai dalaman, dan celana jeans biru dengan rambut agak menggelombang yang kubiarkan tergerai. Simple bukan?

Tok! Tok! Tok! Seseorang mengetuk pintu kamarku. Bi Sum, art yang kubawa ke apartemenku.
"Non, itu ada Den Rian.."
"Iya, Bi..."
Aku keluar kamar setelah memakai sepatu kets putihku.
"Yuk, Pril... Bi, duluan yaa.." ucap Rian.

"Duh... Serius lo mau ngajak gue kemanaa?" tanyaku saat kami memasuki lift.
"Suatu tempat."
-----
Kami kini telah sampai dii... Taman..
"Heh! Apa coba maksudnya ngajakin gue kesini?" desisku sebal.
"Pokoknya lo setiap liat potongan kertas, lo buka dan ikutin perintahnya.." Lalu Rian meninggalkanku. "Dasar menyebalkannn!!!"

Aku membuka kertas pertama yang kutemukan dekat bunga melati
kamu itu cantIk, maju 5 langkah..

Apa coba maksudnya? Ya udah deh ikut aja... lalu kutemukan kertas kedua

suka banget Liat pipi kamu merah...
Petik satu bunga mawar yang ada kertasnya

Kertas ketiga:

oh my gOd... aku sempet ga nyangka ketemu bidadari tanpa sayap... Jalan terus sampe pohon mangga

Kertas keempat:
kamu itu kayak bunga faVoritku, melati... ada kertas di sekitar perosotan

Kertas kelima:
kamu itu udah kayak tulip... Enak dipandang.. jalan ke ayunan

Kertas keenam:
suka sama pipi chubbY kamu... ke tempat panjat-panjatan deh...

Kertas ketujuh:
Orangtua kamu hebat ya punya anak kayak kamu... ada kertas di deket kios mainan

Kertas kedelapan:
kamU gemesin... kertas terakhir di deket jalan setapak menuju tempat bagus yang jarang diliat orang

Aku semakin bingung... Sebenernya ini siapa, sih? Aku menurut saja, berjalan ke dekat jalan setapak dan benar saja... Ada gulungan kertas disana...

cantIk Liat gOd faVoritku Enak chubbY Orangtua kamU
Kamu udah baca kata-kata diatas, kan? Nah, sekarang kamu baca huruf-huruf kapital dan coba kamu jadiin satu...
Aku berkaca-kaca... Semua huruf kapital dari setiap kata-kata itu membentuk sebuah kalimat....
Ada bacaan lagi dibawahnya.
Kalau mau tau aku siapa, kamu jalan ke jalan setapak yang menuju suatu tempat.... Aku ada disana..

Langsung saja aku berlari menyusuri jalan setapak tersebut dan....
Terlihatlah sebuah danau.
Dan, ada...
Ali!!! Ya tuhan, jadi Ali???
Ia berlutut sambil membawa sebuket mawar putih, "I fallin love with you, Prilly Mahatei Gillbert. Mau jadi pacarku?"
Aku menutup mulutku, tangisan terharuku pecah.
"Aku emang nggak bisa memenuhi syarat kriteria utamamu, yaitu bisa menyanyi.... Maafkan aku, kamu yang sempurna, maukah bersanding denganku?"
"Aku nggak peduli kekuranganmu, Aliii... Kita bisa saling melengkapi.." aku berlari memeluknya sambil menangis. Aku pun mencintainya.
I love you too, Ali...

Kamu penuh dengan kesempurnaan. Namun aku bisa melengkapimu dengan kekuranganku
-Aliando Anderson-
Kamu tak bisa menyanyi. Aku bisa menyanyi. Kita bisa saling melengkapi dengan cinta yang menyatu
-Prilly Mahatei Gillbert-
-END-

CIEEEEE END CIEE... Yang suka, tolong dong tulis kesan kalian yg udah baca ini dari part 1-23. Tolong hargai penulis yaa ^^ makasih yg udah baca cerita abalku ini... Maaf kalo endnya cepet banget.

Bad Voice ✅Where stories live. Discover now