Penggemar

8.3K 571 2
                                        


Ali segera mengenakan kacamata hitam dan jaketnya. Masker pun dikenakannya. Ia terlihat seperti orang gila yang memakai kacamata hitam di malam hari. Mereka berjalan ke lobby. "Kupikir disini sepi, Rian." kata Ali.

"Itu hanya perasaanmu, Tuan. Disini banyak sekali penggemar yang tergila-gila padamu. Mereka akan mengerubungimu bagai kue donat yang dimakan oleh para semut." sahut Rian. Ia menghampiri resepsionis. "Satu kamar dengan suite terbaik." pesan Rian, datar. "Anda sudah membooking?" tanya Resepsionis perempuan itu dengan jutek. Rian menatapnya tajam. Lalu menghampiri Ali yang sedang duduk santai di sofa lobby. Ia membisikkan sesuatu. Ali berdiri. "Katakan padanya, kubeli hotel ini." Rian mengangguk patuh.

"Tuan disana yang memesan kamar dengan suite terbaik. Tidak peduli dengan sudah atau belumnya membooking." kata Rian dengan tatapan mengancam. "Seharusnya membooking terlebih dahulu."

"Tuan itu akan membeli hotel ini Sekarang juga!" Cetus Rian kesal. "Dasar sok kaya, hanya karena belum membooking saja, langsung membeli hotel ini." gumam Resepsionis itu yang membuat Rian semakin geram. Ia menoleh ke belakang dan dilihatnya Ali sedang berbicara dengan seseorang, sepertinya pemilik hotel ini. Ali lalu menghampiri Rian. "Sudah resmi hotel ini menjadi milik saya. Apa hak anda?" Tanya Ali sambil melepas kacamatanya. Membuat sang Resepsionis membulatkan matanya. Brukk!

"Aliando Anderson!!!!!!" jeritnya histeris. Ia menubruk tubuh Ali yang dekat pada meja resepsionis. "Kak Ali, Kak Ali, Kak Aliiii!!! Foto yuk!!" ajaknya sambil berusaha mencari ponselnya dengan heboh. Rian melirik malas. Kebangetan, batin Rian. Terlihat sekali resepsionis itu jutek sekali, bahkan sempat menyebut Ali sok kaya.

--------

"Ify, aku mau berenang." pinta Prilly di pagi hari. "Mau? Ya udah, aku ambil perlengkapannya dulu." Ify mengambil baju renang, kacamata renang, sunblock, dan lain-lain. "Ify. Aku mau berenang di kolam renang hotel." Ify terkejut. Ia takkan menyangka, Prilly yang dianggapnya kakak ingin berenang di kolam renang hotel?! "Hm? Kau yakin, Kak? Tidakkah kau berenang di private pool saja?" tanya Ify. "Hm... Sebenarnya, aku hanya ingin menyapa penggemarku." Sahut Prilly.

"Iya kali, nyapa Kak. Tapi kalo mereka histeris, heboh, trus ngapa-ngapain kakak gimana? Aku gak mau kakak sakit." Ify menunjukkan kekhawatirannya.

"Aku hanya ingin menyapa fans, Ify. Itu saja." Ucap Prilly. "Begini saja, kakak ke kolam renang hotel hanya untuk menyapa mereka. Tidak untuk berenang bersama. Setelah itu, kembalilah dan berenang di private pool." Ify sangat melindungi Prilly. Meski ia perempuan dan lebih muda, namun ia merasa Prilly adalah tanggung jawabnya. Membuat Prilly hanya mengangguk pasrah. "Aku tetap disini. Namun takkan kubiarkan Kak Illy kesana sendiri." Ify membuka pintu kamarnya. Sudah ada 2 orang bodyguard yang menunggu di depan kamar.

"Rio! Rave! Nona Prilly ingin menyapa fans di kolam renang, kalian kawal dia!" Perintah Ify. Kedua bodyguard itu aku-baik-baik-saja

Prilly keluar dengan jaket peach dan celana hitam. Ify mengantarnya keluar. "Awas saja jika dia kenapa-napa! Jika dia kenapa-napa, kupastikan kalian sudah menjadi pengangguran keesokan harinya!" ancam Ify. "Baik, Kak. Hati-hati. Setelah itu kita berenang bersama." pesan Ify dibalas dengan senyum oleh Prilly seolah mengatakan aku-baik-baik-saja
-------------------------
Maaf jika typo bertebaran kemana-manaaa.... Ditunggu vote n komennya yaa... Dan covernya itu aku ambil di Instagram dengan hastag #salamjaritelunjuk
sekian

Bad Voice ✅Where stories live. Discover now