27 : Teman?

210 30 0
                                    

Begitu pulang ke rumah dan menyandarkan punggung ke sofa, HP Haura bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu pulang ke rumah dan menyandarkan punggung ke sofa, HP Haura bergetar. Perempuan itu mengambil HP-nya dengan malas di saku rok. Rupanya ada notifikasi chat dari Raka.

Raka
[Masukin dua temen lo ke grup]

Haura tak membalas pesan Raka. Perempuan itu langsung melakukan saja apa yang diperintahkan oleh Raka.

Haura meletakkan HP-nya ke atas meja. Ia melangkah menuju dapur, perutnya terasa lapar. Padahal tadi sudah jajan. Namun, baru selangkah Haura memasuki area dapur, ada sebuah suara mencurigakan. Padahal seingatnya ayah dan bundanya belum pulang jam segini.

"Bang Zain!" pekik Haura.

Sontak saja pekikan Haura yang sangat keras mengagetkan Zain. Laki-laki itu berbalik masih dengan sebuah tempe tepung goreng di mulutnya.

Usai menelan, Zain mengambil air minum di meja makan. Melewati Haura yang beralih menyiapkan makanannya sendiri.

Zain duduk di kursi ruang makan yang jaraknya tak terlalu jauh dari dapur, bahkan area dapur masih terlihat dari ruang makan. Tak lama Haura datang dengan sepiring nasi dan gelas.

Haura duduk setelah menuangkan air ke dalam gelasnya. Perempuan itu meneguk minumnya sekali. Lantas melirik sang abang yang sekarang sibuk memainkan HP. "Btw, sejak kapan lo pulang? Bukannya ini belum masuk liburan kuliah?"

Zain mengangkat kepalanya, lantas meletakkan HP-nya di meja. "Tadi pagi, 2 hari gue gak ada matkul. Jadi yah lusa gue balik lagi ke Bandung."

Setelah itu hanya hening menyelimuti. Sampai Zain membuka suara lagi. "Lo masih sama?"

Haura cukup mengerti dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Zain. Meski sebenarnya ia enggan menjawab. Haura hanya tak ingin  mengingat lagi, terlebih Haura memang sedang di hadapkan pada masalah tersebut.

Melihat sang adik hanya diam, Zain mengangguk-angguk paham. "Gak cerita juga gak papa."

"Gue terlalu males cerita panjang, Bang. Singkatnya gue masih sama, dan prinsip gue masih sama."

Usai mengatakan itu, Haura ke dapur untuk mencuci piring dan gelas kotornya. Lantas ke ruang tamu, mengambil HP dan tasnya. Dia pindah ke kamar agar bisa main HP sembari rebahan.

Haura melirik sebentar jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 13.30. Ketika mengetuk layar HP, terlihat notifikasi pesan dari sebuah grup bernama 'Support System Grup'

Grup tersebut adalah grup yang dibuat oleh Raka beberapa saat lalu. Bahkan grup itu sudah ramai, Haura hanya menyimak saja tanpa berniat gabung. Sampai sebuah pesan dengan menge-tag Haura membuat perempuan itu terdiam.

Support System Grup

Tio
[@Haura nongol dong]

Hana
[@Haura]

Kendali Rasa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang