Bell pun berbunyi pertanda masuk kelas, selama jam pelajaran dilaksanakan hanya terjadi keheningan diantara Alvin dan juga mittea. Tak lama bell pun kembali berbunyi pertanda istirahat. Murid-murid yang lain pun mulai keluar kelas menuju ke kantin kecuali Alvin dan Mittea.
"Lo knp sih tea kok jadi aneh gitu?" tanya Alvin bingung
"menurut Lo?"
"gw ga ngerti"
"udah sana,mending Lo samperin pacar Lo aja dikelas sebelah"
"hah? siapa"
"pura² bodoh?"
"serius gw ga paham"
"Laura kan pacar Lo"
'gw paham pasti ni orang lagi jealous' batin Alvin
"kenapa Lo jadi diem?" tanya mittea
"ga deh,gw kan udah janji buat ga Deket sama cewe lain selain Lo"
"oh"
"lucu"
"maksudnya?"
"Lo lucu kalo lagi marah"
"Ga jelas" ucap mittea dingin lalu pergi
•••
Tak lama kemudian Laura pun datang menghampiri Alvin kekelas Alvin
"Hallo Vin" ucap Laura dengan girang sambil melambaikan tangan
"oh hai" balas Alvin sambil melambaikan tangan
"Lo ngapain masih dikelas aja,ga ke kantin?" ujar Laura
"ini mau ke kantin. Lo sendiri ngapain ke kls gw?" tanya Alvin
"emm,gw mau nyusul Lo aja,biar bareng² ke kantin" ujar Laura
"oh, yaudah kalo gitu kita kekantin aja sekarang" ujar Alvin
"eh sebentar deh Vin"
"why?"
"Lo lagi suka sama seseorang ga?"
"hah? ngapain Lo tanya kaya gitu?" bingungnya
"ya gw penasaran aja,siapa tau kan Lo masih gamon sama gw" PD Laura
"ga dulu deh. G...gw" ucap Alvin namun terpotong karena datang seseorang
"permisi,maaf ganggu kakaknya yg lagi pacaran" ucap seseorang itu sambil menatap sinis Alvin
"eh Lo mittea kan?" ujar Laura
"iya,gw mittea" jawab mittea
"ngapain Lo balik lagi?" tanya Alvin
"bekal gw ketinggalan dilaci" ujar mittea dingin
"oh oke. Lo mau makan dimana?" tanya Alvin
"dikelas" singkat mittea
"eh lau,sorry ya gw ga jadi kekantin,gw baru inget kalo gw bawa bontot" ujar Alvin
"yah kok gitu? ga mau temenin gw?" tanya Laura
"pulang sekolah aja gimana?" ujar Alvin
"janji ya?" ujar Laura
"iya janji,kalau perlu kita ngemall bareng" ujar Alvin
"boleh,yaudah kalo gitu gw cabut dulu ya,bye" ujar Laura
"Yo ati²" ujar Alvin,lalu Laura pun pergi meninggalkan Alvin dan Mittea
Alvin -- Pria itu pun hanya duduk diam disamping mittea sambil memperhatikan mittea yg sedang memakan bekalnya tersebut
"ngapain Lo ngeliatin gw?" tanya mittea sambil mengunyah makanannya
"ya gw mau liatin calon istri gw lah" ujar Alvin sombong, membuat mittea tersedak
"eh ini minum dulu" memberikan botol minumnya
"thanks" ujar mittea
"iya,sama² cantik. Lain kali kalo mau ngomong, makanan yg dikunyah ditelan dulu ya"
"iyee"
"eh sorry, sebentar" ujar Alvin lalu membersihkan pipi mittea yang tak sengaja ada nasi,dan mereka secara tidak sengaja pun saling bertatapan dalam kurun waktu beberapa detik
"ih apaan sih,Lo modus ya" ujar mittea sambil menoyor kepala Alvin
"ih sakit tau" ringis Alvin
"ga peduli, suruh siapa modus"
"gw ga modus,itu tadi dipipi Lo ada nasi"
"terserah"
"hmm"
"katanya Lo mau makan bekal? mana bekal Lo?" tanya mittea
"gw lupa, ternyata bekal gw ketinggalan dimeja makan" alibi Alvin
"oh" singkat Mittea
•••
Disaat Alvin dan Mittea yang hanya berduaan dikelas, sementara teman-teman mereka berdua berada dikantin
"Mittea mana?" tanya Rassya
"ngapain kak Rassya nanyain mittea? kak Rassya suka sama mittea" ujar Aqella
"ya ga loh dodol,mittea sama Rassya kan sepupuan" ujar Rey
"oh,qella kirain kak Rassya suka sama mittea" ujar Aqella malu
"ga usah panggil gw kak,lagian kita seangkatan" ujar Rassya
"masih tuan kita sya,qella ambil kelas duta" ujar Kiesha
"kita? kalian aja kali,gw mah ngga. gw juga kelas duta bareng qella" ujar Sandy
"iye², sipaling kelas duta" ujar Kiesha.
memang sebenarnya Aqella dan Sandy mengambil kelas duta karena kepintaran mereka berdua,dan tak hanya Sandy dan Aqella saja, sebenarnya mittea dan Nathan pun sama-sama mengambil kelas duta
•••
Alvin -- Selama sedari tadi pria itu hanya menatap mittea yang sedang menikmati bekal nya
"tea" ujar Alvin
"apaan" ujar mittea
"kalo gw panggil Lo Saskia boleh ga?" tanya Alvin
"Ga,ga boleh. yang boleh manggil gw Saskia hanya orang-orang tertentu" jawab mittea
"lah gw termasuk dong,kan gw calon imam Lo" ujar Alvin
'eh iya juga deng ya,terus gimana gw bingung tolong' batin mittea
"terserah" singkat mittea
"nah ginikan jadi lebih ngerasa deket gw sama Lo" ujar Alvin bangga
Ngomong-ngomong disini author sengaja ganti nama panggilan mittea jadi Saskia ya,karna kalau mittea rada gimana gitu
"oh" singkatnya
"eh sas,gw boleh pergi bareng Laura ga nanti abis pulsek?" tanya Alvin
"terserah" ujar Saskia
"kalau terserah, berarti Lo juga harus ikut,titik" ujar Alvin yang sontak membuat Mittea kaget
"lah kenapa gw harus ikut?"
"terserah gw lah"
"ga bisa,gw mau jalan bareng Nathan"
"gw ga izinin" kesal Alvin
"emang gw butuh izin dari Lo? ga" ujar Mittea
"ih ga bisa gitu dong,gw kan calon suami Lo. Jadi lo harus izin dulu ke gw" ujar Alvin
"baru calon,kan bisa aja diubah"
"oh jadi Lo nantangin gw? gw bakal lepas cincin ini,didepan bokap nyokap gue kalau Lo tetep maksa mau jalan sama Nathan" tantang Alvin
"jadi tunangan aja udah posesif apalagi jadi suami gw Lo. mana betah gw serumah bareng Lo" ujar Mittea
"terserah gw,gw mau jalan sama Laura berdua sampe malem" ujar Alvin
"yaudah"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY [END]
RandomMasa SMA ialah masa terindah ke dua setelah masa SMP. Begitupun yang dirasakan Jefan Alvinio dkk. Berbeda usia bukan berarti berbeda rasa, begitulah kisah percintaan yang mereka alami. Tetapi, siapakah seseorang yang Rassya jumpai? dan ada hubungan...