Part 35

83 5 2
                                    

Pagi hari telah kembali tiba. Kini Aqella sudah berada di kampus, lebih tepatnya Ia sedang berada di kantin

"Qell" Ujar seorang pria yang baru datang dan langsung duduk di hadapannya

"Emyr?"
"Ada apa?" tanya Aqella bingung

"Lo beneran nolak gw ya qell?" tanya Emyr

"Maksudnya?"

"Lo serius ga mau nerima cinta gw?"
"Gw tulus cinta sama Lo qell" ujar Emyr

"Maaf myr, perasaan gw ga lebih sama Lo"
"Lo sahabat gw, dan akan selalu itu" ujar Aqella

"Iya qell gw ngerti"
"Gw bisa minta tolong ga sama Lo?" ujar Emyr

"Minta tolong apa?" tanya Aqella

"Gw dijodohin sama Viona"
"Dan kata Viona satu²nya cara agar perjodohan itu gagal salah satu dari gw atau viona, bahkan dua²nya harus punya pacar" ujar Emyr

"Jadi?"

"Jadi gw mau minta Lo buat pura² jadi pacar gw" ujar Emyr memelas

"Ga bisa" ujar Rassya yang baru datang

"Rassya" ujar Aqella

"Ga bisa qell"
"Gw ga suka, ayo cabut"
"Sorry myr" ujar Rassya lalu memegang pergelangan tangan Aqella

"Maaf myr" ujar Aqella lalu mereka berdua pergi

"Lo cocok kali sama Viona" ujar seorang wanita yang baru datang

"Sandy?" ujar Emyr kaget

"Menurut gw Lo berdua cocok banget malahan" ujar Sandy lalu duduk hadapan Emyr

"Because?" ujar Emyr

"Because in fact it is"
"Alvin udah milik mittea, begitupun dengan Aqella udah milik Rassya"
"Lo gagal dapetin Aqella dan Viona gagal dapetin Viona"
"Jadi kenapa ngga?" ujar sandy

"Gw ga suka sama dia san" gerutu Emyr

"Awalnya memang akan gitu myr, tapi akhir? siapa yang tau akhirnya?" ujar Sandy

"Yang di bilang Sandy ada benernya juga sih" batin Emyr

"Jalanin aja dulu" ujar Sandy

"Hmm, thanks san" ujar Emyr kemudian pergi

"Semoga dengan adanya perjodohan antara Emyr sama Viona, hubungan Alvin sama Mittea bakal terus berjalan mulus"
"Tinggal nathan aja nih yang susah" batin Sandy

•••

"Vin" ujar mittea yang baru bangun dari tidurnya

Mittea - - Wanita itu melihat ke arah sekeliling nya namun tidak menemukan keberadaan suaminya

"Alvin kamu dimana?"
"Handphone nya ada di meja" ujar mittea kemudian mengambil ponsel milik Alvin

Mittea - - Wanita itu sangat terkejut ketika membaca notifikasi chat WhatsApp yang masuk pada ponsel suaminya itu

"Viona?"
"Ngapain dia ngechat Alvin" ujar mittea kemudian ingin membaca chat tersebut

"Handphone aku kok bisa sama kamu?" ujar Alvin yang baru datang sambil membawa nasi bungkus yang baru Ia beli kemudian meletakkannya di atas meja

"Tadi ada di meja"
"Mantan kesayangan kamu ngechat nih" ujar mittea kemudian Alvin mengambil ponselnya yang berada di tangan mittea

"Sebentar" ujar Alvin lalu keluar dari ruangan

"Dia bilang waktu itu ga akan deket sama cewe lain, nyatanya bohong banget" gerutu mittea

Tak berselang lama akhirnya Alvin kembali masuk

"Ayo makan, sini aku suapin" ujar Alvin

"Aku bisa makan sendiri" ujar mittea kesal

"Hmm, yaudah kalau gitu"
"Ini" ujar Alvin membantu istrinya duduk dan memberikan sarapan nya

"Habis ini kamu bakal masuk kelas kan?" ujar Alvin yang baru saja duduk ke kursi sofa namun tidak di hiraukan oleh mittea

Alvin - - Pria itu terlihat bingung dan sesekali memandang wajah istrinya itu. Akhirnya Ia memutuskan untuk sarapan pagi juga

"Gimana menu sarapan dari rumah sakit? enak?" tanya Alvin dan lagi dan lagi tidak dihiraukan oleh mittea

Alvin - - Pria itu meletakkan sendok dan garpu yang ada ditangannya kemudian menghampiri istrinya

"Kamu kenapa?"
"Aku ada salah?" tanya Alvin bingung

"Tolong langsung kasih tau kesalahan aku"
ujar Alvin memohon

"Menurut kamu sendiri?" tanya mittea memberhentikan sarapannya

"Gw bikin ulah apaan anjir"
"Kenapa sih semua perempuan ribet banget" batin Alvin

"Apa? aku ngga tau"
"Kamu kenapa sayang?" ujar Alvin kemudian memberikan ponselnya pada Mittea

"Untuk?" tanya mittea

"Ada yang salah dari isi handphone aku?" tanya Alvin

"Ga" singkat mittea

"Apa soal chat dari viona tadi?" batin Alvin

"Soal chat Viona?"
"Ini handphone aku, kamu bisa baca sendiri isi chatnya" ujar Alvin sekali lagi memberikan ponselnya

"Gimana aku mau buka, jelas² kamu ganti password" ujar mittea pelan namun tetap terdengar

"Oh iya aku lupa bilang"
"Password tanggal lahir kamu" ujar Alvin

Mittea - - Wanita itu mengambil ponsel milik suaminya dan mencoba membuka password yang katanya sih tanggal lahirnya

"Bener kan?" tanya Alvin dan hanya di balas anggukan oleh mittea

"Sekarang kamu buka aja isi chat aku sama viona"
"Ga ada apa² kok"
"Tadi malem aku chat jujur sama dia kalau aku sama kamu udah nikah, bahkan udh punya anak"
"Terus ya gitu deh responnya, seperti yang kamu liat" ujar Alvin sambil memperhatikan istrinya yang sedang membaca chatnya

"Ini" ujar mittea memberikan ponsel milik Alvin

"Sekarang kamu percaya?"
"Kalau ngga percaya kamu pegang aja handphone ku" ujar Alvin

"Terus tadi ngapain kamu sampe keluar?" tanya mittea

"Tadi ada yang minta tolong buat telfonin keluarganya ke aku"
"Makanya aku bawa handphone ku keluar buat bantu orang itu" ujar Alvin

"Bener ya? ga bohong kan?" tanya mittea

"Iya sayang"
"Lagian ngapain aku bohong sama istri aku sendiri"
"Unfaedah tau ga" ujar Alvin

Mittea - - Wanita itu langsung mencium kening suaminya itu

"Cie salting ya" ujar Alvin

"Ih ngga ya!" ujar mittea

"Kamu tau ga"
"Kalau kamu lagi pundung itu cantik banget"
"Apalagi pas lagi salting"
"I am very lucky to have a wife like you" ujar Alvin

"thanks" ujar mittea

"Ih kok cuman makasih doang? ga di bales gitu?" kepala Alvin

"pengen banget ya di bales?" ujar mittea

"Ga tau pikir sendiri" kesal Alvin mengalihkan pandangannya

"I am very lucky to have a husband like you"
"I Love you" ujar mittea

"Love you more" ujar Alvin mencium kening istrinya

•••

OUR STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang