Part 14

77 4 2
                                    

Tak lama kemudian Alvin, Mittea, Sandy dan Rassya pun tiba dikelas...

"Dari mana aja?" ujar Rey

"Woi biasa aja kali" bisik Kiesha pada Rey

"Ya dari rumah, yakali dari got" ujar Alvin

"Gw ga lagi ngomong sama Lo!" bentak Rey

"Kamu kenapa si Rey? aneh tau ga" Ujar Sandy lalu meletakkan tas nya dan pergi dari kelas

"Ikut gw" Ujar Rey sambil menarik tangan Alvin

•••

"Ada hubungan apa Lo sama Sandy?" tanya Rey

"Ya gw cuman sebatas sahabat kecil doang. Kenapa? Lo cemburu?" tanya Alvin

"Yakin cuman sahabat?" Rey

"Lo kenapa si Rey? yakali gw bohong, lagian gw ga ada rasa sama sekali sama Sandy, kecuali rasa sayang sebagai sahabat doang" Alvin

"Lo ga bohong kan sama gw?" tanya Rey sekali lagi

"Rey, Rey. Sejak kapan sih seorang Alvin bohong? percaya sama gw, percaya juga sama Sandy" ujar Alvin menyakinkan Rey

"Oke gw percaya sama Lo. Tapi jangan sekali-kali Lo coba bohongin gw. Inget!" ujar Rey lalu pergi

"Gini nih orang kalo udah jatuh cinta,bakal gilax ujar Alvin

•••

Rassya yang sedang berjalan di koridor sekolah tiba-tiba tercengang dan mem- berhentikan langkah nya saat melihat sesuatu yang menurutnya tidak dapat dipercaya

"Itu kan Om Kevin, jangan sampe Sandy maupun Jefan tau soal ini" ujar Rassya lalu menghampiri Kevin (Seorang pria paruh baya)

"Assalamualaikum om" Sapa Rassya

"Waalaikumsalam, kamu siapa ya?" tanya Kevin

"Saya Rassya om, om masih ingat dengan saya?" tanya Rassya

"Tidak, saya tidak ingat. Maklumlah faktor umur" ujar Kevin

"Saya boleh bicara dengan om sebentar?" ujar Rassya

"Boleh" ujar Kevin, kemudian mengikuti langkah Rassya untuk ke taman

•••

OUR STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang