Part 22

75 3 1
                                    

Mereka pun akhirnya tiba di hutan, dan mulai membuat tenda, susuai kelompok yang telah dibuat.

"Mau gw bantuin buat tenda ga qell?" tanya seorang pria

"Emang tenda lo udah selesai?" tanya Aqella

"udah. jadi mau gw bantuin ga?" tanya pria itu sekali lagi

"emm,boleh deh" ujar Aqella, kemudian pria itu membantu nya

•••

"Aqella Deket banget ya dia?" batin salah seorang pria yang sedang mendirikan tendanya

"Apaan sih, ngapain gw jadi jealous" lanjutnya

"Woi sya, ngapain Lo bengong?" tanya Mittea yang tiba² datang menghampiri Rassya

"Ha? apa? gimana²?" jawab Rassya kaget

"Ciee, lagi mikirin siapa sih sepupu gw yang satu ini?" goda mittea

"Mikirin masa depan gw" ujar Rassya

"masa depan untuk calon pendamping atau apa dulu nih?" tanya mittea

"masa depan gw bakal sukses atau ngga" jawab Rassya

"ngeles Mulu Lo" ujar mittea

"btw Lo ga satu tenda sama misua Lo?" tanya Rassya meledek mittea

"misua apaan?" tanya Mittea bingung

"Ni anak lemot Mulu dah. Misua itu suami" Rassya

"Oh" jawab mittea

"dih malah oh doang" ujar Rassya

"Ya Lo gila kali sya. yakali gw satu tenda, satu kamar aja ogah" ujar mittea

•••

"Thanks ya myr udah bantuin gw" ujar Aqella

"iya sama²" ujar Emyr sambil mengacak rambut Aqella

"woi rambut gw jadi acakan kan" ujar Aqella kesal

"Ngambek ni cerita nya?" ujar Emyr kemudian mengeluarkan sebuah coklat dari kantong nya dan memberikan nya pada Aqella

"Makasihhh emyrr jelek" ujar Aqella kemudian pergi meninggalkan Emyr

"ye malah ditinggalin, dasar bocah" ujar Emyr

•••

"Aaauu" ujar Viona karena tangannya terkena duri

"Lo kenapa?" tanya seorang pria yang langsung datang ketika mendengar suara Viona

"Gapapa, gw ga kenapa² kok" ujar Viona menyembunyikan tangannya

"Sini tangan Lo" ujar pria tersebut kemudian menarik pelan lengan viona

"tapi Vin" ujar Laura

Ya pria itu adalah Alvin, Alvin telah berjanji pada Viona akan selalu ada untuk nya. Jadi luka sekecil apapun yang dirasakan Viona akan membuat Alvin merasakan sakit yang sama.

Alvin - - Pria itu mengecup jari telunjuk Viona yang terkena duri, lalu meniup luka nya

"Gimana udah mendingan belum?" tanya Alvin khawatir

"Udah, tapi tangan gw jadi bau jigong Lo" ujar Viona kesal

"Yaudah sih maaf, dari pada ga gw tolongin?" Ujar Alvin sambil menggaruk jidatnya karena merasa malu

"Iya², kan cuman bercanda doang. Makasihh Alpinn jeyek" ujar Viona

"Lo kali yang jelek" ujar Alvin sambil menoyor kepala Viona

•••

OUR STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang