Chapter 7

318 83 19
                                    

Hallo guys.
Bertahap banget ya upload Charael 🤣🤣
Mianhe.

Untuk pertanyaan apakah cerita di WP bakal dipindah ke Fizzo?
Jawabannya ENGGAK. Apalagi EASTER SERIES.
Itu enggak akan dipublis di Fizzo, ya. Akan tetap di Wattpad.

Lalu terkait ada fantasi di Fizzo, itu bisa dikatakan tes arus dan tes pasar. Kalau rame bakal kuterusin. Kalau enggak, ya kutarik lagi.

Soooo!!
Happy reading.
Kalo punya waktu, sempatin mampir ke Fizzo ya dan cari nama Viellaris Morgen di sana. Banyak cerita kok.

Sankyuuu!!!

***

Charael menatap Cicilia yang duduk di depannya sambil berpangku tangan. Wanita itu terlihat kikuk dan menghindari pandangan Charael. Padahal waktu itu dia terlihat sangat berani. Tersenyum sambil mengajukan hal gila padanya.

Yah, Charael memang memutuskan untuk mencari Cicilia andai kata bising di kepalanya tidak juga hilang. Sementara ia menemui Nyonya Roberto dulu untuk sekadar meminta pendapat. Namun, siapa sangka bahwa ia malah langsung bertemu dengan Cicilia yang sedang melamun di jendela lantai dua di bangunan sebelah rumah Nyonya Roberto.

Sekarang di sini lah mereka. Di ruang tamu rumah Nyonya Roberto.

"Apa ... kalian saling mengenal?" tanya Nyonya Roberto sambil duduk setelah meletakkan cangkir teh masing-masing untuk mereka bertiga.

"Ya," jawab Cicilia.

"Tidak," jawab Charael bersamaan.

Nyonya Roberto menatap heran. "Ya atau tidak? Mana yang benar?"

"Tidak," jawab Charael. "Yah ,tidak seperti itu. Kami hanya pernah bertemu sekali."

Nyonya Roberto langsung melotot pada Cicilia. "Apa kau juga dibodohi oleh orang ini, Lia?"

"Nyonya, Anda kasar," bantah Charael.

"Tidak, Nyonya," balas Cicilia. "Kami hanya bertemu sekali karena saya yang datang."

Nyonya Roberto makin melotot. "Kau harus bisa menjaga martabatmu sebagai wanita. Bagaimana bisa kau mendatangi penjahat ini secara langsung?"

"Margaret," panggil Charael karena merasa lelah. "Kami bertemu bukan untuk hal yang seperti itu. Kami punya urusan pribadi yang penting. Bukan urusan ranjangku."

Cicilia melotot mendengar Charael bicara dengan santainya hal sevulgar itu. Pria ini benar-benar!

"Anda kan pria bajingan," kata Nyonya Roberto.

"Ya, aku tahu kalau aku bajingan. Tapi kami tidak punya hubungan seperti itu."

"Iya," jawab Cicilia. "Saya punya urusan penting dengan Sir Merville."

"Tentang apa itu?" tanya Nyonya Roberto.

"Rahasia," balas Charael cepat setelah melihat Cicilia sepertinya tak bisa menjawab. "Aku tidak tahu kalau kau tinggal di dekat sini."

Cicilia mengangkat bahunya. "Aku juga tidak tahu kalau Nyonya Roberto adalah kenalan Anda."

Ya, Cicilia memutuskan untuk tidak merendahkan dirinya di depan Charael.

"Apa Anda sudah memikirkannya?" tanya Cicilia pada Charael. Sedangkan Nyonya Roberto sudah mulai diam memperhatikan percakapan yang entah apa topik permasalahannya.

Charael bersandar dan bersedekap, menatap pada Cicilia. "Belum. Memangnya aku harus memikirkan itu?"

"Tidak juga. Tapi bukannya keluarga itu sangat penting bagi Anda?"

The Knight's ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang